"sabar ya Je, jodoh emang gak kemana" ujar seorang wanita berbehel dan berhalis kotak bernama Leni.
"jangan nikung Jeje makanya lo Len!" sambung wanita berambut coklat bernama Ana.
"huhuhuhu... Da aku mah apa atuh bukan wanita kalem kayak dia!" suara manja dan lenje kemudian terdengar dari wanita bermata sayu bernama Jeje.
"lo semua apaan sih norak banget. Taek lo pada!" sementara seorang wanita bertubuh mungil dan berkulit coklat bernama Via merutuki temannya sambil meninggalkan mereka.
Setelah itu Jeje, Leni, dan Ana kemudian menghampiri Edrea dan Ivah yang masih duduk di bangku mereka.
"hai Dre, Vah. lo sekelompok sama Marvel yah? Kalian mau nampilin apa?" sapa Jeje sok ramah. Sementara kedua temannya Leni dan Ana hanya tersenyum sok ramah juga
"eh hai Je, iya kita sekelompok sama Marvel. Yah rencana nya sih mau cover lagu aja. Kalo kalian gimana?" jawab Edrea ramah
"kalo kita sih belum ada rencana ya kan jeng?" sahut Leni menanyakan kepada kedua temannya.
"iya dre, kita masih bingung mau nampilin apa?" kemudian Jeje membenarkan
"eh ko kalian belum pulang sih? Mau pada kemana dulu nih?" tambah Jeje kepo.
"kita nunggu di usir Je" sahut Ivah kesal.
"hihihihihi Ivah bisa ajah nih" Jeje pun tertawa di ikuti kedua cees nya.
"yaudah kalo gitu kita duluan ya say, bye!" Pamit Ana yang kemudian di ekori oleh Jeje dan Leni.
"oh iya, silakan. Hati-hati yah" jawab Edrea ramah
"Iya hati-hati anjing yang depan pos satpam galak. Awas kalian di kejar" tambah Ivah Usil.
"hahahaha iya iya bye!" Sahut Jeje menanggapi Ivah dari kejauhan
Jeje, Leni, Ana, dan Via adalah empat sekawan yang sangat kompak dan bisa di bilang julit. Memang pas awal masuk kuliah Edrea meresa bahwa mereka adalah orang yang baik dan ramah terutama Jeje, namun seminggu setelahnya. Edrea pun menyadari bahwa sikap mereka 'palsu'.
Memang mereka tampak ramah dan so akrab di depan Edrea, tapi di belakang Edrea mereka sering menyindirnya terang-terangan persis seperti yang tadi mereka lakukan.
Ada saja setiap harinya sindrian yang mereka lontarkan khusus untuk Edrea. Dari mulai pakaian hingga masalah catatatan Edrea pun mereka sindir.Pertama kali Edrea menyadari bahwa sindiran itu dilontarkan untuknya ketika pada hari itu Edrea memakai baju yang sama dengan hari sebelumnya. Hal itu di karenakan Edrea menginap di rumah sepupunya yang akan menikah dan Edrea lupa membawa baju ganti. Untung Edrea menyimpan beberapa dalaman di rumah sepupunya itu sebagai persedian jika ia sewaktu-waktu menginap. Dan tidak mungkin Edrea meminjam baju sepupunya untuk kuliah karena ukuran baju sepupunya adalah XL, sementara baju Edrea M.
Beruntung berkat kecanggihan zaman baju Edrea bisa kering dalam waktu kurang dari 24 jam. Setiba di rumah sepupunya Edrea langsung mencuci baju nya di mesin cuci kemudian ia keringkan menggunakan mesin pengering setelah itu ia jemur semalaman dan paginya Edrea keringkan dengan hairdrayer kemudian ia menyetrika bajunya agar tidak tampak kusut. Sementara baju satu-satunya Edrea sedang di cuci, ia memakai boxer dan kaos milik sepupunya, meskipun kebesaran tapi tak masalah karena ia hanya berdiam diri di dalam rumah
Namun, sepertinya kecanggihan zaman tidak pernah terpikirkan di otak mereka. Leni menyindir Edrea dengan mengatakan kepada Ana, "ya ampun ana kayak orang susah aja sih? Baju kamu emang cuma satu yah?". Leni mengatakan hal tersebut secara terang-terangan dengan volume maximalnya. Edrea pun sebenarnya ragu, apakah perkataan Leni itu untuknya atau bukan?. tapi Edrea hanya diam diri. Ia mencoba menepis prasangka buruknya terhadap Leni.
Akan tetapi keesokan hari nya, Leni kembali nyir-nyir pada teman-temannya dengan mengatakan "Jeje, kamu bajunya baru yah? Ganti tah je? Udah beli baju ya sekarang kamu je? Baju kemarin udah dicuci je?"
Hal itu juga diucapkan Leni secara terang-terangan dengan volume maximal juga.Sejak saat itu, Edrea pun yakin bahwa selama ini dugaannya benar terhadap empat sekawan itu. Mereka memang sering menyindir Edrea secara terang-terangan. Terutama ketika Edrea dekat dengan Marvel.
Marvel memang tampan, kulitnya yang putih, badannya yang atletis, hidungnya yang mancung dengan bibir tipis nya yang kemerahan, serta matanya yang benar-benar bersinar seperti bintang, membuat setiap wanita yang melihatnya pasti akan terpikat. Begitu pula dengan Via yang sangat tergila-gila dengan Marvel sejak pertama masuk kuliah. Namun, Sepertinya Marvel tak pernah meliriknya dan malah mendekati Edrea, sehingga membuat Via cemburu.Hal itulah yang menyebabkan empat sekawan itu sering menyindir Edrea.
"mereka SKSD bgt sih dre, ilfil gue, terutama sama si Jeje. Sebel banget gue denger suara dia yang ala-ala inces seolah-olah imut. Najis tau gak sih" ucap Ivah kesal.
"yaudahlah peh biarin ajah mereka kayak begitu, nanti juga kebuka sendiri aibnya" jawab Edrea datar
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise to Our Happiness
RomanceEdrea Vellonsha adalah seorang gadis betusia 20th yang belum pernah pacaran. bukan karena ia tidak cantik, tapi sifatnya yang cuek dan beberapa trauma yang dialami membuat para lelaki yang datang kemuadian putar balik karena tidak bisa memahami Edr...