32

2.4K 130 10
                                    

"Sehun? Kau kenapa?" Tanya wanita berparas cantik yg tengah menatap heboh sehun

"Aku tak apa.. kau, sejak kapan kembali?" Tanya sehun dengan lesu

"Aku sudah 2 hari yg lalu kembali ke negara ini. Appa bilang, keluarga sangat merindukan ku. Tapi apa? Appa saja masih sibuk berbisnis, eomma arisan, oppa sama saja.. sibuk dengan pacar gilanya" cerocos wanita itu dengan sibuk

"Kau cemburu sosial haneul? Kau harus berpikir positif... jangan ikuti ego mu" sehun berusaha menasehati

Ya, dia haneul.. sepupu sehun yg termasuk sangat dekat dengan sehun. Walaupun sifat mereka bertolak belakang, tetapi mereka punya kecocokan satu sama lain.

"Huh.. yamemang, ohya.. naera apa kabar?" Tanya haneul spontan

"Dia.. baik2 saja" ucap sehun

"Sungguh? Wajah mu tidak menunjukan bahwa kakak perempuan ku itu sedang dalam keadaan baik" haneul tak percaya

"Aku.. hanya sedang kawatir saja, dia.. dia.."
"Aku takut dia pergi dari ku" lanjut sehun

"Hah? Alasan nya apa? Kenapa kau bisa bicara seperti itu?"

"Aku.. merasa saja dia akan pergi. Mimpi ku selalu buruk tentang nya" wajah sehun lesu

"Berdoa.. kau masih punya tuhan. Percayalah, tuhan pasti mendengar doamu. Akupun pernah kehilangan arah. Namun tuhan menguatkanku"

Sehun terdiam

"Dulu aku pernah hilang arah bukan.. aku merasa appa, eomma, oppa tidak peduli sama sekali dengan ku. Sampai tiba akhirnya aku punya pikiran konyol.. pikiran bodoh, seperti tak punya tuhan"

"Namun, tuhan menguatkan ku dengan cara nya sendiri. Ia mengirim seseorang untuk selalu menuntun ku, memberi nasehat yg baik. Tuhan baik, aku yg berdosa saja masih diberi kesempatan.."

"Hah.. jadi, kau jangan cepat menyerah atau pasrah. Ceritakan semua masalah mu pada tuhan. Mungkin yg terjadi akan mustahil jika dimata manusia. Tapi tidak dimata tuhan"

Sehun masih diam terpaku.

~~~~~~~

"Jong.." lirih naera
"Haruskah? Jangan memaksa kan kehendak mu!"
"KUMOHON" teriak naera

"Yaampun, kau meremehkan ku ya? Walaupun bunga ini berduri dan aku tak suka. Aku akan memetiknya untukmu" jawab jongin

Jongin memetik setangkai bunga mawar putih. Lalu tersenyum manis sambil memberikan bunga itu kepada naera.

"Jangan memaksakan bila kau ada kenangan buruk pada bunga ini. Aku tau kau tak suka.." lirih naera

"Sssttt. Sudah kubilang, jangan meremehkan ku" jawab jongin

Seputus asa kah aku ini? Sehingga aku ingin mati saja jika naera benar-benar mati nanti. Batin jongin

"Jongin, bisakah antar aku pulang? Seperti nya sehun sudah pulang" naera menggoncangkan badan jongin yg tengah melamun

"Baik tuan putri" jongin beranjak lalu menarik tangan naera dengan lembut

~~~~~

Sehun tengah kalang kabut, karna ia pulang tak menemukan keberadaan naera. Ia membawa mobil seperti orang kesetanan, tak peduli mobil yg ada di hadapan nya. Ia selalu menyalip tanpa peduli sekitar.

Ia tak tau harus menghubungi siapa lagi, karna setelah nomor naera tidak aktif. Sehun terus menjelajah teman-teman naera. Tapi tak ada satupun yg tau naera ada dimana

"Sial!"
"Aku mulai takut"

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam waktu korea selatan. Tapi nomor naera masih tak kunjung aktif juga, sehun semakin kacau. Putus asa, hingga ia tanpa sadar kembali ke apartement nya.

Mobil nya mulai berjalan perlahan saat kejadian yg ia lihat dengan mata kepala nya sendiri

Orang yang ia cintai

Orang yang ia kawatirkan

Sedang bersama sahabat nya sendiri.

Dengan kasar sehun keluar dari mobil nya. Dengan segera menghampiri naera lalu menarik tangan naera yg sedang digelayuti jongin menurut sepenglihatan sehun. Jongin terkejut dibuat nya, tak lama jongin mengangkat alis nya sebelah setelah merasakan atmosfer yg tidak enak.

"Berhenti menyentuh istriku" tegas sehun

"Cih... istrimu" ledek jongin

Sehun mengepalkan tangannya. Mehanan amarah didepan naera

"Woaaa. Calm down brother, seperti nya aku salah bicara" ucap jongin sambil tertawa renyah
"Jangan berpikiran jelek sehun, aku tadi tak sengaja berpapasan dengan naera saat naera ada di bazar dekat taman" jelas jongin

"Betul itu" tambah naera

Sehun menghembuskan nafas nya dengan lega. Kali ini untung saja ia menahan amarah nya, karna hampir saja kepalan tangannya itu ingin mendarat di tulang pipi jongin.

"Baiklah. Gomawo sudah mengantar istriku pulang dengan selamat dan masih utuh tanpa goresan, dan sekarang kau pulang! Hushus sana!" Gaya sehun sembari mengusir kucing kampung

"Sial, mengusir ku rupa nya? Sama-sama! Jaga istri mu, agar tidak disambar orang haha" ledek jongin

"Sial kau!"

"Hehehe sudah lah sehun. Mari masuk, aku membelikan mu eskrim dan burger lho!" Ucap naera sembari menarik sehun masuk

"Ahh oke, biarkan mobilku diluar. Aku ingin bermanja dengan istriku yg cantik ini" sehun sembari memeluk naera dari belakang

"Aishh kau ini. Pintar sekali membuat ku tersipu" naera menutup muka nya dengan tangan nya yg imut

Aku berharap, aku bisa seperti ini sebentar lagi saja dengan mu sehun. Aku tak ingin pergi, aku ingin tetap berada disamping mu. Menemanimu hingga akhir hayatmu  .batin naera

"Uisa-nim seperti nya kita mendapatkan 2 ginjal yg cocok untuk nona naera" ucap asisten nya

"Sudah kuduga. Semoga semua berjalan lancar, dan saya juga tidak mengecewakan kedua orang tua naera" balas uisa-nim

-next-

Sumpah aku ngetik nya ngebut :") saking kangen nya.

Maaf kalo typo yaaa🙏

SCHOOL MARRIAGE •OHSEHUN• [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang