Author POV
Wanita cantik itu tengah terlelap di kamarnya. Seberkas cahaya menyeruak masuk dari sela-sela tirai berwarna gelap. Elea menggeliat. Kelopak matanya membuka perlahan.
"Sudah bangun?" Elea terduduk kaget mendengar suara familiar. Elthan tengah menatap intens Elea. Elea memalingkan wajahnya.
"Masih marah? Atau mau lagi?" Goda Elthan sambil menyeringai. Elea memelototkan matanya. 'Nih orang kenapa sih pagi-pagi udah ngajak perang' kira-kira begitu isi pikiran Elea. Elea turun dari ranjang dia ingin berendam agar terhindar dari pria mesum di sampingnya ini. Elea memekik keras.
"Awww" seketika pantat Elea mencium lantai. Elthan mendekat berniat menarik lengan Elea. Elea menepis lengan Elthan. Elthan mengernyit bingung.
"Jangan coba-coba sentuh aku dengan tangan kotormu itu!" maki Elea. Elthan menyeringai.
"Bukankah pemilik tangan kotor ini yang membuatmu mendesah malam tadi" Elthan menyindir pedas Elea. Elea melongos. Elthan mengangkat Elea ala bridal style menuju bathub. Sepanjang jalan Elea tetap memaki Elthan. Elthan mengancam Elea.
"Diam atau kau akan tau akibatnya" Ucap Elthan sambil menggigit bibir Elea. Elea langsung berhenti mengoceh. Elthan membuka pintu kamar mandi dengan sebelah kakinya. Dia masuk dan meletakkan Elea di dalam bathub. Elthan ingin menggoda Elea. Elthan masuk ke dalam bathub bersama Elea. Elea mendorong tubuh Elthan. Tapi tidak ada pergerakan sedikitpun. Dorongan Elea sia-sia. Merasa kesal Elea mendekati wajah Elthan. Elthan bingung, tak biasanya Elea bersikap begini. Tapi yang namanya Elthan, dia dengan senang hati menerima apapun yang akan di lakukan Elea. 'Pasti seru' pikir Elthan tapi tidak dengan Elea. Elea menghentikan wajahnya tepat di leher Elthan. Elthan tersenyum puas. Tak di sangka-sangka Elea malah berteriak kencang di depan telinga Elthan.
"HEHHHH!!!!! KELUAR DARI KAMAR MANDIKU!!! DASAR TIDAK WARAS!!!" Elthan meringis. Merasakan panas di telinganya.
"TULI YA??? CEPETT KELUARR!!" Kesabaran Elthan telah habis. Elthan menindih tubuh Elea di dalam bathub lalu melumat bibir Elea dengan kasar. Ada kemarahan, hasrat dan kebahagiaan bercampur disana. Elea memberontak. Elthan mengunci pergerakan Elea dengan badannya. Elea menendang-nendang betis Elthan. Elthan menarik tengkuk Elea. Menggigit telinganya. Memberi banyak tanda kepemilikan di kulit putih mulus Elea. Sudah 15 menit mereka bertahan dalam posisi itu. Elea menangis tanpa suara. Elthan menghentikan ciumannya. Elthan menyatukan keningnya dan kening Elea. Elea tidak memberontak. Dia sudah kehabisan tenaga untuk melawan. Air mata Elea tak henti-hentinya mengalir. Elthan mengusap lembut air mata Elea. Seketika punggung Elea bergetar.
"Berhentilah menangis, aku akan memandikanmu" Elthan berdiri lalu mengisi bathub dengan air hangat. Dia menanggalkan t-shirt nya. Menarik Elea ke pelukannya. Elea memberontak lagi. Elthan berbisik di telinga Elea.
"Jika kau tidak ingin kejadian tadi terulang, diam dan jangan melawan. Atau kau akan mengalami yang lebih dari tadi" Elea yang mendengar itu menunduk letih. Elthan memandikan Elea. Menyabuninya dengan perlahan. Elthan meneguk salivanya. Sungguh sangat berat godaan yang di terimanya saat ini. Jika saja dia tidak bisa menahannya. Sedari tadi Elea sudah akan di terkamnya habis-habisan. Elea tak berani memberontak. Elea tetap menunduk atau membuang muka saat Elthan sibuk memandikannya. Setelah menyabuni Elea. Elthan membilas tubuh Elea dengan air hangat lalu memakaikan anduk.
"Duduklah sebentar disana, aku akan menyusul 5 menit lagi" Elthan menyuruh Elea menunggu sementara Elthan membersihkan diri di kamar mandi. Setelah selesai Elthan melilitkan anduk di pinggangnya. Lalu menarik tangan Elea dengan lembut. Elthan merasa bersalah telah membuat Elea menangis tadi. Elthan menggenggam tangan elea lembut menuju walk in closet. Elthan memilih short dress cantik dengan aksen bunga di sekitarnya. Elea tak menolak saat Elthan memakaikannya pakaian. Setelah selesai Elthan juga memakai pakaiannya. Elthan memakai celana jeans hitam dan t-shirt putih. Elthan dan Elea berjalan bersama menuju ruang makan. Elea tidak berbicara sedikitpun. Elthan menarik kursi di sebelahnya untuk Elea.
"Kamu mau makan apa?" Elthan mengambil piring Elea.
"Gak usah, aku bisa sendiri" Elea ingin mengambil piringnya tapi di tarik oleh Elthan.
"Bilang, mau makan apa" Elthan berkata dengan tegas.
"Sandwich" Elea berkata singkat padat dan jelas. Elthan langsung membuat sandwich untuk Elea. Setelah itu meletakkannya. Elthan membuat dua gelas susu cokelat untuk mereka. Mereka sarapan bersama dalam keheningan.
Setelah sarapan Elthan membawa Elea keluar dari Apartment milik Elea. Tiba-tiba Elea bersuara."Mau kemana? Aku nggak mau ikut"
"Mau ke suatu tempat"
"Nggak mau"
"Aku nggak minta izin dari kamu"
"Tapi, Aku. Nggak. Mau. Ikut" Elthan langsung menggendong elea. Elea berteriak.
"Turunin, atau aku nggak akan pernah ikut!" Elthan langsung menurunkan Elea detik itu juga. Mereka masuk kemobil Elthan. Elthan meluncurkan mobilnya dengan santai.
***
Short Dress yang di pakaikan Elthan pada Elea
T-shirt yang di kenakan Elthan
Mobil Kesayangan Elthan
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Bad and Kind Life
Romance[Slow Update] This is my first story guys. Thanks for reading😍Dangerous (18++) Elea Morris Johnson merasa bahwa dirinya telah hancur, sehancur-hancurnya. Mahkota yang selama ini ia jaga telah direnggut oleh pria yang menubruknya kemarin. Dia merasa...