FAKE LOVE ✔️

11. Good brother

"Taehyung Oppa.."

Aku menemuinya, Oppaku. Melihat kondisinya membuat rasa bersalah merasuk dalam hatiku. Membuatku sekali lagi meyakinkan diri jika apa yang kulakukan telah benar.

"Maafkan aku membuatmu hidup seperti ini."

Taehyung menyeringai, menatapku penuh benci sebelum pandangannya terbuang ke samping.

"Jangan membenciku. Kumohon. Hanya kau selamanya yang kumiliki di dunia ini."

"Jangan membual, adik manis. Kau yang membuatku masuk perjara dan sekarang kau mengatakan hanya memilikiku?" Aku menatap Taehyung penuh ketakutan disaat Taehyung menatapku penuh angkara.

"Kau lebih memilih menjadi jalang si bajingan itu, dibanding bekerja untuk menghidupi orang yang kau anggap milikmu ini?" Taehyuny menatapku tajam, mendesis kuat yang mampu menghancurkan ku, "Sekali jalang, selamanya kau akan tetap seorang jalang!"

Satu tetesan air mataku mengalir, aku tak pernah mengira perkataan Taehyung kali ini mampu menghancurkanku pula. "Jangan menangis di hadapanku. Tidak berguna!"

Menghapus kasar jejak tangisanku adalah reaksi seketika saat menyadari Taehyung tak suka melihatku menangis.

"Oppa, aku akan melakukan apapun untuk menebus kesalahanku." Satu seringaian Taehyung menjadi jawaban untuk ketidakpercayaannya.

"Kau tidak akan bisa membebaskanku."

"Ya, aku tahu. Aku tak akan bisa membebaskanmu. Tapi aku bisa memberikan kehidupan yang lebih baik saat kau keluar nanti."

Taehyung menatapku culas, "Kau ingin kembali menjadi jalang untukku, adik manis?"

"Jika aku bisa, aku akan melakukannya. Tapi aku mempunyai yang lebih baik dari itu."

Aku merapihkan penampilanku yang sedikit berantakan, sebentar lagi aku akan segera kembali ke apartemen dan meninggalkan Taehyung dengan sel dinginnya.

"Oppa, aku harap hukumanmu akan meredakanmu dari lingkaran setan itu. Aku ingin kau beristirahat sejenak di sel tahanan. Hiduplah dengan baik dan sehat hingga kau keluar. Aku akan menunggumu untuk mendapatkan kehidupan yang layak untukmu nanti."

Aku bangkit, masih menatap sendu ke arah Taehyung yang tengah menatapku tajam. "Aku harap kita akan bertemu kembali pada kehidupan yang lebih baik. Aku ingin kau mengetahui satu hal, aku selalu mencintaimu, Oppa, dan aku senang bisa menjadi adikmu satu-satunya."

• • •