Part 7

510 70 0
                                    

"Woyy bro..! Bengong aja. Mikirin siapa? Hana ya? Hahaha.." tawa Galih menggoda Rayyan.

"Apaan sih lo.. Gue lg ga mikirin siapa-siapa kok." jelas Rayyan.

"Hahaha, mikirin Hana juga gak apa-apa kali. Masih jaim aja sama gue."

"Gue bingung nih. Kayaknya gue suka deh sm Hana. Tapi gue juga belum tau perasaan gue sejauh mana ke dia. Tapi jujur aja ya, tiap kali gue di deket dia, gue ngerasa ada yg aneh gitu di hati gue." Rayyan bercerita dengan polosnya.

"Hahahahaha, bener kan dugaan gue. Lo demen sm Hana. Ciee haha. Kan selama ini lo terkenal jaga jarak tuh sm cewek. Trus lo juga gak mau pacaran kan. Eh tiba-tiba lo suka sama Hana. Pepet terus bro..!"

Galih yg tau betul watak sahabatnya ini sangat semangat mendorong Rayyan untuk mendekati Hana. Krn dia tahu, Hana adalah gadis yg baik. Yaa, dia diceritakan oleh sahabat Hana sendiri yaitu Putri.

Flashback on...

Saat itu Galih sedang dilapangan dan dia melihat Putri melintas.

"Hai Put...!" sapa Galih.

"Hai juga kak. Ada apa?" jawab Putri.

"Kita ngobrol sebentar yuk. Ada yg mau saya tanya tanya gitu sama kamu."

"Boleh kak. Di kantin aja gimana? Aku tadi sekalian mau beli makan soalnya." ajak Putri.

"Oke deh. Yuk..!"

"Oh iya Put, saya mau nanya deh tentang Hana. Dia itu orangnya gimana si?" tanya Galih yang penasaran dengan Hana. Bukan karena Galih menyukai Hana, tapi karena Galih melihat sahabatnya untuk pertama kalinya seperti orang yang sedang jatuh cinta. Dan Galih tahu, siapa yg membuat sahabatnya seperti itu.

"Hana baik kak. Dia itu lembut banget. Selalu berusaha untuk ga ngecewain orang lain. Dia juga gak enakan orangnya."

"Dia pernah pacaran gak?" tanya Galih penasaran.

"Kayaknya sih engga kak. Dia itu selalu jaga jarak sama laki-laki. Apalagi dia cuma tinggal berdua sama ibunya yg sakit. Yaa, dia lebih fokus kesitu sm pendidikannya." jelas Putri.

"Saya nih ngeliat gelagat aneh dari Rayyan. Kayaknya sih dia suka deh sama Hana. Soalnya dia sendiri juga selalu jaga jarak sama perempuan. Tapi kalau ke Hana tuh beda."

"Masa sih kak? Ka Rayyan ga pernah pacaran emangnya?" tanya Putri penasaran.

"Gak pernah. Saya nih sahabatan sama dia dari SD. Saya kenal banget gimana Rayyan. Apalagi dia anaknya religius banget." tandas Galih.

Flashback off...

"Lo nanyain tentang Hana ke Putri buat gue?!" Rayyan kaget mendengar cerita Galih. Dia tidak menyangka kalau Galih akan senekat itu.

"Iya dong. Kan biar lo ga penasaran juga. Lagian nih ya, gue bakal jadi orang pertama yg ngerestuin kalau lo 'jadi' sama Hana." ledek Galih yg membuat Rayyan mendadak pusing dengan kata kata sahabatnya itu.

Rayyan tidak membalas lagi perkataan Galih. Hanya senyum tipis yg dia ukir di sudut bibirnya. Sejujurnya dia memang sangat ingin mengenal Hana lebih jauh. Tapi dia belum bisa meyakinkan dirinya untuk melangkah.

***

Rapat Tafakur Alam pun tiba..
Semua anggota Rohis disibukkan untuk mengurus segala keperluan. Rayyan yg memimpin Syuro (rapat) tersebut terlihat sangat berwibawa dan bijaksana.

"Untuk akhwat, tolong segera hubungi pihak villa agar kita bisa membookingnya jauh jauh hari. Kita akan melaksanakan Tafakur Alam di daerah Cisarua Puncak, Bogor." jelas Rayyan pada tim akhwat.

"Baik kak. Kami juga sudah melakukan pencarian villa yg terjangkau dari segala sisi. Mulai dari budget, tempatnya yg strategis dan nyaman. Serta villa dengan halaman yg luas." ucap Fani yg menjadi sekretaris Rohis sekaligus panitia pelaksana kegiatan tersebut.

"Baik kalau gitu. Tolong jangan lupa proposalnya segera diselesaikan biar saya cek. Lalu setelah itu, berikan ke pembina agar segera di acc." Rayyan begitu seksama memberikan pengarahan pada seluruh anggotanya.

Meskipun rapat tersebut diberi penghalang antara laki-laki dan perempuan, Hana bisa sangat jelas mendengar suara Rayyan yg lagi lagi membuat hatinya bergetar dengan wibawa dan sikap bijaksana Rayyan. Dia sendiri pun tidak mengerti dengan apa yg dia rasakan. Tiba-tiba terlintas Putri diingatannya. Yaa, dia harus menceritakan ini pada Putri, sahabatnya.

"Hai Han.. Kamu udah pesen makan?"  sapa Putri yg baru datang ke kantin siang itu.

"Udah nih.. Tumben kamu ga ngagetin aku lagi. Biasanya ga bisa banget kalau liat aku sendiri kayak gini. Bawaan kamu kan langsung pengen ngagetin aku aja." balas Hana yg gemas dengan sahabatnya itu.

"Gak ah, aku lg ga mau bikin kamu kaget Han. Aku maunya bikin kamu seneng." ucap Putri yg membuat Hana bingung.

"Bikin aku seneng? Maksudnya?" tanya Hana heran dengan perkataan sahabatnya itu.

"Iya.. Bikin kamu seneng Han. Kamu tau ga kalau ka Rayyan itu suka sama kamu...." ucap Putri penuh penekanan.

"Apa..??!!!! Ka Rayyan suka sama aku? Kamu gak salah Put? Gak mungkin ah. Masa dia bisa suka sama aku. Siapa aku disukain sama cowok seganteng, sepinter, sesholeh ka Rayyan. Udah gitu dia ketua Rohis. Lah aku siapa, cuma mahasiswa biasa yg baru masuk di kampus ini." jelas Hana yg tidak percaya dengan perkataan sahabatnya itu.

"Beneran Hana... Ka Galih sendiri yg cerita sama aku kemarin." ucap Putri meyakinkan Hana.

"Aku gak tau Put. Harus seneng atau sedih. Sejujurnya aku juga suka sama ka Rayyan. Tapi aku takut. Ka Rayyan itu pasti banyak yg naksir. Apalagi setau aku ka Andien juga suka sama ka Rayyan. Aku mana bisa saingan sama dia." ucap Hana tulus yg mengalir begitu saja dari bibirnya.

***

Sepertiga malam...

Waktu menunjuk pukul 02.30. Hana yg terbiasa melaksanakan shalat Tahajjud pun seperti biasa bangun dari tidurnya. Dia lalu menuju tempat wudhu dan mengambil air wudhu.

Hana pun shalat. Tiba-tiba terlintas  begitu saja Rayyan ditengah shalatnya. Air matanya seakan tak mampu terbendung. Dia bisa merasakan butiran kristal di sudut matanya yg semakin menetes.

Selesai shalat, Hana bermunajat pada Allah. Tempat terbaiknya untuk mengadu dengan segala apa yg sedang ia rasakan.

"Ya Allah Ya Tuhan ku Yang Maha Memiliki Cinta. Hamba tidak tahu rasa apa yang tengah menyelimuti hati hamba. Setiap kali melihat dan bersama ka Rayyan, ada rasa aneh yg muncul begitu saja. Nyata dan sangat dalam. Jika memang ini cinta, jangan jadikan cinta ini lalai terhadap-Mu ya Allah. Jangan biarkan cinta ini tumbuh jika kelak akan membuat hamba berpaling dari-Mu. Jika memang ka Rayyan adalah takdir yg Engkau gariskan untukku, dekatkan kami dengan cara yg baik. Cara yg Engkau ridhoi." batin Hana dalam untaian doanya.

"Sejatinya cinta tidak pernah salah memilih hati siapa yg akan dia singgahi."

________________________

Akhirnya selesai jugaa... Alhamdulillah 🤗

Maaf tadi ga sengaja ke publish padahal itu belum selesai..hehe..
Maklum ngetiknya sambil ngerjain yg lain 😅

Happy reading.. Semoga suka yaa..

Jangan lupa Vomentnya.. 😊🙏

Terima kasih 🙏

Dalam Untaian Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang