[Y/N] : Your Name
[Y/L/N] :Your Little Name (nama panggilan saat kecil)
[F/N] : Full Name
[H/C] : Hair Color
[E/C] : Eyes Color
[F/C] : Favourite Color~~Happy Reading~~
Terlihat seorang gadis kecil berumur 6 tahun. Ia berambut [H/C] sebahu, poni rata yg menutupi dahinya, iris mata berwarna [E/C], dan memakai kacamata bulat. Ia berjalan di kaki bukit sambil memetik bunga. Sesekali ia mencium bau bunga itu.Beberapa saat kemudian ia mendengar suara tangisan seseorang. Ia mendongak dan melihat seorang anak kecil seusianya sedang menangis di ayunan di puncak bukit. Karena penasaran, ia pun menghampiri anak itu. Anak lelaki itu terisak sambil menunduk. Gadis itu pun iba dan menyodorkan bunga matahari ke anak itu. Anak itu mendongak dan melihat gadis itu tengah tersenyum.
"Ne, ambilah" ucap gadis itu. Anak itu awalnya ragu. Tapi ia menerima bunga itu.
"Terima kasih" ucap anak itu. Sang gadis pun mengangguk dan tersenyum. Dipandanginya anak lelaki itu. Ia memakai topi aneh dan terbalik.
"Em... Kenapa kau menangis?" tanya gadis itu.
"A-aku rindu ayah dan ibuku. Mereka terlalu sibuk dengan pekerjaannya, sampai mereka melupakanku. Setiap hari aku hanya bersama kakekku. Bahkan sudah lama mereka tidak menemuiku. Kata kakekku, mereka sedang ada urusan di luar kota. Tapi kenapa lama sekali? Aku sangat merindukan mereka" ujar lelaki itu sambil sesekali sesenggukan. Gadis itu tersenyum lembut.
"Ternyata kau kesepian. Kau tidak perlu bersedih, orang tuamu sibuk bekerja, itu semua hanya untukmu. Aku yakin mereka pasti sangat menyayangimu. Percayalah" lelaki itu mendongak dan tersenyum.
"Kalau kau merasa kesepian, aku siap menemanimu bermain" ucap gadis itu mantap. Anak lelaki itu menatap gadis itu tidak percaya. "Benarkah?"
"Ha'i"
"Terima kasih" lalu anak itu berdiri dan memeluk gadis itu erat. Gadis itu terkejut. Wajahnya sedikit memerah. Anak lelaki itu melepaskan pelukannya dan mengusap sisa air matanya.
"Oh iya, namamu siapa?" tanya gadis itu.
"Namaku Boy. Kalau kau?"
"Panggil saja aku [Y/L/N]"
"Em... [Y/L/N], sepertinya kau bukan berasal dari sini. Kau berasal darimana?"
"Eh? Kelihatan ya? Aku berasal dari Jepang" ucap [Y/L/N] sambil tersenyum. Boy hanya mengangguk.
"Ne, Boy-kun, ayo kita bermain" lalu mereka bermain bersama. Hari-hari berikutnya mereka selalu bermain di bukit itu setiap hari.
Pada suatu hari, mereka berbaring di bukit penuh rerumputan. Lalu Boy menolehkan kepalanya ke kanan untuk melihat wajah [Y/L/N].
"[Y/L/N]-chan" panggil Boy. [Y/L/N] pun menggumam dan menolehkan kepalanya ke kiri.
"Apa kau mau berjanji padaku?"
"Tentu"
Lalu Boy duduk dan merogoh sakunya. [Y/L/N] pun ikut bangun sambil menatap Boy heran. Boy mengeluarkan 1 buah gelang kecil berwarna biru dongker dan memberikannya pada [Y/L/N].
"Untukku?"
"Ya. Tapi kau harus berjanji untuk menjaga gelang ini. Dan berjanjilah untuk menjadi sahabatku selamanya. Jangan pernah tinggalkan aku. Kau bisa?" tanya Boy. [Y/L/N] pun mengangguk mantap. "Hai'. Yakusoku simasu"
Lalu Boy memasangkan gelang itu di tangan kanan [Y/L/N]. Boy pun mengangkat jari kelingkingnya. [Y/L/N] pun paham dan melakukan hal yang sama. Mereka saling menautkan jari kelingking, jari telunjuk, lalu jari jempol. Dan terakhir mereka melakukan tos dengan mengepalkan tangan. Mereka pun melanjutkan bermain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship Bracelet [Boboiboy X Reader]
Fanfiction[COMPLETED] Boboiboy mempunyai seseorang yang sangat berarti baginya. Ia datang disaat rasa kesepian menghampirinya. Sejak kedatangan orang itu, ia tidak pernah merasakan kesepian lagi. Hingga suatu hari, orang itu tidak pernah datang untuk menemuin...