ouchhhhh

12 3 1
                                        

Hufty taruna pun berahir, 14 hari yang mencengangkan, menyebalkan, dan membuat gosong muka serta tangan. Ga kebayaang deh orang yang tadinya putih banget kek mayat idup trs abis taruna tiba tiba jadi blasteran gitu leher putih muka item,tangan item tapi giliran kaki putih. Ga kebayang itu orang apa zebra wkwk. Skolah seperti biasa pun dimulai. Via yang kira kira baru punya temen 1 atau 2 biji pun mulai masuk kelas, kesan pertama yg diambil adalahhh hm b aja -_- standart bgt. Like another class, kelas baru disibukkan dengan hal yang itu itu saja, mencari danton(ketua kelas), sekertaris, bendahara, jadwal piket dan lain lain. Ya ya bored bat kan? 

Dari kbm pertama sampe jam ke 3 gituu mulu. Dan akhirnya bel istirahat yang merdunya melebihi suaranya meghan trainor atau ariana grande itu pun berbunyi. Behh cacing di perut uda berasa demo minta di berikan keadilan rasanya wkwk.

Semua orang di kelas pun berhamburan Menuju kantin. Via diam sejenak sambil merapikan bukunya dan sedikit melamun
'Dulu biasanya kalo istirahat gini pasti angga bawain roti bakar dari mamanya. Haha lucu deh, jadi kangen'gumam via sambil nyengir2 sndiri.

Tiba tiba muncul sebuah kepala yang melongo dan mencari seseorang. Ketika sudah mendapatkan objek yg di cari. Dia pun mendekati dan mengagetkannya dari blakang.
'Hayo mikir apa!'kejut angga.
'Emakkk!..'
'Wahahahahah'
'Apaansi lu rio, gua jadi kaget kan'kata via sambil mengelus dadanya yg kaget.
'Haha lagian gaje, ngapain coba senyum2 sndiri' kata rio.
'Bucut lu ah. Ganggu aja. Ngapain lu disini?' tanya via
'Oh itu gua mau ngajak lu makan' rio sambil nyengir.
'Dimana?'
'Kantin lah'
'Otakmuuuuu'kata via sambil tertawa.
'Jahat lu vi. Udah ish ayo. Makan'kata rio sambil menarik tangan via.
'Iya iya ih santee geh'

Ketika di kantin ternyata ramee banget sampe pengap liatnya juga.
'Pi mau makan apa?'tanya rio
'Gila lu. Rame bgt. Emg bisa makan rame2an gini. Uda kek lagi ngantri sembako tau ga'
'Haha yauda jadi mau gimana pi?'
'Skarang jam berapa yo?'
'Stengah 10 pi. Kenapa?'
'Mushola aja yu, solat dhuha. Nanti abis solat baru makan'
'Widihh calon istri gua ma beda aja ngajaknya wkwk'rio sambil cengengesan.
'Ish apaansi. Yauda kalo gamau. Gua sndiri aja' kata via sambil berjalan ke arah mushola.
'Et dah pi tungguin gua lah. Gitu aja ngambek' sambil mengejar via yg mulai menjauh.
Ketika rio mulai mensejajarkan langkahnya dengan via, dia kembali bersuara.
'Vi?'
'Hm..'
'Ko lu cantik si pi hari ini?'
'Gausa modus Gua mual denger nya'jutek via.
'Yee gua kan cuma muji pi wkwk' kata rio.
'Lu mau ngapain?'
'Gua ngikutin lu. Kan katanya mau sholat dhuha' tanya rio polos.
'Ini uda sampe tempat cewe yo. Tempat cowo di depan. Lu mau make mukena?'kata via ingin tertawa namun ditahan.
'Oh iya yaa. Ko gua jadi bego gini si wkwk. Yauda gua solat dulu ya. Nanti kalo lu uda selesai tungguin gua yaa vi' kata rio sambil melangkah pergi.
'Hm.. Bacot' ucap via.

Via pun mulai ke tempat wudhu. Lalu mengambil mukena Dan memakainya. Via memulai dari sholat sunnah 2 rakaat, dan sholat dhuha 4 rakaat. Mungkin agak lama. Via gak menyadari ada seseorang yang memperhatikannya dari jendela mushola dan seperti mengobrol dengan temannya. Menanyakan siapa cewe yang sedang sholat sendirian itu, kelas berapa, dan jurusan apa. Via gatau itu siapa, karna ketika ia selesai sholat ia tidak melihat siapa2 hanya ada rio yang menunggunya di teras mushola, ia hanya mendengar suara percakapan orang itu dari arah jendela, penasaran sih siapa ya kira2, suara nya seperti familiar, tapi bodo deh.

'Eh si cantik udah selesai sholat, ih wajahnya bercahaya ya kaya bidadari deh' kata rio sambil menatap wajah via.
'Gua sumpelin kaos kaki mulut lu gabisa diem' kata via dngan galak.
'Busett galak banget si pi. Tapi gua tetep terpesona deh haha'kata rio sambil tertawa.
'Yo. drpada lu bacot. Mending makan deh' kata via.
Rio ingin memegang tangan via tapi via langsung mengelak.
'Gua masi punya wudhu. Bukan muhrim ih. Gabole pegangan tangan. Nanti hamil' kata via sambil jalan duluan.
Rio hanya terkekeh mendengarnya sambil berjalan di belakang via.

Ketika uda sampe di kantin,via langsung duduk di meja yang menurutnya letaknya pas. Rio langsung duduk di sampingnya.
'Pi mau makan apa?'
'Adanya apa?'
'Ada soto, mi ayam, mi rebus, mi goreng, nasi uduk,ketoprak'
'Yo, gua nyari yang gada. Kira2 apaya?' tanya via sambil sedikit mikir
'Pi lu ngeselin ya'sambil hanya menatap ke arah via.
'Yo. Mau ketoprak'
Rio sudah menghampiri tukang ketopraknya tapi via bersuara lagi.
'Mi ayam aja deh yo' kata via sambil menunjuk ke tukangnya.
Rio dengan sabar berpindah ke tukang mi ayam.
'Yo. Yo. Keknyanya gua pengen soto deh' via polos.
Tapi rio malah duduk kembali di samping via.
'Pi lu mau makan apa mau berantem?' kata rio dengan muka yang datar.
'Emang di kantin bole berantem yo?'via bertanya dengan watadosnya.
Rio hanya menggeleng dan memesan minum.
'Pi mau makan apaa nih? Beneran mau soto?'kata rio masi sabarrrrr.
'Mau ketoprak yo'
Rio pun menghembuskan nafasnya dengan panjang, mungkin kesabarannya tinggal 5%
'Pedes,sedang apa engga?'
'Sedang itu pedes ga?'
'Lumayan'
'Lumayan pedes apa lumayan engga?'
'Susah di jelasin pi. Intinya mau pedes apa engga?'
'Yang sedang2 sajaa rio' ucap via dengan smirk nya.
Rio hanya mentapnya datar. Seperti ingin marah tapi via malah tersenyum sambil tertawa kecil yang mala membuat rio ikut tersenyum.
'Si via galak ge cakep, giliran ketawa aduhh manis bgt ada lesung pipinya lagi. Duh fabbiayyialla irrabbikumma tukadzdzibban wkwkw' batin rio.

'Heh. mikir jorok lu ya..!'pelotot via.
'Ahahha apaansi pi'
Via hanya mendelik
'Pi..'
Baru rio ingin berbicara tapi tiba tiba ada seorang perempuan menumpahkan minumannya ke baju via dengan sengaja.
'What the!!!!!' via kaget reflek memegang bajunya.
'Eh gatel lu ya. Lu ngapain disini? Berduaan lagi sama cowo gua' bentak cewe itu.
'Wah. Lu nyari masalah ama gua!' Via yg emosi langsung berdiri menghadap ke cewe itu.
'Ada juga elu yang nyari masalah. Dasar jamet. Dasar jalang. Dasar socantik. Pelakor. Dasar gatau diri. Dasar sampah. Dasarr.. (Plakkkk) aduh' kata kata cewe itu berhenti ketika via menamparnya.
'Lu jaga mulut lu ya. Sebelum gua ancurin muka lu' tunjuk via.
'Eh dasar lu ya jalang!!' cewe itu ga terima karna sudah di tampar oleh via dan dia pun mulai menjambak kerudung via.

Via memasang kuda2nya dan menangkap tangan cewe yg sedang menjambaknya itu, setelah itu ia memutar tangannya dan membanting keras badan cewe itu ke lantai kantin.

karna kantin sepi jadi yang menonton acara banting2an itu hanya 2 cecunguk cewe ini dan rio serta para pedagang yg berjualan.

'Aduhhh huaaaaa' cewe itu menangis sambil memegangi tubunya yg sakit.
'Pergi lu dari sini. Sebelum gua patahin batang leher lu' bentak via dengan lantang.
Cewe itu berusaha bangkit dibantu oleh kedua temannya,dan sebelum ia pergi ia menatap via dengan sinis.
'Tunggu aja pembalasan gua hiks. Hiks' kata cewe itu dengan suara pelan.
Via yg mendengarnya hanya menggebrak meja dan mereka seperti mempercepat jalannya.

Setelah via kembali duduk dan merapikan kerudungnya yg acak2an, rio kembali bersuara.
'Vi?'
'Hm..'
'Lu gatau itu siapa?'
'Emang dia siapa!'
'Dia itu..'

Andrealivias Van BeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang