Part 6

496 73 3
                                    

Di parkiran kampus...

"Assalamu'alaikum... Udah lama nunggunya ya kak?"

"Wa'alaikumussalam.. Eh belum kok Han. Saya juga baru aja sampe. Yaudah, yuk kita jalan sekarang." ucap Rayyan pada Hana.

Di mobil...

Hening. Hanya satu kata itu yg menggambarkan kondisi di dalam mobil Rayyan saat ini. Tidak ada yg mampu memecah keheningan tersebut. Keduanya terlihat sangat canggung satu sama lain.

Sampai pada akhirnya...

"Kita mau belajar dimana Han?" ucap Rayyan yg tiba-tiba membuat Hana kaget.

"Ehh, hmm.. Kita cari resto aja kak. Biar sambil makan juga. Kebetulan dari sepulang kuliah tadi aku belum makan. Hehe."

"Oh, oke kalau gitu. Saya tau kita harus ke resto mana." senyum Rayyan tulus sambil menatap Hana.

Rayyan mengemudikan mobilnya menuju resto yg biasa dia datangi bersama sahabatnya Galih. Resto yg tidak terlalu mewah tapi cukup nyaman.

"Kamu pesen aja yg kamu mau pesen ya Han, jangan malu malu." tawar Rayyan pada Hana.

"Mba, saya pesen nasi goreng seafoodnya satu sama es lemon tea nya satu." ucap Rayyan pada waitress resto tersebut.

"Kamu mau pesen apa Han?"

"Samain aja sama kakak. Nasi goreng seafood sm es lemon tea."

"Kalau gitu dua ya mba."

"Baik, ditunggu pesanannya ya mba, mas. Terima kasih." ujar waitress tersebut sambil pergi membawa buku menu.

"Oh iya. Sambil nunggu makanannya kita lanjutin yaa belajarnya. Deadline kamu udah sebentar lagi kan?" ucap Rayyan.

"Iya kak, ada 2 sub bab lagi yg belum terlalu aku paham."

Mereka pun belajar sambil menunggu makanan datang.
15 menit berlalu. Akhirnya makanan yg daritadi dipesan datang juga ke meja mereka.
Kondisi resto tersebut memang cukup ramai. Karena tempatnya yg nyaman dan juga harganya yg tidak terlalu mahal. Cocok untuk kantong mahasiswa.

"Kita makan dulu yuk." ajak Rayyan kepada Hana.

"Oh iya Han. Kamu tinggal dimana?" tanya Rayyan membuka obrolan sambil menyantap makanannya.

"Aku tinggal di daerah Bekasi kak. Kalau kakak tinggal dimana?" tanya Hana kembali.

"Saya di Condet. Kalau gitu nanti kamu saya antar pulang ya." tawar Rayyan yg membuat mata Hana membulat sempurna.

"Ga usah kak. Aku bisa pulang sendiri. Lagian ini juga mau gelap. Aku ga enak kalau kk harus nganterin aku pulang dulu. Takutnya kk malah telat sampe rumah." tolak Hana halus.

"Ngga kok. Justru saya yg nantinya kepikiran kalau ngebiarin kamu pulang sendiri. Pokoknya kamu ga boleh nolak ya." ucap Rayyan sedikit memaksa.

Di mobil arah pulang. Rayyan mengantar Hana terlebih dahulu. Kondisi jalanan cukup ramai karena bersamaan dengan orang orang yg baru pulang bekerja.

"Oh iya, kalau boleh saya tahu, ayah kamu kerja dimana?" tanya Rayyan memecah keheningan.

"Ayahku dokter kak. Tapi dia ditugaskan didaerah terpencil. Di pedalaman Sumatera. Karena waktu itu ayah pernah cerita kalau dia sudah berhasil jadi dokter, dia ingin mengabdikan dirinya untuk masyarakat kecil." cerita Hana.

"Loh, kamu ga ikut kesana?"

"Aku sama Bunda ga bisa ikut ayah. Karena Bunda punya penyakit yg ga memungkinkan untuk Bunda pergi terlalu jauh. Jadi aku disini nemenin Bunda. Tapi ayah setiap 3 bulan sekali pulang." jelas Hana yg membuat Rayyan manggut manggut tanda mengerti.

"Ohh gitu. Hebat ya kamu sama Bunda kamu. Ikhlasin ayah kamu kerja di luar kota selama hitungan bulan dan kalian disini." puji Rayyan yg semakin kagum dengan sosok gadis di sampingnya.

"Aku awalnya keberatan kak. Tapi karena alasan ayah yg bikin aku mengerti dan ga mungkin juga aku cegah dia dari niat baiknya, akhirnya aku belajar untuk nerima keputusan ayah. Lagi pula Bunda juga ga keberatan dengan pilihan ayah." jelas Hana sambil tersenyum kepada Rayyan.

"Masya Allah Hana. Kenapa semakin hari aku semakin kagum sama kamu." batin Rayyan.

Tiba di rumah Hana....

"Assalamu'alaikum... Bunda.." ucap Hana memberi salam.

"Wa'alaikumussalam.. Hana... Udah pulang.. Loh, kamu sama siapa?" tanya Bunda kaget melihat Rayyan bersama Hana.

"Ini ka Rayyan Bunda. Yg udah bantuin Hana selama beberapa hari ini buat selesaikan tugas kuliah." jelas Hana pada sang Bunda.

"Rayyan tante.." ucap Rayyan seraya mencium tangan Bunda nya Hana.

"Silakan masuk dulu nak Rayyan. Biar tante buatkan minum." ajak Bunda pada Rayyan.

"Maaf tante, bukannya saya ga mau mampir. Tapi saya harus segera pulang. Lain kali insyaAllah saya mampir lagi." jelas Rayyan.

"Yaudah kalau gitu, kamu hati hati yaa pulangnya. Terima kasih sudah mau mengantar Hana."

"Sama sama tante. Kalau gitu saya pamit ya tante, Hana. Assalamu'alaikum...."

"Wa'alaikumussalam.." jawab Hana dan Bunda bersamaan.

***

Sepertiga malam....

Rayyan bangun seperti biasanya. Dia memang selalu rutin melaksanakan shalat Tahajjud di sepertiga malam.

Ditengah doanya. Entah kenapa terlintas Hana di pikiran Rayyan. Hana yang membuat dia merasakan sebuah getaran yang tidak biasa.

"Ya Allah Yang Maha Memiliki Cinta. Hamba tidak tahu apa yang sedang hamba rasakan saat melihat dan bersama Hana. Ada getaran yang tidak biasa saat hamba bersamanya. Jika memang ini yang dinamakan cinta. Jangan buat cinta ini menjadi cinta yang salah. Jangan buat cinta ini tumbuh lebih besar jika akan membuat hamba berpaling dari-Mu. Hamba ingin membangun cinta hanya karena-Mu ya Allah." batin Rayyan dalam untaian doa nya.

Rayyan memang berniat menikah muda. Tapi bukan berarti dia mudah membuka hatinya untuk banyak wanita. Hana, menjadi gadis pertama yg berhasil mengetuk pintu hatinya. Menyapanya dengan kelembutan. Dan meninggalkan jejak yang tidak biasa dalam pikirannya.

Rayyan percaya, suatu saat Allah pasti memberinya rasa. Sebuah rasa yang tidak biasa yang akan dia rasakan. Rasa yang ingin ia muarakan pada ikatan yang halal.

"Jika memang merasa itu adalah cinta karena Allah. Maka perjuangankan lah. Cinta tidak dibentuk dengan nafsu dan ambisi. Melainkan hati yang tersentuh dengan sebuah kelembutan dan kesederhanaan."

________________________

Alhamdulillah selesai...

Maaf kalau cerita ini tidak terlalu mengangkat materi di perkuliahan Hana dan Rayyan. Krn saya sendiri bukan kuliah di jurusan tersebut. Jadi hanya sekilas sekilas aja bahasannya untuk penyambung cerita hehe..

Jangan lupa Voment nya yaa 😊🙏

Terima kasih 🙏

Dalam Untaian Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang