Chapter 9

3K 368 37
                                    

~~Happy Reading~~

Kring!!!

Bel pulang sekolah berbunyi. Setelah guru keluar kelas, murid-murid langsung membereskan buku-buku dan peralatan sekolah, lalu ke luar kelas.

"Ayo" ucap Boboiboy kepada [Y/N] yang sedang memasukkan buku-buku ke dalam tasnya. [Y/N] hanya mengangguk. Lalu mereka keluar kelas.

Sampai di parkiran, Boboiboy memandang [Y/N] karena merasa ada yang kurang.

" [Y/N], kau tidak memakai topimu?"

"Ah iya aku lupa. Sebentar ya" [Y/N] membuka tasnya. Tiba-tiba wajahnya berubah pucat dan panik.

"Ada masalah?" tanya Boboiboy heran karena [Y/N] merogoh tasnya dengan kasar.

"Topiku... Dimana dia?"

"Mungkin terselip. Coba kau cari lebih teliti"

[Y/N] mengobrak-abrik tasnya, tapi tetap saja tidak ada. "Tidak ada".

"Coba kau ingat-ingat, dimana terakhir kali kau memakainya?"

[Y/N] menghentikan aktivitasnya. Ia meletakkan jari telunjuk dan jempolnya di dagu. Wajahnya seperti sedang berfikir.

"Terakhir kali aku pakai saat berangkat sekolah tadi". Tiba-tiba matanya membulat.

"Jangan-jangan saat..."

Flashback On

[Y/N] terbangun dari tidurnya. Ia melihat jam wekernya. Matanya membulat saat melihat jam itu.

"TIDAK!!! AKU TERLAMBAT!!" Teriak [Y/N]. Patut saja [Y/N], jam sudah menunjukkan pukul 6.45. Artinya 15 menit lagi pelajaran sudah dimulai. Ia melompat dari tempat tidur menuju ke kamar mandi. Setelah itu ia segera turun dan mengambil roti isi selai coklat. Setelah berpamitan pada ibunya, ia diantar oleh ayahnya naik mobil.

Pukul 6.58 ia sampai di sekolah. Setelah keluar dari mobil, ia melepas topinya dan memasukkannya ke dalam tas dengan asal. Ia tidak tahu jika resleting tasnya belum tertutup sempurna. Alhasil topinya terjatuh.

Flashback Off

"Akh! Pantas saja tasku sedikit terbuka tadi" ucap [Y/N].

"Dasar baka! Baka! Harusnya tadi aku membawa topiku sampai di kelas" [Y/N] memukul kepalanya berkali-kali. Boboiboy langsung menghentikan tangan [Y/N].

"Hey hentikan. Jangan menyakiti dirimu. Lebih baik kita telusuri jalan yang kau lalui tadi pagi"

[Y/N] mengangguk. Mereka kembalu ke gerbang sekolah. Mereka mencari di sepanjang jalan menuju gedung sekolah dan semak-semak. Tapi tetap saja tidak ada. [Y/N] menghela nafas lelah. Wajahnya sangat murung.

"Sudahlah, lebih baik kita pulang" ucap Boboiboy sambil menepuk kepala [Y/N] pelan. [Y/N] hanya mengangguk.

~0~0~0~0~0~0~0~

[Y/N] bingung karena Boboiboy tidak membawanya ke rumah. Melainkan ke bukit.

"Kenapa Boy-kun membawaku ke sini?"

"Mungkin kau bisa lebih baik jika ku bawa ke sini"

Mereka pun duduk di rerumputan di atas bukit. Boboiboy melirik [Y/N] yang memeluk kedua kakinya. Ia memandang rerumputan di sampingnya dengan raut sedih.

Pluk!

[Y/N] terkejut saat merasakan sesuatu di kepalanya. Ia meraba kepalanya yang terdapat sebuah topi. Ia menoleh dan melihat Boboiboy tersenyum tanpa mengenakan topi.

"Kau pakai saja dulu topiku"

Blush~

Wajah [Y/N] memanas saat melihat Boboiboy tanpa mengenakan topi.

"Ke-kenapa kau melepas topimu? Bukankah kau tidak pernah melepas topimu di depan orang lain?"

"Kau itu sahabatku. Jadi tidak apa-apa kan jika aku melepasnya? Bukankah kau sangat ingin melihat rambutku?"

[Y/N] tersenyum. Boboiboy memandang ke depan.

"Boy-kun"

Cekrek!

Tiba-tiba [Y/N] berfoto saat Boboiboy menoleh. Boboiboy membulatkan mata.

"[Y/N]! Kenapa kau foto? Cepat hapus!" ucap Boboiboy. Ia berusaha merebut ponsel [Y/N].

"Tidak mau~ enak saja. Ini bagus loh~" [Y/N] dengan gesit langsung menghindar. Ia pun berlari dan Boboiboy mengejarnya. [Y/N] tertawa keras sambil menghindari Boboiboy.

Boboiboy pun menghela napas pasrah dan kembali duduk. "Terserah kau saja"

[Y/N] tertawa puas. Lalu ia duduk dan mengamati layar ponselnya. Di sana terdapat foto [Y/N] yang mengenakan topi Boboiboy sambil tersenyum, dan Boboiboy tanpa topi dengan wajah datar.

"Ternyata benar, ya. Boy-kun tampak lebih tampan jika melepas topinya" ucap [Y/N] tanpa sadar.

Blush~

Boboiboy langsung merona. Ia memalingkan wajahnya.

[Y/N] masih saja tersenyum sambil memandang foto itu. 3 detik kemudian matanya membulat dan wajahnya memerah.

"Lu-lupakan apa yang ku ka-katakan tadi!" ucap [Y/N] tiba-tiba. Ia pun memalingkan wajahnya.

Mereka pun sama-sama terdiam. Angin berhembus membelai wajah mereka. [Y/N] memejamkan matanya, menikmati angin semilir yang menyejukkan itu.

"Boy-kun, arigatou ne. Berkat kau sekarang perasaanku jadi lebih baik" ucap [Y/N] sambil tersenyum lembut.

"Sama-sama" jawab Boboiboy sambil menepuk pelan kepala [Y/N]. Ia tersenyum.

'Apapun untukmu:)'

TBC

Chapter 9 is done!!🎉🎉

Udah bisa bayangin kan gimana Boboiboy tanpa topi?

Ugh ganteng parah!!😆 #FangirlingModeOn

Ne, arigatou gozaimasu karena telah membaca fanfic ini🙏

Gomennasai karena udah lama gak update. Lagi bingung nerusin alurnya. Semoga kalian masih stay di sini😊

Don't forget to vote and comment ya~😉

Friendship Bracelet [Boboiboy X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang