02. Crazier

28.8K 2.4K 200
                                    


Tahu tentang sumber kehidupanku yang berantakan? Dia adalah Kim Taehyung, kakak tiriku.

"Hai, manis. Baru pulang?"

Kupikir jika aku sama seperti wanita normal di luar sana dan mendapatkan panggilan seperti ini dari Taehyung, aku akan merasa sangat bahagia. Namun tidak, aku hanya mengernyit dan mendadak mual saat sudah tahu dengan pasti apa yang menjadi tujuannya memanggilku seperti ini.

"Lekas mandi dan berdandan cantik, kau akan melakukan tugasmu malam ini."

Aku segera pergi meninggalkannya, setengah berlari ke kamarku dan mengunci pintu, sebelum berjalan ke kamar mandi dan menenggelamkan diriku ke dalam genangan air yang senantiasa membasuh tubuhku yang kotor.

Tak lama setelahnya aku sudah siap, rapih dan berdandan yang menurut kategori Taehyung adalah cantik, sedangkan untuk kategoriku adalah norak. Entah bagaimana cara pandang kami yang berbeda hingga menimbulkan penilaian yang sangat bertentangan.

Aku menemui Taehyung yang telah menunggu ke ruang depan, dan langsung membawaku pergi dari rumah kami, pergi ke neraka yang sesungguhnya ada di dunia.

Ya, Taehyung membawaku ke tempatnya. Tempatnya mengumpulkan pundi-pundi kekayaan dengan menjual tubuhku. Memintaku meliuk-liukan tubuhku di depan para hidung belang yang menjadi sumber kekayaan Taehyung. Hingga berakhir dengan salah satu dari mereka yang menjadikanku mendesah dan menjerit di bawah kungkungannya.

Taehyung menjualku, lebih tepatnya menjual tubuhku. Aku tak bisa menghindarinya, karena Taehyung yang memegang kendali atas hidupku setelah kedua orang tua kami meninggal.

Aku sering mencoba kabur, namun Taehyung selalu menemukan dan berakhir dengan memberiku hukuman yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Hingga membuatku membendung sebuah ketakutan untuk kembali melakukan tindakan kabur darinya.

Malam ini aku melakukan tugasku dengan baik, meliuk-liukan tubuhku dengan kain tipis yang merekat di tubuhku. Berdiri di atas meja dan menjadi primadona malam ini. Membiarkan tangan-tangan besar menyentuh tubuhku dan meremasnya kuat setelah secara berurutan memberikan beberapa uang pada Taehyung di sana.

Astaga, aku masih tak tahu seberapa menggiurkannya tubuhku hingga mampu membuat para lelaki ini berbaris dan mengantri untuk menyentuhku.

Aku memejamkan mataku, masih meliukan tubuhku mengikuti irama musik. Aku mencoba membuang semua bayangan mengerikan ini dan beranggapan bahwa aku sedang menari untuk menjalani hobiku.

Namun semua imajinasiku hancur saat aku mendengar nama seseorang memanggilku.

"Song Yoora."

Aku mengenal suara ini, sangat mengenalnya malah. Dan seketika ketakutan merasukiku saat mataku terbuka, dan mendapati wajahnya tengah berada di urutan paling depan untuk menyentuhku.

"Sunbae-"

Aku bisa melihat bagimana Jungkook menyeringai, mengulurkan tangannya untuk menyentuhku. Seketika tubuhku mundur untuk menghindarinya hingga membuatku hampir jatuh kehilangan keseimbangan tepat sebelum tangan Jungkook meraih lenganku dan menahannya.

"Anak muda, waktumu akan segera habis. Cepat sentuh dia dan berganti ke antrian selanjutnya!"

Suara Taehyung memecah tatapan kami, membuat Jungkook memgulurkan tangan kirinya yang bebas dan berhenti di dada kananku untuk meremasnya kuat. Membuatku memejamkan mata dan mendesah kuat tepat saat nafas hangatnya menyapu wajahku.

Jungkook selesai menyentuhku, segera pergi dari hadapanku masih dengan tatapan matanya yang tajam dan seringainya padaku. Di saat itu juga aku merasa hidupku hancur berkali-kali lipat.



• • •

"Malam ini kau bebas. Aku tak membuat jadwalmu untuk melayani orang lain."

Aku sedikit mendesah lega, malam ini aku akan cukup beristirahat. Aku menatapnya dan tersenyum menandakan sebuah terima kasih. Namun kuurungkan saat seringaian muncul di wajahnya.

Sial, aku tetap tak akan beristirahat dengan baik malam ini!

"Hanya layani aku hingga aku tak mampu mendesah lagi!"

Itu teror! Paling menakutkan yang aku dengar. Karena aku tahu satu hal, Kim Taehyung adalah keparat yang mampu menghancurkanku dan membuatku mendesah hingga pagi tiba.

Malam itu berakhir dengan Taehyung yang terus menghantam pusat tubuhku, meninggalkan ukiran kemerahan di sekujur tubuhku. Membuatku menghabiskan nafasku dengan menjeritkan namanya di setiap desahan dan menggigit bahunya sebagai pelampiasan. Meledakkan miliknya di tubuhku, menghantarkan bara panas yang menyerang seluruh syaraf kenikmatanku.

Taehyung itu keparat, namun nikmat, dan aku membencinya.

• • •

FAKE LOVE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang