1. Pertemuan Kembali

34.4K 2.2K 284
                                    

Happy Reading
.

.

.

Seorang pria tampan keluar dari ruang rapat dan berjalan memasuki ruangan kerjanya dengan kesal, Ia melonggarkan ikatan dasi yang melilit di lehernya dengan kasar. Bahkan beberapa karyawan yang melihatnya tidak berani menyapanya, mereka terlalu takut menjadi objek kemarahan atasnya.

Johnny memilih duduk di meja kerjanya. Ia membuka dua kancing teratas kemejanya, lalu melemparkan jas Giorgio Armani miliknya dengan asal. Yang mungkin harga jas itu setara dengan gaji karyawannya selama beberapa bulan. Ia sungguh merasa kesal. Apa-apaan itu tadi. Pembatalan kontrak kerjasama seenaknya. Hanya karena Johnny menolak perjodohan yang akan di lakukan salah satu kolegan bisnis ayahnya. Jemarinya bergerak memijit pelipisnya, ia sungguh pusing, apa yang harus dilakukan setelah ini. Jujur Johnny benci bila harus menjalin kerjasama tetapi pihak client meminta hal lebih padanya. Seperti Ia harus mau mengikuti perjodohkan bodoh dengan salah satu anak dari rekan kerjannya.

Sungguh Johnny sangat pusing, baru beberapa bulan mengantikan posisi sang ayah sebagai direktur perusahan, sudah membuatnya pusing. Seperti tadi, sang client mau melakukan kontrak kerjasama asal Johnny mau di jodohkan dengan anak calon kolegannya. Ia akan di jodohkan dengan Wendy, walaupun Johnny telah lama mengenal Wendy, karena gadis cantik itu merupakan kerabat lamanya. Tapi tetep saja Ia tidak ingin perjodohan ini terjadi. Johnny masih ingin memilih pendamping hidupnya nanti sendiri, tanpa harus di jodohkan.

Menjadi direktur muda memang sangat merepotkan, apa lagi ayahnya memberikan kepercayaan penuh padanya.

Johnny memilih mengabaikan kejadian beberapa saat yang lalu, kehilangan satu client tidak akan berdampak buruk bagi perusahaan. Apa lagi bukan dia pihak yang membatalkan kontrak, sehingga tidak perlu mengganti rugi. Justru Johnny akan di untungan dengan pembatalan sepihak ini.

.

.

.

°•°

.

.

.

Pria tampan itu masih terfokus pada beberapa file di depannya, Ia membolak-balikan data keuangan yang harus segera ia periksa, sesekali mata Johnny melihat kearah layar laptop. Sungguh pekerjaan ini terasa sangat membosankan.

tok.. tok.. tok..

"Masuk." Johnny berbicara tanpa melihat siapa yang akan masuk ke dalam ruangannya, sepertinya ia terlalu fokus pada pekerjaan di depannya.

Suara ketukan sepatu high heels tampak sedikit mengganggunya. Johnny mendongakan kepala kedepan untuk melihat siapa yang datang. Seorang wanita cantik dengan kemeja dan rok pendek mendatanginya. Sejeong, lebih tepatnya menjadi sekertarisnya sejak Ia mendapatkan posisi sebagai direktur utama disini. Wanita cantik itu masuk ke ruangannya dengan membawa beberapa dokumen ditangannya.

Wanita itu berjalan dengan anggun kepadanya, tapi mata sorot cantik itu menatap tajam ke arahnya.

"Ini berkas yang harus anda tanda tangani sajangnim." Ujar Sejeong sambil menyerahkan beberapa berkas ditangannya untuk Johnny tanda tangani.

"Kamu bisa memanggil namaku saat kita berdua saja Jeong-ah." Johnny menatap wanita cantik itu. Ya Sejeong memang sepupu Johnny. Ayahnya menugaskan Sejeong untuk menjadi sekertarisnya untuk mengawasi semua yang di lakukan Johnny.

SUGAR DADDY •°• JohnCas [Johnny × Lucas]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang