"Buukkk...!"
"Maaf, saya gak sengaja..!" ucap Hana yang terburu-buru harus menuju ke ruang dosen. Ternyata dia menabrak seorang lelaki yg kini sedang membantunya untuk berdiri dan membereskan map tugas Hana yg jatuh.
"Iya gak apa-apa. Saya yang gak lihat jalan tadi." lelaki itu berkata lembut pada Hana sambil tersenyum.
Rayyan memang seperti itu kepada siapapun. Dia memiliki tutur kata yang lembut.
Mereka kini saling menatap satu sama lain. Gadis dihadapannya ini membuat Rayyan hilang fokus seketika.
"Masya Allah.. Kenapa gadis ini cantik sekali?" batin Rayyan. Rayyan terhanyut dalam tatapannya kepada Hana.
"Kak, maaf saya ga lihat. Tadi saya buru-buru mau ke ruang dosen." ucap Hana membuyarkan lamunan Rayyan lalu langsung beranjak pergi.
"Astagfirullah.. Mikir apa gue?!" ucap Rayyan dalam hati. Rayyan memang cukup menjaga jarak dengan lawan jenisnya. Kecuali untuk hal hal penting yang memang tidak bisa dihindari.
Hana pun berlalu meninggalkan Rayyan. Dia tidak tahu kalau Rayyan satu jurusan dengannya hanya berbeda tingkat saja.
***
Jum'at sore,ternyata Rohani Islam open member untuk mahasiswa baru. Mereka mempromosikan ekstrakurikuler tersebut.
Hana yang melintas depan Masjid kampus setelah dia melaksanakan shalat Ashar, entah mengapa tertarik untuk mengikuti ekskul tersebut.
Padahal di SMA nya dulu dia sama sekali tidak pernah mengikuti organisasi Islam seperti itu.
"Kak, saya mau daftar.." ucap Hana kepada seorang akhwat (perempuan) yg merupakan salah satu anggota Rohis.
"Ohh iya, silakan diisi dulu yaa formulirnya agar bisa kami data keanggotaannya.." senyum gadis itu kepada Hana seraya memberi selembar kertas.
***
Akhirnya Hana resmi menjadi anggota organisasi Rohis. Dia pun selalu ikut setiap ada rapat atau event dalam kegiatan tersebut. Tentu saja di luar jam kuliahnya.
Hana sosok gadis yang cerdas dan pintar berkomunikasi. Dia tidak canggung saat dihadapkan dengan berbagai pertanyaan yg ingin mendengarkan pendapatnya saat rapat.
Dia juga gadis yang tekun serta rajin beribadah. Shalat 5 waktunya tidak pernah tertinggal. Bahkan dia tambahkan juga dengan shalat Dhuha dan Tahajjud di sepertiga malam.
***
"Baik, rapat hari ini saya tutup. Mari kita ucapkan hamdalah (Alhamdulillahi rabbil 'alamiin) Istighfar sebanyak banyaknya (Astagfirullahal' adzim....) dan doa kafaratul majelis (Subhanakallahumma wabihamdika asyhadualla ilaahailla anta astaghfiruka wa'atubuilaika). Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." ucap Rayyan menutup rapat Rohisnya hari itu.
"Fani, tolong berikan saya data mahasiswa baru yg kemarin mendaftar menjadi anggota Rohis ya."
"Baik kak.. Nanti akan saya kirim melalui email." ucap Fani kepada Rayyan sambil tersenyum.
Fani, mahasiswi semester 3 jurusan ilmu fisika. Dia merupakan salah satu anggota Rohis di kampus itu.
Yaa, diam diam Fani memiliki perasaan suka kepada Rayyan. Bagaimana tidak, Rayyan yg memiliki kepribadian lembut dan santun, ketua Rohis, rajin beribadah dan sering terlihat membantu sesama.
Tidak heran kalau banyak gadis di kampusnya menyukai dirinya.***
2 bulan berlalu....Hana yg mendapat tugas kuliah semakin dibuat pusing karena dia belum menemukan orang yg bisa membantu menyelesaikan tugasnya.
"Duuhhh, gimana ini... Deadlinenya 1 bulan lagi. Mana aku belum terlalu paham sm mata kuliah pak Irfan. Gimana ini ya? Untung tugas yg lain udah aku cicil dan udah selesai semua." batin Hana resah.
Hana yang saat itu lagi lagi tengah melamun di kantin kampus dikagetkan oleh sahabatnya, Putri.
"Doorrr...!"
"Astagfirullah.. Ya Allah Putri.. Kamu tuh ga ada hobi lain yaa selain ngagetin aku..?!"
"Hahaha, kamu sih Han.. Bengong terus.. Kenapa sih?"
"Aku pusing nih Put, tugas salah satu mata kuliah yg pernah aku ceritain ke kamu itu.. Aku belum bisa selesaikan. Ada bab yg aku ga terlalu paham. Gimana ya?"
"Hmm, aku punya kenalan kakak tingkat yang satu jurusan sama aku. Namanya kak Galih. Nah kak Galih ini punya temen namanya kak Rayyan. Dia satu jurusan juga sama kamu. Dia itu katanya pinter, baik dan ga sungkan untuk membantu kalau ada yg minta bantuan dia. Katanya juga dia pernah dapet IP 3.95 waktu semester 2, 3 dan 4. Kamu mau aku bilang ka Galih buat minta tolong ke dia?" jelas Putri panjang lebar pada sahabatnya itu.
"Boleh put boleh..! Kalau gitu aku minta tolong kamu ya..?!" ucap Hana sangat antusias.
______________
Semoga suka sama jalan ceritanya 😊
Maaf kalo terlalu sederhana. Karena ini pertama kalinya bisa nulis cerita sepanjang ini 😄
Jangan lupa Voment nya yaa 😊🙏
Terimakasih 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Untaian Doa
General Fiction"Buunnn.. Aku berangkat yaa.." teriak Hana yang saat itu ternyata sudah kesiangan. "Gak sarapan dulu sayang?" tanya Bunda sambil mengoleskan selai coklat pada rotinya. "Engga bun, aku udah telat ini. Ternyata ada kuliah pagi. Maaf ya Bunda..." Ucap...