"Han... Kamu kuliah sampai jam berapa hari ini?" tanya Bunda yg memecah keheningan di pagi itu.
"Siang Bun.. Tapi Hana ada rapat Rohis dulu sampai ba'da ashar. Kemungkinan pulang mau deket maghrib Bun." jawab Hana kepada sang Bunda.
"Oh gitu.. Yaudah. Kamu jangan lupa shalat ya sayang. Sesibuk apapun kamu, shalat itu tetap harus diutamakan." pesan Bunda kepada anak gadis semata wayangnya.
"Iya Bunda ku yg cantik...." ucap Hana sambil memeluk sang Bunda yg ada disamping kirinya itu.
Pagi itu bukan hanya mentari yg terlihat bersinar cerah. Tapi Hana juga. Entah kenapa dia sangat bersemangat untuk datang ke kampus hari itu.
***
Di kampus seperti biasa, Hana tidak langsung menuju kelas. Dia menyempatkan shalat Dhuha terlebih dahulu di Masjid kampus. Karena waktu masih menunjuk pukul 07.30 am. Dan perkuliahannya baru akan dimulai pukul 09.00 am.
Rayyan yg saat itu juga berada di Masjid tidak sengaja melihat Hana yg sedang menuju ruang dalam masjid saat Hana baru selesai mengambil wudhu.
Lagi lagi hati Rayyan tidak karuan. Dia semakin yakin, bahwa rasa yg tengah menyeruak dari dalam hatinya adalah rasa cinta. Yaa, dia sudah jatuh cinta pada Hana. Gadis cantik, baik hati, lemah lembut dan cerdas.
Hana, menjadi wanita pertama yg mampu meruntuhkan pertahanan Rayyan yg selama ini dikenal sangat menjaga jarak dengan wanita.
Dia selalu merasa nyaman saat memandang Hana. Hatinya benar-benar tenang dan teduh saat berada di dekat gadis itu.
"Assalamu'alaikum... Hana..!" sapa Rayyan pada Hana yg sudah selesai shalat Dhuha dan sedang memakai sepatu di pelataran Masjid.
"Wa'alaikumussalam... Kak Rayyan?!" Hana sedikit kaget saat melihat laki-laki yg menyapanya adalah Rayyan.
"Kamu habis shalat Dhuha Han?" tanya Rayyan.
"Eeh, iya kak.. Barusan aku habis shalat Dhuha. Kakak juga ya?" tanya Hana kembali pada Rayyan.
"Iya.. Saya habis Dhuha. Kamu mau kemana habis ini?" tanya Rayyan penasaran.
"Ohh.. Aku mau ke kantin kak. Mau beli bubur dulu. Habis itu mau ke kelas." jelas Hana pada Rayyan.
"Kalau gitu, saya boleh nemenin kamu?" ucap Rayyan yg membuat Hana membulatkan matanya sempurna.
"Kakak mau nemenin aku? Jangan kak. Ga enak dilihat orang. Aku takut nanti ada yg marah kalau kk nemenin aku." Hana merasa sangat salah tingkah saat itu. Dia gak menyangka, Rayyan akan menawarkan hal itu padanya.
"Siapa yg bakal marah? Lagi pula di kantin kan banyak orang. Gak cuma kita berdua aja. Boleh saya temenin?"
Tanya Rayyan sekali lagi untuk memastikan bahwa Hana tidak akan menolaknya.Hana tidak menjawab. Dia hanya mampu mengukir sedikit senyum di sudut bibirnya.
--------------------
"Ngapain tuh cewek kampung sama Rayyan? Oohh udah berani dia sama gue ternyata.. Awas ya lo, gue bakal bikin perhitungan..!" Andien memandang dari kejauhan. Dia tidak sengaja melihat Rayyan dan Hana sedang bersama di kantin.
Fani yang saat itu juga tengah melintas dekat kantin, tidak sengaja melihat kebersamaan Hana dan Rayyan.
"Ka Rayyan? Hana? Mereka ngapain disana?" batin Fani terkejut melihat Rayyan dan Hana.
Hana dan Rayyan tidak menyadari bahwa ada 2 pasang mata yg memperhatikan mereka dengan perasaan cemburu.
---------------------------
"Gimana keadaan Bunda kamu Han?" tanya Rayyan memecah suasana yg tadinya ada rasa canggung diantara mereka.
"Alhamdulillah sudah lebih baik kak." jawab Hana sekenanya.
"Ayah kamu gimana kabarnya? Kapan beliau pulang?" tanya Rayyan lagi.
"InsyaAllah minggu depan Ayah pulang kak. Dia juga kabarnya baik." jawab Hana.
"Kalau gitu, minggu depan saya boleh main ke rumah kamu?"
"Main ke rumahku? Mau ngapain kak?" Hana terkejut mendengar pertanyaan Rayyan yg menurutnya sangat tiba-tiba.
"Yaa, silaturahmi aja sama orang tua kamu. Saya mau kenal lebih dekat sama mereka." ucap Rayyan sambil memberikan senyumnya kepada Hana.
"Kenapa ka Rayyan tiba-tiba mau ke rumahku ya? Kok aku malah jadi makin deg degan gini sih? Sebenernya ka Rayyan mau ngapain?" batin Hana sangat heran dengan tingkah laki laki di depannya. Dia benar-benar bingung dengan sikap Rayyan. Walaupun dia tahu perasaan Rayyan terhadapnya. Tapi menurutnya ini terlalu terburu-buru.
Selama ini dia tidak pernah membawa teman laki-lakinya datang ke rumah. Rayyan menjadi laki-laki pertama yg bertamu ke rumahnya."Gimana Han? Boleh?" tanya Rayyan lagi memecah lamunan Hana.
"Oh iya kak.. Silakan.." jawab Hana singkat.
***
"Hayoooo....!" Putri yg seperti biasa hobi sekali membuat sahabatnya itu senam jantung, lagi lagi membuat Hana terkejut.
"Astagfirullah Putri....! Aku kaget tau..! Kamu tuh, masa kemarin doang kamu insyaf ga ngagetin aku." lirik Hana pada sahabatnya.
"Hehehe, maaf maaf.. Kamu sih bengong aja. Sekarang jadi hobi baru nih bengong?" tandas Putri yg belakangan ini sering sekali melihat Hana melamun.
"Aku cerita ga yaa sama kamu? Ga usah deh..hahaha." ledek Hana.
"Iihhh apaan sih Han. Cerita dong. Kamu malah bikin aku jadi penasaran kan." tanya Putri yg gemas dengan Hana.
"Minggu depan ka Rayyan mau main ke rumah ku Put. Pas banget ayahku pulang. Gimana nih?" ucap Hana yg membuat Putri membulatkan matanya sempurna.
"Beneran??? Ka Rayyan mau ke rumah kamu?" tanya Putri kaget.
Kali ini bukan cuma Putri yg sering berhasil membuat Hana senam jantung, tapi juga Hana berhasil membuat Putri kaget bukan main.
"Beneran Put.. Dia sendiri yang bilang tadi pas kita lagi sama sama di kantin. Makanya aku pusing ini. Aku tanya dia mau ngapain, katanya mau silaturahmi aja ke rumah. Ketemu Ayah sama Bunda. Tapi kan kamu tahu, sebelumnya aku ga pernah bawa cowok ke rumah. Waktu itu aja sebenernya ga sengaja karena ka Rayyan nganterin aku pulang setelah belajar di resto." ucap Hana yg sangat terlihat bingung.
"Hmm, jangan jangan dia mau ngelamar kamu Han.. Hahaha." goda Putri yg membuat Hana semakin gemas dengannya.
"Ya Allah... Masa iya sih.. Aku aja baru masuk kuliah. Belum kepikiran sampe kesana. Aku emang suka sama ka Rayyan. Tapi aku juga masih mau menyelesaikan kuliahku dulu Put." jawab Hana sedikit gemetar.
"Yaa, itu kan cuma perkiraan aku aja Hana.. Ga usah salting gitu dong haha..! Lagian gak apa apa kali ka Rayyan mau ke rumah kamu. Ga ada yg salah juga kan?" jelas Putri.
"Iya sih.. Yaudah deh." jawab Hana sedikit tidak bersemangat. Bukan karena dia tidak suka karena Rayyan ingin berkunjung ke rumahnya minggu depan. Tapi karena dia heran dengan sikap laki-laki yg disukainya itu. Terlalu berani.
_______________________
Finish! Hehe.. Alhamdulillah..
Maaf yaa kalau ceritanya terlalu ngebosenin..
Jangan lupa Vomentnya ya.. 😊🙏
Terima kasih 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Untaian Doa
General Fiction"Buunnn.. Aku berangkat yaa.." teriak Hana yang saat itu ternyata sudah kesiangan. "Gak sarapan dulu sayang?" tanya Bunda sambil mengoleskan selai coklat pada rotinya. "Engga bun, aku udah telat ini. Ternyata ada kuliah pagi. Maaf ya Bunda..." Ucap...