pertama

81 18 32
                                    

Alita yessi ambarwati.

Hiks,......
Hiks,............
Hiks,..................

"Ompong kenapa?!" Tanya seorang anak laki laki yang sedikit gemuk dengan panik. Ikut berjongkok, lalu dengan sigap membersihkan kotoran yang menempel dilutut perempuan di didepannya ini dengan terburu-buru. Saking paniknya.

"Ish, sakit tau!." Geram yessi, lalu menangis. "Pelan-pelan kek, sakit ini. Liat nih! Lutut yessi berdarah. Warnanya merah-merah,.. banyak lagi. Hiks,... hiks,... hiks,..."

Laki laki gemuk ini hanya menatap heran perempuan didepannya, dia yang lari. Masih mending laki laki gemuk ini masih peduli, meskipun kesal.

Huufftthhh.....

"Makanya jangan lari-lari mulu, ompong. Jatuh kan."sarannya setengah geram.

"Dih suka-suka yessi dong! Kan yessi yang lari, kok kamu yang gak bolehin?!." Kesal yessi kepada laki-laki gemuk didepannya yang sekarang sudah berdiri.

"Iya, kamu yang lari. Kamu yang jatuh. Berarti kamu juga yang bantuan diri sendiri. Huh ompong." Kesal laki-laki gemuk yang sekarang beranjak pergi meninggalkan yessi yang kembali bersedih, kalo anak laki-laki itu pergi siapa yang membantu dirinya, lututnya berdarah, sakit.

Hiks,....
Hiks,.......

Yessi kembali menangis berharap anak gemuk itu kembali dan membantunya berdiri. Tapi belum beberapa langkah anak gemuk itu pergi tiba-tiba ada yang berteriak dengan nafas yang memburu.

"Fadel!." Panggilnya lalu sedikit membungkuk memegang lututnya, sambil ngos-ngosan.

Berasa dipanggil, anak gemuk itu memutar badannya menghadap anak laki-laki disebelah yessi yang masih sibuk mengatur nafasnya, ngos-ngosan.

"Kamu ngapain yessi?!," tanya anak laki laki itu lalu mendorong anak gemuk ini. "Lututnya berdarah. kamu ya? Kamu kan yang jatuhin yessi?!". Tuduhnya sambil berkacak pinggang marah.

Hiks,....
Hiks,.......
Hiks,..........

"Yessi, kamu gak pa-pa?," tanyanya panik dan ikut berjongkok, soal anak gemuk tadi? Nanti dia akan buat perhitungan, tunggu saja!.

"Lutut yessi berdarah nih liat, sakit tau!." Ujar yessi, dengan air mata berlinang, histeris.

Anak gemuk itu masih menatap bosan pemandangan didepannya. Huh, lebay.

"Tapi,... saka harus apa?," tanya anak laki-laki itu dengan bingung.

Hiks,...
Hiks,.....

"Ahhhhhhhhhh,.... darahnya ngalir nih. Tuh,tuh banyak banget. Lutut yessi juga tambah sakit." Ucap yessi histeris menunjukan lukanya. Dia mengelap air matanya kasar dan menyingkirkan rambut-rambut yang menempel karna air matanya, sungguh membuat geli.
Anak gemuk itu berjalan mendekat ke arah yessi.

"Mau ngapain kamu?!." Ucap anak laki-laki di dekat yessi dengan galak.

Yessi menatap kedua anak laki-laki dihadapannya dengan kesal, sangat. Lututnya sakit! Dan mereka pasti akan bertengkar.   dia dicuekin! Lalu dilupain?! Terus siapa yang akan mengobati lukanya??. Ini semua karna kupu-kupu itu! Kenapa coba sayapnya warna-warni? Kan yessi suka, terus yessi kejar, tapi gak dapet-dapet, kan kesel?? Jadinya yessi lari, heh malah makin jauh. Lalu mana tau dia kalo ada batu dan dia kesandung, akhirnya jatuh diaspal, lututnya berdarah! Dan telapak tangannya juga baret. kupu-kupu itu sekarang pergi entah kemana, dan dia bahkan belum mendapatkannya, tapi malah mendapatkan yang lain, luka. Sungguh mengenaskan. "Ihhh, kalian jangan berantem kenapa sih. Bantuin yessi nih! Gak kasian apa sama lutut yessi. Hiks,...hiks,...hiks,..." ungkapnya kesal lalu mengelap ingusnya.

"Tapi dia yang udah buat kamu jadi kaya begini yes, aku kesel sama dia!." Ujar anak laki-laki itu dengan marah.

"Dia gak ngapa-ngapain aku saka. Hiks,..hiks,.." ungkap yessi lalu menunduk, menatap lukanya dengan sedih. Benar-benar sakit, dan juga telapak tangannya yang sekarang mulai terasa perih.

"Makanya jangan asal nuduh." Saran laki-laki gemuk itu dan berjongkok didepan yessi.

"Ih, tapi aku tetep gak percaya. Kamu kan suka ngenjailin yessi." Anak laki-laki itu masih tetap dengan pendiriannya.

"Terserah kamu." Balas anak gemuk itu dengan acuh, lalu merapihkan rambut yessi yang berantakan. Lalu dia berbalik badan tapi masih dalam posisi jongkok.

"Eh,eh mau ngapain kamu del?,"

"Ompong, buruan naek!." Titah anak gemuk itu menepuk punggungnya.

"Hiks,...hiks,... Kamu mau gendong yessi?," tanya yessi tidak percaya.

"Iya buruan."

Yessi mendongak kearah anak laki-laki yang masih berdiri dengan kesal sambil menatapnya. "Saka, jangan marah. Lutut yessi udah sakit, Hiks,.....hiks,.... Bantuin yessi, yessi mau lutut yessi cepet diobatin."

Dengan sangat terpaksa saka akhirnya luluh, dan membantu yessi naik kepunggung anak gemuk itu. Lalu anak gemuk itu perlahan berdiri dan berjalan kearah panti sambil menggendong yessi dan meninggalkan anak laki-laki dibelakangnya yang sibuk menekuk wajahnya, kesal.






























____________________

Hayoooo,......
Gimana????????

Bagus gak?

Ini cerita pertamaku yang aku publis. Kalo jelek, ya masih amatir lah ya. Jadi maklum aja.

Aku harap komentar dari kalian loh, sebanyak-banyaknya juga gapapa. Segokil-gokilnya juga gapapa. Yah, terserah kalian lah.

Kalo mau vote, juga boleh. Gak suka cerita ini harus vote:) apalagi suka kan ya.

Ohhhhh iya,.... itu-tuh versi yessi loh ya, yang dibuat anda. Jadi jangan keder sama kata 'anak gemuk ini' atau 'anak laki-laki' meskipun udah tau namanya kok tetep ditulis itu, ya karna itu versinya anda buat si yessi, begitonggg...:)

Oke, see you.

SeharusnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang