Chapter 2

4.7K 476 13
                                    

~~Happy Reading~~

Bel pulang sekolah berbunyi. Seluruh siswa sudah keluar kelas dan bergegas untuk pulang. Terlihat seorang gadis memakai topi [F/C] tengah menunggu di pinggir jalan dekat gerbang sekolah. Sesekali ia mengecek jam tangannya sambil menggerutu.

"Hah~ kenapa sampai jam segini, Tou-san belum datang?" ia celingak-celinguk. Lalu ia mengeluarkan ponsel dari tasnya. Sedetik kemudian, raut kecewa terlihat di wajah [Y/N].

"Yah... Ponselku mati. Bagaimana caraku menghubungi Tou-san?"

Tak lama kemudian sebuah motor berwarna oranye berhenti di depannya. Pengendara motor itu melepas helmnya.

"Eh? [Y/N]?"

"Boboiboy-kun?" [Y/N] terkejut.

"Ternyata kau. Aku sempat bingung karena topimu" [Y/N] hanya tersenyum.

"Kenapa kau memakai topi?"

"Sebenarnya aku memang suka memakai topi. Tapi aku hanya memakainya di luar sekolah" jawab
[Y/N] sambil menyentuh ujung topinya.

"Kenapa kau belum pulang?"

"Tou-san belum datang. Saat mau kuhubungi, ponselku malah mati" ucap [Y/N] sambil menunjukkan ponselnya. Wajahnya yang kesal terlihat imut.

"Mau ku antar?" tawar Boboiboy.

"Ah tidak perlu. Aku tidak mau merepotkanmu" tolak [Y/N].

Boboiboy terkekeh pelan. "Tidak apa-apa. Aku tidak merasa direpotkan. Lagipula aku ingin tahu rumahmu"

[Y/N] diam sejenak. Lalu ia mengangguk. Ia pun naik motor dan Boboiboy melajukan motornya dengan kecepatan normal.

~0~0~0~0~0~0~0~

"Oh, jadi disini rumahmu?" tanya Boboiboy sambil memandang rumah [Y/N].

"Hu-uhm"

"Berarti rumah kita searah. Rumahku ada di depan sana" ucap Boboiboy sambil menunjuk ke depan. [Y/N] ber 'oh' ria.

"Baiklah. Aku duluan ya" ucap Boboiboy sambil memakai helmnya.

"Arigatou, Boboiboy-kun" ucap [Y/N] sambil tersenyum. Boboiboy mengangguk.

"Hati-hati!" teriak [Y/N] saat Boboiboy melajukan motornya. [Y/N] masuk rumah dengan senyum cerah di wajahnya.

~0~0~0~0~0~0~0~

Boboiboy merebahkan diri di kasurnya. Ia menatap langit-langit kamarnya dengan pikiran yang berkecamuk. Beberapa kali ia menghela nafas.

- Boboiboy PoV -

Hah~ setiap kali melihat [Y/N], aku selalu teringat oleh [Y/L/N]-chan. Apakah mereka adalah orang yang sama?

Ah, aku jadi rindu dengan sahabat kecilku itu. [Y/L/N]-chan, apa kau mengingkari janjimu? Semoga kau masih tetap mengingatku.

- Boboiboy PoV end -

Boboiboy menutup mata sambil tersenyum. Mengingat kebersamaannya dengan [Y/L/N], ada rasa senang dan sedih. Senang karena sejak kedatangannya, Boboiboy tidak merasa kesepian lagi. Dan sedih karena rasa sepi itu kembali datang saat [Y/L/N] pergi.

Ia pun mengangkat tangan kanannya, membuka lengan seragamnya, dan memandang gelang kecil berwarna biru dongkernya. Ia tersenyum tipis.

Tok! Tok!

Ceklek!

Tiba-tiba pintu terbuka. Boboiboy segera bangun.

"Atok?" Tok Aba pun masuk dan duduk di samping Boboiboy.

"Kenapa belum ganti baju?"

"Boboiboy tersenyum. "Iya, sebentar lagi, Tok. Boboiboy masih lelah"

"Apa ada masalah? Atau ada yang sedang mengganggu pikiranmu?"

Boboiboy tersentak. "A-ah! T-tidak ada, Tok"

"Jangan mencoba untuk berbohong"

Boboiboy menghela nafas. "Sebenarnya, ada yang Boboiboy pikirkan. Atok ingat dulu waktu Boboiboy kecil, Boboiboy bercerita bahwa Boboiboy punya sahabat perempuan?"

"Oh iya Atok ingat. Siapa namanya?"

" [Y/L/N], Tok" Boboiboy sweetdrop. 'Katanya ingat' batinnya.

"Oh iya itu. Lalu, apa masalahnya?"

"Tadi di sekolah ada murid baru. Namanya [Y/N]. Dia mengingatkan Boboiboy pada [Y/L/N]. Dia sangat mirip. Boboiboy sempat menyangka bahwa [Y/N] adalah [Y/L/N]. Tapi saat melihat reaksi [Y/N], sepertinya dugaan Boboiboy salah" jelas Boboiboy dengan wajah sedih. Mendengar itu, Tok Aba tersenyum.

"Sepertinya mereka bukan orang yang sama. Terakhir kali kau bermain dengan [Y/L/N] 10 tahun yang lalu. Kalaupun [Y/N] adalah [Y/L/N] yang kau kenal, pasti dia akan mengingatmu. Mungkin mereka hanya mirip. Sudahlah jangan terlalu dipikirkan" Boboiboy terlihat murung.

"Tapi jika kau masih tetap berpikir bahwa [Y/N] adalah [Y/L/N], maka berusahalah untuk membuatnya mengingatmu" ucap Tok Aba sambil tersenyum lembut. Seketika senyum Boboiboy mengembang. Ia pun mengangguk.

"Kapan-kapan, kau ajak dia ke kedai. Atok ingin bertemu dengannya"

"Baik, Tok"

"Ya sudah. Cepat ganti bajumu. Setelah itu, tolong bantu Atok di kedai" ucap Tok Aba sambil menepuk kepala Boboiboy. Boboiboy mengangguk dan tersenyum lebar. Lalu Tok Aba keluar dari kamar.

TBC

Yosh! Chapter 2 is done!!

Arigatou gozaimasu karena sudah mau membaca fanfic ini *membungkuk.

Vote and comment yaw😉

Friendship Bracelet [Boboiboy X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang