Mengenal [2]

1.6K 102 38
                                    

Nada terbangun dari tidur cantiknya, dia menatap jam dinding yang menempel di dinding kamar yang cat pelapisnya terlihat mulai pudar karena sudah lama tak di perbaharui.

'05.30'

Mata setengah terbuka Nada menatap jarum jam yang masih menunjukkan ke arah setengah enam, Nada ingin bangun tetapi dia terlalu malas karena hari ini adalah hari minggu jadi dia akan melanjutkan tidurnya saja berhubung cuaca juga sedang dingin dan sangat mendukung anak cucu Adam untuk lebih menyamankan dirinya dibalik selimut dan tertidur pulas dengan posisi miring tangan memeluk guling.

'Tok,tok,tok...'
Terdengar suara pintu kamar Nada terketuk oleh seseorang di luar sana.

"Nada, bangun nak sudah pagi." Ucap Hardi ayah Nada dari balik pintu.

"Masih ngantuk yah, nanti aja." Jawab Nada dari balik selimut biru bergambar animasi Stich yang menutupi tubuh mungilnya.

"Yasudah kalau begitu ayah berangkat kerja ya, nanti kamu masak sendiri untuk sarapan ya!" Ucap ayah Nada lalu pergi dari tempat dimana dia berdiri, ayah Nada akan pergi ketempat dimana dia harus mengais rezeki sehari-hari walaupun ini hari libur tak ada istilah rehat untuk bekerja.

***

Nada menggeliat dari tidurnya, dia mengucak matanya yang terasa lengket itu. Nada menolehkan kepalanya menatap jam dinding yang berdetik mengalunkan sebuah irama di tengah kesepian rumah Nada.

'08.00'

Dengan terburu-buru Nada terbangun dari tidurnya dan segera merapikan tempat tidur yang selalu menemani mimpi indahnya itu.

Nada menatap wajahnya di cermin yang berada di depannya.
Kucel,kumel,berantakan,menjijikkan, itulah yang terlihat oleh mata Nada saat ini yang membuat Nada ingin terburu-buru 'konser' di kamar mandi. Ah, tidak bukan konser tetapi membersihkan diri di iringi dengan lantunan lagu yang keluar dari mulut Nada.

Apa-apaan ini.

***

Nada telah selesai membersihkan dirinya dikamar mandi, tak perlu waktu lama bagi Nada untuk melakukan kegiatan rutin itu. Mungkin Nada hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit lebih 15 menit saja.

Dan sekarang posisis Nada adalah sedang berdiri di dapur, tangannya sibuk mengobrak abrik isi lemari es yang berdiri tegak di dapur cantik ini.

"Apaan nih, masa kulkas isinya cuma plastik kosong aja." Ucap Nada bergumam sendiri, tangannya terlihat berkacak pinggang melihat pemandangan isi kulkas di depannya yang terlihat nyata.

"Huft.. ayah gimana sih nyuruh masak tapi ga ada yang bisa di masak."

Nada menutup pintu kulkas dan berjalan menuju meja makan, tangannya terlihat menarik kursi dan bokongnya mulai menduduki kursi kayu bercat coklat yang terasa keras di tulang itu.

Nada menuangkan air putih kedalam gelasnya dan meminumnya dengan perlahan.

"Hidup kok gini banget." Ucap Nada, matanya terlihat menatap lurus keluar jendela yang tak tertutup oleh gorden itu.

'Kling'

Telinga Nada mendengar suara yang bak panggilan jiwa olehnya, Nada menoleh ke meja mengambil benda berbentuk persegi dengan case berwarna putih bening yang baru saja berbunyi itu. Sebut saja benda ini ponsel, ya ponsel kesayangan Nada yang biasa menghibur dikala kesepian dan merupakan salah satu benda kesayangan Nada yang sewaktu itu hampir saja Nada jual untuk membayar biaya SPP sekolahnya.

Nada menggeser layar kunci ponselnya, melihat notifikasi chat yang masuk dari Jingga sahabatnya.

'Nad ga sibuk kan? Main yuk ntar gue traktir makan deh pasti lo belum makan yakan?'

STM In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang