-1-

236 3 0
                                    

Semua mata terarah padaku ketika si keriting menanyakan hal itu kepadaku. Hal yang paling ku benci karena sejujurnya tidak akan pernah bisa ku jawab dengan benar.

"Grace, apa citacitamu?" kata si keriting yang menggunakan kacamata jadul berwarna cokelat. Sungguh, bagiku itu adalah pertanyaan paling menggelikan, dan itu sangat sangat rahasia.

"Menjadi istri dari niall horan." jawabku lalu diam.

Aku tau itu gila. Dan kini pandangan pandangan itu makin tajam rasanya. Terkadang padangan itu diiringi dengan tertawaan mereka. Mereka, teman sekelasku.

Si keriting bertanya lagi dengan wajahnya yang terlihat cemas yang mungkin berpikir bahwa aku gila atau sedang mengigau dalam mimpiku "Grace, maksud ibu citacita dalam bentuk profesi, mungkin dokter atau arsitek sebagai murid jurusan IPA?"

Sungguh. Aku sudah tau maksudmu, bu keriting. Namun memang itu citacitaku, dan memang bukan dalam bentuk profesi. Mungkin memang aneh. Tapi apa salahnya? Kataku dalam hati.

"Maaf bu, namun memang itu citacita saya. Saya tidak pernah dapat membayangkan apa profesi saya nanti."

Wajah emosi mulai terlihat dalam wajah guru bimbingan konseling itu. Sekali lagi ia menanyakan hal yang sama. "Grace, tolong jawab dengan serius, ibu akan membantumu untuk masuk universitas sesuai dengan citacitamu, sehingga kamu bisa bekerja!"

"Bu, saya serius. Kalau ada jurusan menjadi istri niall horan dalam kuliah, akan saya ambil jurusan itu. Namun nyatanya tidak ada kan? Maaf bu kalau saya lancang, tapi memang begini adanya. Tujuan kita bekerja adalah untuk mendapat uang. Namun kalau menjadi seorang istri dari anggota boyband yang bisa dibilang paling terkenal di dunia sudah cukup, untuk apa saya bekerja?"

Pandangan-pandangan itu kini lebih tajam dari sebuah pisau yang baru diasah. Semua tampak memandangku dengan tampang bingung. Tertawaan mulai hilang. Mungkin karena mereka geli.

"Saya harap kamu bisa membicarakan itu dengan orangtuamu. Kamu harus secepatnya memikirkan itu. Kamu sudah kelas 12."

--

Namaku Grace. Umurku 17 tahun dan kini aku duduk di kelas 12 SMA. Aku bagian dari directioners dan 5sosfam.

Sekarang bulan Juli. Aku baru saja memasuki kelas 12. Dan hampir sepanjang hari aku selalu ditanya tentang citacitaku.

Sudah kurang lebih selama 3 setengah tahun, hidupku dipenuhi oleh 1D. Dan dalam 2 tahun terakhir, 5SOS juga ikut memenuhi bagian hidupku. Kurasa dengan adanya mereka, hidupku jadi lebih berwarna.

Sebelum mengenal mereka, aku seperti tidak punya motivasi hidup karena aku tidak tau apa citacitaku. Namun setelah mengenal mereka, aku menjadi punya motivasi untuk pergi menemui mereka suatu hari. Bahkan terobsesi menjadi istri salah satu dari mereka. Itu aneh tapi karena itu lah hidup ku menjadi benar benar hidup.

Dan karena itu, aku memutuskan untuk pergi ke london setelah lulus nanti.

Fyi, ayahku adalah seorang pengusaha yang sukses. Namun bukan pengusaha yang seperti orang-orang pikir. Ia adalah seorang penambak ikan lele. Tidak jauh dari rumahku, ada sebuah tempat tambak lele yang sangat besar punya ayahku. Ia sangat mencintai dunia perikanan. Di kota lain ia juga memiliki tambak udang. Karena itu dia suka pergi ke luar kota untuk melihat tambaknya.

Penghasilannya lumayan, karena itu ia mengijinkan aku untuk pergi ke london. Kurasa ayah juga tidak begitu peduli denganku. Ia lebih peduli dengan ikan ikannya.

Ibuku. Ia adalah seorang yang aktif dalam bidang sosial. Adikku, Arnold yang lebih muda 4 tahun daripada aku menderita kekurangan. Seperti autis namun tidak separah itu. Karena itu ibuku lebih banyak menaruh perhatian padanya dibanding aku, dan ia juga sering pergi ke panti asuhan bersama Arnold untuk bersenang senang dengan anak panti. Meskipun begitu, aku tidak cemburu atau apa pada adikku dan anak anak panti itu.

--

Sebentar lagi kelulusan. Bu keriting masih saja meributkan citacitaku.

"Aku tidak kuliah bu. Aku akan pergi ke London dan mungkin Ireland untuk bertemu calon suamiku."

"Jangan terlalu terobsesi pada sesuatu yang terlalu mustahil nak"

"Nothing is impossible"

Crazy Life GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang