Part 10

560 67 2
                                    

Keesokan harinya...

"Assalamu'alaikum...!" Rayyan tiba-tiba mendatangi Hana yg sedang duduk di kursi kelasnya.

"Wa'alaikumussalam... Ka Rayyan?!" jawab Hana sedikit kaget dengan kedatangan Rayyan pagi itu.

"Hana, InsyaAllah ba'da maghrib saya jadi main ke rumah kamu ya. Ayah sm bunda kamu ada di rumah kan?"

"Eeh iya kak.. Ayah sm bunda ada di rumah." jawab Hana singkat sambil tersenyum tipis.

"Alhamdulillah.. Ya sudah kalau gitu. Saya permisi dulu. Sampai ketemu nanti sore.. Assalamualaikum." ucap Rayyan sambil tersenyum lalu berlalu pergi meninggalkan Hana.

"Wa'alaikumussalam.." hanya jawaban salam yg keluar dari mulutnya. Hana terdiam mematung. Merasakan desiran darah yg mengalir di tubuhnya.

***

"Putriiii.....!" teriak Hana pelan sambil menghampiri sahabatnya yg sedang asik menikmati makan siangnya.

"Hana?! Ada apa Han? Gak biasanya kamu teriak gitu. Yaa walaupun suaranya kecil, hehe." ledek Putri.

"Ihh apaan sih kamu Put." tandas Hana sambil memanyunkan bibirnya.
"Put, nanti sore habis maghrib ka Rayyan mau ke rumahku. Gimana dong?" Hana benar-benar khawatir harus berbuat apa.

"Wiihh gercep juga ka Rayyan. Siap siap Han..hahaha." tawa Putri sambil menggoda Hana.

"Siap siap apaan deh. Emangnya dia mau ngapain?!" ucap Hana tersipu malu.

"Mau ngapain yaa? Mau nikahin kamu kali Han..hahahaha..." Putri semakin menjadi menggoda sahabatnya itu.

"Ih ngaco kamu!" tanggap Hana sekenanya.

"Yaa kamu nya biasa aja Han.. Ga usah tegang gitu. Jangan keliatan salting depan dia. B aja... Hihi." saran Putri yg membuat Hana tergelitik geli mendengarnya.

***

"Assalamu'alaikum....!" Rayyan sudah berdiri di depan rumah Hana dan memberi salam.

"Wa'alaikumussalam...!" teriak penghuni rumah dari dalam.

"Ka Rayyan... Masuk kak.. Silakan duduk.. Aku panggil ayah sama bunda dulu." ucap Hana sambil mempersilakan duduk kepada Rayyan.

"Iya Hana.. Terima kasih.." senyum manis Rayyan terukir di sudut bibirnya.

"Ayah, Bunda.. Teman Hana sudah datang. Sekarang lagi duduk di ruang tamu." ucap Hana pada orang tuanya.

"Assalamu'alaikum.." Ayah Hana menyapa Rayyan dengan memberi salam.

"Wa'alaikumussalam.. Om.. Saya Rayyan." jawab Rayyan sambil mencium tangan ayah Hana.

"Saya Romi ayahnya Hana. Dan ini Sandra, Bundanya Hana." ucap ayah Hana seraya memperkenalkan istrinya kepada Rayyan.

"Waktu itu saya sudah ketemu sama tante." jelas Rayyan pada Romi, ayahnya Hana.

"Alhamdulillah kalau gitu.. Oh iya, silakan duduk nak Rayyan. Hana lagi membuatkan minum di belakang. Ngomong-ngomong ada perlu apa nak Rayyan datang kesini?" tanya ayah penasaran dengan kedatangan laki-laki itu.

"Oohh ga ada apa apa kok om.. Saya cuma mau silaturahmi aja dan ingin lebih dekat dengan Hana dan keluarganya." jelas Rayyan

"Oh iya, kalau boleh tau.. Apa Hana anak satu satunya dari om dan tante?" tanya Rayyan kepada ayah Hana.

"Iya, Hana anak kami satu satunya." jawab Ayah Hana.

***

Acara Tafakur Alam pun dimulai. Tidak hanya anggota resmi Rohis yg ikut. Tapi juga untuk seluruh mahasiswa yg ingin ikut.

"Hanaaaa....!" teriak seseorang yg memanggil Hana dari arah belakang.

"Putri..?????" Hana kaget saat melihat sahabatnya itu setengah berlari menuju tempatnya berdiri.

"Kamu ikut TA juga?" tanya Hana.

"Hehehe iya dong.. Walaupun aku gak ikut Rohis, tapi kan TA ini dibuka untuk seluruh mahasiswa yg mau ikut. Jadi aku ikut juga deh.. Hehehe." jelas Putri pada Hana.

"Ya ampun, kenapa ga bilang klo kamu ikut juga? Kan jd kita bisa siapin bareng dari kemarin-kemarin."

"Sebenernya aku dadakan Han. Gatau tiba-tiba aja pengen ikut. Kayaknya seru..hihi.." jelas Putri sambil tertawa kecil.

"Huh, dasar kamu tuh. Hobinya bikin aku shock mulu." ucap Hana sambil memanyunkan bibir mungilnya.

Hari itu seluruh panitia, peserta dan beberapa orang dosen pembina berangkat menuju Villa di daerah Puncak, Bogor. Mereka berangkat dengan 2 bus besar. Antara laki-laki dan perempuan berbeda bus.

"Han, ka Rayyan jadi ke rumah kamu?" tanya Putri tiba-tiba yg membuat lamunan Hana buyar.

"Eehh, jadi Put." balas Hana singkat seraya mengukir senyum tipis di sudut bibirnya.

"Trus gimana?" tanya Putri penasaran.

"Gimana apanya? Yaa gak gimana gimana Put. Cuma silaturahmi aja."

"Masa sih? Cuma gitu doang? Yah, ga asik dong."

"Loh, emangnya kamu mau gimana Putri?" tanya Hana heran pada sahabatnya itu.

"Kirain kamu bakal dilamar gitu sama ka Rayyan." jelas Putri sedikit kecewa.

"Hahaha, ada-ada aja kamu Put." ucap Hana yg masih terus mengukir senyum tipis di bibirnya.

***

Setelah perjalanan selama hampir 4 jam, akhirnya mereka sampai di villa tempat mereka akan melakukan kegiatan. Villa yg luas halaman dan bangunannya. Nyaman dan sejuk. Semua peserta dan panitia sibuk mengangkat barang-barang bawaan.

"Assalamu'alaikum....!" ucap seorang lelaki yg tengah menghampiri Hana.

"Wa'alaikumussalam...! Ka Rayyan.. Ada apa ka?" tanya Hana heran melihat Rayyan yg menghampirinya.

"Kamu mau saya bantu untuk bawa barang-barang kamu?" tanya Rayyan.

"Eehh, gak usah kak.. Gak enak sama yg lain. Gak enak juga diliatnya. Biar saya sendiri aja." senyum Hana menolak halus tawaran Rayyan.

"Ya sudah kalau gitu, kamu hati-hati ya." ucap Rayyan.

"Iya kak." jawab Hana singkat.

Dibalik percakapan atas tawaran Rayyan kepada Hana, ternyata ada sepasang mata yg daritadi sudah memperhatikan mereka.

Fani... Yaa, gadis ini melihat Rayyan dan Hana. Entah kenapa dia semakin tidak kuat menahan perasaannya kepada Rayyan. Sudah sejak pertama kali masuk kampus dia menyukai Rayyan.

"Hana dan ka Rayyan. Kenapa mereka keliatannya deket banget yaa?" batin Fani sambil mengusap butiran kristal di sudut matanya.

"Assalamu'alaikum ka Fani..." sapa Hana hangat.

"Wa'alaikumussalam..!" jawab Fani singkat sambil berlalu pergi meninggalkan Hana.

"Ka Fani kenapa yaa.. Gak biasanya?" batin Hana heran.

"Cemburu itu adalah hal yg wajar tertanam dalam diri. Saat melihat orang yg kita cintai nyaman bersama orang lain. Dan dari cemburu itu kita belajar, bagaimana cara memanage perasaan kita yg sebenarnya mudah sekali rapuh.
Sabar dan ikhlas adalah pondasi utamanya.
Saat kedua pondasi itu tidak ada, hati kita akan dikuasai oleh nafsu dan ambisi."

_______________________

Maaf baru bisa up lagi.. Beberapa hari lalu anakku yg kecil sakit. Skrg alhamdulillah udah sehat.. 😊

Happy reading.. Semoga suka 🤗

Jangan lupa Vomentnya yaa 😊🙏

Terima kasih 🙏






Dalam Untaian Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang