~~Happy Reading~~
Chapter sebelumnya ->
[Y/N] masih terfokus pada minumannya. Sementara Boboiboy terdiam sambil memikirkan sesuatu. Lalu ia menatap [Y/N]."Ehm... [Y/N], aku ingin mengatakan sesuatu"
------
- [Y/N] PoV -
Aku menoleh dan sedikit terkejut melihat ekspresi Boboiboy-kun yang serius. Aku pun duduk menghadap Boboiboy-kun.
"Iya. Ada apa?" entah mengapa, perasaanku menjadi aneh.
"Hm... Maukah kau menjadi...."
Deg! Deg!
Tiba-tiba jantungku berdetak tidak karuan. Ada apa denganku? Aku menunggu Boboiboy-kun melanjutkan ucapannya.
"Menjadi... Sahabatku?"
Entah mengapa aku sedikit kecewa mendengar hal itu.
Eh? Kecewa? Memangnya aku mengharapkan apa dari perkataan Boboiboy-kun?
"T-tentu saja aku mau" jawabku. Kulihat Boboiboy-kun terlihat senang.
"Berjanjilah untuk menjadi sahabatku selamanya. Kau bisa?" Boboiboy-kun mengatakannya dengan wajah penuh harap.
Eh? Kalimat itu? Aku seperti pernah mendengarnya? Tapi dimana?
- [Y/N] PoV End -
Kening [Y/N] mengkerut setelah mendengar kalimat itu. Ia mencoba kalimat itu. Tiba-tiba kepalanya berdenyut. Ia merasakan pusing. Ia memegang kepalanya. Boboiboy melihat wajah [Y/N] yang sedikit kesakitan pun khawatir. Ia memegang kedua bahu [Y/N].
"Hey, [Y/N]? Kau kenapa?"
"Ah, aku tidak apa-apa" [Y/N] tersenyum.
"Jadi... Bagaimana?" tanya Boboiboy sambil melepaskan tangannya dari bahu [Y/N].
"Ah, tentu saja. Aku akan selalu menjadi sahabatmu" jawab [Y/N]. Rasa sakit di kepalanya perlahan menghilang. Boboiboy mengangkat jari kelingkingnya dengan ragu. [Y/N] kembali mengernyit dan menelengkan kepalanya ke kanan. Ia sedikit bingung. Lalu ia terkejut dan berseru, seakan mengerti maksud Boboiboy. Ia pun mengangkat jari kelingkingnya perlahan.
Boboiboy terkejut dan senyum di wajahnya mengembang. 'Apakah dia mengingatnya?' batin Boboiboy. Tapi setelah jari mereka tertaut, [Y/N] hanya tersenyum lebar. Seketika senyum Boboiboy memudar karena ia tahu bahwa [Y/N] tidak mengingatnya.
"Hihihi... Boboiboy-kun seperti anak kecil saja" ucap [Y/N] sambil melepaskan tautan jarinya. Boboiboy hanya tersenyum sendu.
~0~0~0~0~0~0~0~
Yaya, [Y/N], Ying, Gopal, Fang, dan Boboiboy sedang berjalan di koridor kelas. Mereka baru saja dari kantin.
"Hm... Kenapa Boboiboy-kun selalu memakai topi?" tanya [Y/N] tiba-tiba.
"Karena memang aku suka memakai topi" jawab Boboiboy santai.
"Tapi kalau dipikir-pikir, aku tidak pernah melihat Boboiboy-kun melepas topinya. Apa kalian pernah melihatnya?" tanya [Y/N] sambil meletakkan jari telunjuknya di dagu. Semua terkejut.
"Hey, kau tahu? Boboiboy tidak pernah melepas topinya jika bersama kami. Kami tidak pernah melihatnya tanpa topi" ucap Gopal pelan. Yaya, Ying, dan Fang mengangguk. Boboiboy masih bisa mendengarnya, tapi ia hanya cuek.
Wajah [Y/N] terlihat kecewa. "Yah... Nande? Pasti Boboiboy-kun terlihat lebih tampan dan keren jika tanpa topi" ujar [Y/N] dengan polosnya. Wajahnya terlihat cerah. Ia membayangkan seperti apa rambut Boboiboy.
Sekali lagi, semua terkejut mendengarnya. Sementara Boboiboy, wajahnya sudah memerah. Ia memalingkan wajahnya.
"Pfftt--" Yaya, Ying, Gopal, dan Fang menahan tawa melihat reaksi Boboiboy. [Y/N] menoleh saat mendengar teman-temannya menahan tawa. Wajahnya yang polos semakin terlihat imut.
"Ada apa?" tanya [Y/N].
"Tidak. Tidak apa-apa kok" jawab Yaya.
"Eh? Boboiboy-kun? Daijobou?" Boboiboy pun menoleh. Wajahnya kembali merah saat melihat ekspresi [Y/N]. Ia kembali memalingkan wajahnya. "Y-ya! A-aku tidak apa-apa".
Yang lain kembali menahan tawa. Gopal yang tidak kuat menahan tawanya, akhirnya tertawa lepas. "HAHAHAHAHA!!! Lihatlah wajah Boboiboy! Wajahnya sudah seperti--Hahaha-- Seperti tomat! HAHAHAHA!!". Hal itu membuat wajah Boboiboy merah padam. Ia pun menjitak Gopal dengan keras. Gopal mengaduh kesakitan. Mereka melihat wajah Boboiboy yang datar dan sedikit memerah.
"Hihihi... Boboiboy-kun terlihat imut saat wajahnya merah" [Y/N] terkikik.
"H-hey! Sudahlah" Boboiboy kembali merona. Ia memutuskan untuk berjalan mendahului mereka. Sementara teman-temannya tertawa pelan.
"Good job, [Y/N]" ucap Fang.
"Boboiboy-kun kenapa?" tanya [Y/N] dengan wajah bingung.
"Tidak, [Y/N]-chan. Biarkan saja dia. Jarang sekali kita melihat wajah Boboiboy seperti itu" jawab Ying sambil merangkul [Y/N]. [Y/N] hanya ber'oh' ria.
TBC
Aye!! Chapter 5 udah selesai~~
Ne, sampai di sini, gimana menurut kalian cerita ini? Tulis di kolom komentar ya.
Hontou ni arigatou gozaimasu karena sudah membaca fanfic ini *membungkuk🙏
Don't forget to vote and comment guys!!😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship Bracelet [Boboiboy X Reader]
Fanfic[COMPLETED] Boboiboy mempunyai seseorang yang sangat berarti baginya. Ia datang disaat rasa kesepian menghampirinya. Sejak kedatangan orang itu, ia tidak pernah merasakan kesepian lagi. Hingga suatu hari, orang itu tidak pernah datang untuk menemuin...