KRINGGG KRINGGGG
Bunyi ponsel naera"Aishh siapa sih pagi-pagi" -naera
Naera dengan cepat menggeser layar ke warna hijau.
"Yeobseo" -naera
"YAKKKKK KENAPA KAMU BELUM DATANG! LIHAT JAM SEKARANG PUKUL BERAPA! AKU NUNGGU KAMU PABBO!" -min ah
Seketika naera melotot lalu melirik ke arah jam. Dan terpampang jelas. Sekarang sudah pukul 07:00 KST.
"Mianhaeyo~ aku kesiangan hehe" -naera
"Bergegas lah cepat! Suruh suami mu ngebut!" -min ah
"Aishhh nde.. nde.. yasudah matikan telpon nya. Aku mau mandi" -naera
Setelah itu tak terdengar suara min ah. Naera langsung bersiap-siap, sehun sudah tidak ada di lantai. Tiba-tiba sehun muncul dari kamar mandi
"Chagiya~ kamu sudah bangun?" -sehun
"Hmmm. Kenapa gak mambangunkan aku?" -naera
"Rasa tak tegaku mengalahkan semua nya sayang" -sehun
"Hmm yasudah kamu siap-siap. Aku mandi dulu" -naera
Sehun hanya mengangguk sambil memakai kemeja yg sudah disiapkan naera sejak malam. Ia memakai kemeja persis didepan cermin.
"Duhhh diliat-liat. Pas masih bujangan, sampe udah kawin ehh nikah maksud nya. Saya makin ganteng aja" -sehun
Lalu sehun menyisir rambut nya ala anak kids zaman now dan tak lupa ia memakai pomade kesukaan nya.
"Aduhhh siapa yg sangka kalo saya sudah nikah, kurang apa lagi coba saya. Halmeoni-halmeoni saja bisa muda lagi kalo ngeliat saya" -sehun
Tak lama naera keluar dari kamar mandi. Ia hanya terkekeh melihat suami nya bergumam sendiri.
"Heyy~ kamu layaknya orang kurang piknik. Bergumam sendiri" -naera
"Ehehehehe aku ketauan ngomong sendiri hehe" -sehun
oOo
Sehun masih serius menatap jalan sambil menyetir. Naera sibuk dengan handphone nya.
"Yap~ sampe sayang" -sehun
"Oke. Kamu duluan aja" -naera
"Gak dong! Harus bareng!" -sehun
"Iya deh.." -naera
"Ntar kalo kamu dilirik cowo lain. Aku gak terima lho ya" -sehun
"Yaampun" -naera
Naera dan sehun berjalan dari lobby menuju gedung utama. Sehun dengan setia menuntun naera, jongin yg berpapasan pun akhir nya mengeluarkan senyuman sambil menyapa.
"Hoy~ serasi nya~" -jongin
"Iya dong. Manusia jomblo gabisa lihat orang bahagia" -sehun
"Sssttt gaboleh gitu!" -naera
"Keparat memang si sehun, aku duluan saja ah! Ketemu didalam ya naera~" -jongin
"Sial! Istri ku di goda" -sehun
Naera dan sehun langsung menghampiri yg punya acara. Ya siapa lagi kalau bukan min ah dan namhyun. Sehun tetap menggenggam tangan naera.
"Chukkae~ semoga bahagia sepertiku hehe" -naera
"Gomawo sayang" -namhyun
"Gomawo naera" -min ah
"Chukkae bro" -sehun
"Wahh ada sajangnim sehun. Gomawo yet" -namhyun
"Kajja. Makanan nya ada disebelah sana! Selamat menikmati" -min ah
Sehun dan naera tersenyum lalu berjalan ke arah meja tamu. Naera langsung duduk sedangkan sehun bergabung dengan temannya yg lain.
Jongin yang melihat ada kesempatan besar pun memilih memisahkan diri dari teman-temannya. Lalu ia duduk disamping naera dengan senyum merekah. Sontak naera menoleh.
"Jongin? Tidak ikut kumpul bersama sehun?" -naera
"Em tidak. Hmmm naera, aku ingin bicara empat mata dengan mu. Sebentar saja" -jongin
"Ohh yasudah bicaralah. Silahkan, aku siap mendengarkan" -naera
"Tidak disini lebih tepatnya, kamu mau tidak ikut aku?" -jongin
Naera mengangguk. Ia pun penasaran tentang apa yg jongin ingin sampaikan. Karna kemarin pun naera sempat penasaran juga. Karena pada saat jongin ingin bertanya, sehun datang dan salah paham.
Mereka berhenti tepat di taman belakang gedung. Masih pagi hari, burung-burung berkicau. Mawar merah bermekaran. Ikan-ikan berenang di dalam kolam. Jongin mempersilahkan, naera pun duduk di bangku taman.
"Naera, aku langsung to the point saja ya" -jongin
"Iyaa. Silahkan" -naera
"Aku sudah tau perihal penyakitmu. Ginjalmu, kenapa kamu menyembunyikan ini semua?" -jongin
Mata naera langsung berbinar. Ia langsung gemetar, ia bingung harus bicara apa lagi.
"Naera? Jawab.. kenapa kamu tidak mau menerima donor ginjal?" -jongin
Naera diam.
"Aku akan tetap tunggu jawaban kamu" -jongin
Naera menoleh sambil meneteskan air mata nya yg selama 3 menit terakhir.
"Mungkin banyak alasan yg harus aku sebutkan. Tapi alasan yg paling pertama, aku sudah tidak bisa di tolong lagi" -naera
"Bisa naera! Demi tuhan, kalo ada donor ginjal yg cocok. Kamu akan tertolong" -jongin
"Siapa yg mau mendonorkan dua ginjal sekaligus jongin? Mana ada orang yg mau! Kecuali orang yg tengah sekarat!" -naera
Jongin menatap naera putus asa.
"Kenapa kamu pesimis? Aku disini masih bisa bantu kamu. Satu ginjal untuk bertahan sementara tak apa naera" -jongin
"Andai kau menjadi diriku. Kau pasti tak semudah berbicara seperti itu jongin" -naera
"Lalu bagaimana? Aku harus ikut bersedih t
lalu tak melakukan apa-apa?" -jongin"Jongin... untuk permintaan aku yg terakhir kalinya, tolong... jangan bilang hal ini ke sehun. Aku mohon.. dan satu lagi, kalo aku bener-bener pergi nanti. Jaga sehun, jangan biarkan dia sedih" -naera
Air mata jongin lolos begitu saja. Entah mengapa hati nya rapuh mendengar ucapan yg terlontar dari mulut naera.
"Berjanji lah pada ku, jika sehun menyakiti mu. Kamu akan selalu bilang padaku. Sekuat apapun akan ku bantu" -jongin
Naera tersenyum lalu menghapus air mata yg berada di pipi jongin. Tak lama naera beranjak, dan pamit masuk kedalam acara agar sehun tak salah paham lagi
~~~~~~~~~~~~
Tbc;v
Hayoo sapa yg menanti ending? :v
Dikit lagi lho ending.
Jangan ada yg sakit hati yha kalo si ana si anu si ini pada anuan:v
Muehehehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL MARRIAGE •OHSEHUN• [END]√
FanficApa kau tau arti kehilangan? Jika iya. Maka kau akan mengerti apa rasa nya tersiksa