-7-

113 2 4
                                    

Handphone ku bergetar.

Untung sedang tidak ada pelanggan, jadi aku mengeceknya langsung.

"Hai Grace, Niall mau nanti malam, aku bilang aku butuh teman untuk pergi ke club, jadi dia mau. Akan ku jemput kau jam 9 di apartemen mu ya. Luke (simpan nomorku ya) :)"

Luke!! Luke berhasil mengajak Niall. Okay nanti aku harus pulang cepat agar bisa bersiap-siap.

--

Aku sudah di apartemen. Aku langsung mandi dan memilih baju yang lumayan pas untuk pergi ke club.

Kulihat sudah jam 9 kurang, jadi aku langsung ke bawah untuk menunggu Luke, Niall, dan Michael menjemputku.

Baru saja sampai di bawah, ternyata mobil mereka baru saja memasuki halaman apartemen. Aku menghampiri mereka, dan Luke membuka jendela nya, jendela bagian kemudi.

"Masuk saja Grace, di belakangku kosong."

Sekilas aku melihat Michael di sebelah Luke. "Baiklah"

Aku membuka pintu dan masuk, lalu duduk. Ada Niall di sebelahku.

"Kau gila Luke? Kau membawa Grace ke club? Dia masih baru disini!" Niall seperti protes.

"Hahaha" Luke tertawa saja. Aku rasa dia tertawa karena sebenarnya yang ingin pergi ke club adalah aku sendiri, bukan Luke.

"Kau aneh Luke, sudah ada Michael dan Grace disini, kenapa kau masih memintaku untuk menemanimu ke club?" Niall terlihat sedikit bingung.

"Lebih banyak orang lebih baik. Memangnya kau mau berdua saja dengan Calum di apartemen padahal dia sedang sibuk menulis buku?" Luke menjawab. Untung saja alasan yang dibuat Luke jelas, jadi Niall tidak curiga sedikitpun bahwa aku yang sebenarnya mengajak Niall ke club.

"Hmm kurasa itu buruk. Baiklah.. Lets party!!" kata Niall sambil mulai mengganti wajah cemberutnya dengan senyuman.

His smile.... Cute... Huft.

"Party?" Luke berkata, namun dengan nada seperti bertanya.

"Yaap kita mau party kan di club?" Niall bertanya, wajahnya seperti bersemangat yang agak terpaksa.

"Maybee..." Luke menjawab.

Dan kami ber empat diam.

Aku berpikir..

Sekarang aku ada diantara 3 bintang besar.

Betapa banyaknya fans mereka. Termasuk aku. Dan aku, aku mungkin fan paling beruntung. Bisa sedekat ini dengan mereka. Walaupun di depan mereka aku bertindak tidak seperti fan.

Aku bahkan menyadari, perkataan Niall tadi yang bertanya mengapa Luke mengajakku ke club, secara tidak langsung menggambarkan bahwa Niall peduli padaku..

Ah tidak, itu mungkin hanya pemikiranku.. Mana mungkin Niall bisa menyukaiku seperti aku menyukai bahkan mencintai dia? Dia hanya mengganggapku teman sepertinya...

"Michael, tolong nyalakan radionya" Niall memecah keheningan.

Michael menyalakan radio. Dan baru saja menyalakan, lagu what makes you beautiful terdengar di telinga kami berempat.

"Lagu ini... Masih saja hahahaha" Niall berkata pada dirinya sendiri.

Niall, Luke, dan Michael bernyanyi bersama. Aku pun juga ikut..

Baby you light up my world like nobody else

The way that you flip your hair gets me overwhelmed

Crazy Life GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang