Revenge?

13 1 1
                                    


'Vi?'
'Hm..'
'Lu gatau itu siapa?'rio bertanya.
'Emang dia siapa!'
'Dia itu..'menggantung.
'Siapa bangke! Gua pindahin lama2 tuh jakun ke jidat! Lagi kesel gua ni'kata via sambil menggebrak meja.
'Sante pi. Tarik napas dulu'
'Uda sante ni gua nii'
'Jadi..'
'Jadi?'
'Dia itu laura. Anak Wakasek skolah ini'kata rio dengan cemas.
'Oh gitu'ucap via dengan santai.
'Oh gitu. doang?'wajah rio berubah menjadi bingung.
'Ya terus gua mau ngapain? Misahin dia dari bapaknya gitu?'kata via sambil meminum minuman rio.
'Bentar bentar gua pesen makanan dulu' kata rio sambil beranjak pergi.
'Yo. Skalian, matcha chocolatos nya satu' kata via.
Rio hanya mengangguk.

Beberapa menit kemudian

Rio datang dengan membawa minumannnya.

'Nih minum, ntar lagi makanan lu dateng'kata rio sambil memberikan gelas yang ia bawa.
'Makaseh yo'ucap via melanjutkan acara minumnya.
'Vi?'
'Hm..'
'Lu gatakut?'
'Takut kenapa?'
'Lu kan abis ngehantem anak nya wakasek'kata rio dengan cemas.
'Gua diajarin sm orangtua gua buat ga takut sama orang lain. Kalo orang itu sopan dan baik, pasti gua bakal lebi baik lagi. Tapi kalo dia kurang ajar, gua pecahin palanya' kata via.
'Tapi kan..'
'Gabakal ada asep kalo gaada kebakaran yo' via masi santai.
'Kalo misalkan abis ini lu di kasi sp atau hukuman gimana pi?' tanya rio.
'Ya tinggal jalanin' kata via dengan smirk nya.
'Nanti gua temenin ya vi kalo lu di hukum' kata rio dengan senyum.
'Yee modusss lu' kata via sambil melempar sedotan yg berada di dalam gelas.
'Hahaha namanya juga usaha pi wkwk'
'Eh tapi gua bingung yo'
'Bingung kenapa?'
'Lu pacaran ama dia? Ko dia bilang tadi "berduaan ama cowo gua" lu cowonya?' tanya via sambil menyipitkan matanya.
'Enak aja. Orang engga. Gua tuh sama dia uda temenan dari kecil. Tapi dia nganggepnya lebih. Suka gitu dia kalo liat gua ama cewe lain. Tadinya gua mau belain lu pi, tapi ternyata lu jagoan :) beh gua kok makin terpesona ya' kata rio sambil senyum2 sndiri.
'Gapercaya gua' kata via masi dengan menyipitkan matanya.
'Be..' kata kata rio terputus ketika makanan yang ia pesan sudah datang. Dan ketika rio ingin bersuara lagi via memberinya kode dengan menaruh jari telunjuk ke arah bibirnya. Rio mengangguk paham dan sesekali memerhatikan via yang sedang makan.

Ketika selesai makan, via bersuara.
'Berapa yo?'
'Apanya?'
'Ini minum ama ketopraknya'
'Gratis, buat calon cewe gua mah wkwk'
'Bodoamat yo. Ke kelas yu. Udah kelamaan nih'

Kejadian dikantin begitu lama, beruntungnya kelas via tidak ada guru, sedangkan di kelas rio gurunya sudah mulai menerangkan pelajaran.
Rio mulai berjalan ke kelas nya,membuka pintu seraya mengangkat tangan kanannya ke udara
'Bu izin'
Guru itu mengangguk.
Rio menurunkan tangannya.
'Siap. Nama rio dewanto kelas x listrik 4. izin bergabung'
'Kenapa kamu telat?' tanya guru itu.
'Saya tadi sholat dulu bu, terus makan sama gebetan'kata rio sambil nyengir.
Kelasnya langsung berubah menjadi rusuh, banyak siulan serta sorakan dari teman sekelasnya, setelah di perbolehkan masuk sambil menutup pintu rio tersenyum kepada via dengan mengedipkan sebelah matanya sambil melambaikan tangannya. Via hanya menggeleng melihat nya. Lalu ia masuk ke kelas nya.
'Pi. Lu di panggil ke ruang bp' kata dimas.
'Ruang bp dimanasi?'
'2 ruangan sebelum kantin, yang di samping uks'jelas dimas.
'Ok sip tengkyu' kata via dengan mengacungkan jempolnya.

Via berjalan sndiri ke arah ruang bp tanpa beban. Ketika ia mengetuk pintu, pintu itu terbuka dan ia langsung disuruh masuk oleh guru bp. Wah ternyata uda ada si cewek yang namanya laura itu sedang nangis sesenggukan.
'Halah drama'umpat via dlm hati.

'Andrealivias apa benar kamu sudah melakukan perbuatan yang tidak terpuji kepada laura?' tanya bu retno dengan kacamata melorotnya bertanya dengan nada santai.
'Saya emang yang ngebanting dia di kantin bu, tapi gamungkin dong saya ngelakuin hal itu kalo gada alasannya' tegas via.
'Nah, laura. Apa yang kamu lakukan hingga membuat andrea melakukan itu terhadap kamu?' tanya bu retno yang sekarang menghadap ke cewe itu.
'Saya gatau bu hiks hiks tiba tiba saya di jambak, di tampar,hiks trus di banting' kata laura sambil menangis sesenggukan.
Sebenernya laura
'Apa benar itu andrea? Sekarang kamu pilih ibu kasi sp atau ibu beri hukuman? Kamu baru masuk udah bikin gara gara ya, kamu gatau laura itu anaknya wakasek skolah ini?'kata bu retno mulai melotot.
'Papa saya yang jendral aja ga pernah nge-alem saya ampe segitunya. Tenang aja bu. Saya tanggung jawab ko. Silahkan ibu mau ngasi hukuman apa' kata via dengan santai.
'Yaudah kalo gitu kamu lari muterin koridor 10 puteran, trus kalo udah kamu beresin wc cewe dan wc guru ampe bersih ampe kinclong'kata bu retno sambil menaikan kacamatanya yg melorot.
'Sekarang bu?'tanya via dengan santai
'Kalo besok ibu tambah lagi hukumannya! Kalo kamu kabur, ibu kasi kamu sp'papar bu retno.
'Hmm sip sip. Makasi ya bu'kata via sambil melangkah menuju pintu tapi langkahnya terhenti dan ia menatap laura yang sedang tersenyum penuh kemenangan.
'Nanti pulangnya ati ati ya laura..' kata via dengan senyum miring nya.

Seketika senyum yang di wajah laura menjadi redup.

Via mulai menjalankan hukumannya. Beruntung, ia selalu membawa spatu runningnya di bagasi motor. Jadi ia tak perlu repot repot lari menggunakan sepatu pantofelnya yg memiliki hak 12cm itu. Kan bahaya kalo kepeleset, sakitnya ma ga seberapa tapi malunya itu lohhh wkwk.

Dari koridor depan ruang bp bu retno sedang memantaunya. Via mulai melompat2 dan melakukan peregangan. Setelah itu mulai berlari pelan dengan teratur. Bagi via lari seperti ini sudah biasa, kan dia seorang shooter dan playmaker di tim basketnya dulu.

Via mulai satu putaran, hm Alhamdulillah masi sepi. Hingga putaran ketiga.

'Anjay ko rame si? Gila malu aja gua diliatin lagi kaya begini. Liat aja tuh si cabe goceng kalo berani macem2 ama gua lagi, gua tebas pala nya!' via berceloteh bersama pikirannya sndiri.

Via meminggir sambil berlari di tempat lalu memakai earphonenya dan menghidupkan lagunya dengan volume hampir full. Telinganya panas mendengar orang2 yang membicarakannya, apalagi godaan2 atau modus2an dari kaka kelasnya yang makin membuatnya kesal.

Ia mulai semangat menjalani hukumannya, musiknya mengalun merdu di dalam kepalanya. Ia tak mendengar apa apa selain suara musiknya. Karna terlalu asik dengan dunianya sendiri, tiba tiba saja ia menubruk seseorang.
*brukkkk
'Anjir, pala gua. buset dah, langsung geger otak ni gua pasti!'ucap orang itu sambil memegangi kepalanya.

Via yang jatuh mulai berdiri dengan lututnya dan ia mendekati orang itu.
'Eh sakit ya? Maaf ya gua gasengaja

Andrealivias Van BeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang