20. Hidden *4

7.3K 773 197
                                    

.

.

.

.

.

.

"Argght.."

Lelaki tampan itu meringis pelan, merasakan perih pada jemari lentiknya, entah apa yang ia pikirkan sampai salah satu jemarinya sampai terkena goresan tajamnya pisau.

"Aw.."

"Sakit.."

Lelaki manis itu merintih kesakitan, entah kenapa jantungnya berdetak dengan sangat cepat, perasaan berubah tidak enak. Matanya terpejam, bahkan Lucas mengabaikan darah yang terus keluar dari jemari telunjuknya.

Duk.. Duk..

Lelaki manis itu meringis sakit sambil memegang perutnya, sepertinya kedua baby nya menendang cukup kencang, seakan mengerti perasaan tidak enak yang sedang ia rasakan saat ini.

"Kalian kenapa sayang?." Bisiknya pelan, mencoba tersenyum kecil sembari menenangkan dirinya sendiri, mengusap perutnya yang sudah membesar itu pelan.

"ASTAGA NYONYA LUCAS..." Petikan seorang wanita kembali menyadarkan Lucas, matanya kembali terbuka, mengamati wajah Irene Nuna yang menatapnya panik dan berjalan cepat ke arah. "Kenapa sampai seperti ini? Saya sudah katakan biar saya yang akan memasak nyonya..." Tanya Irene panik, terlihat jelas bawah dia sedang khwatir dengan kondisinya saat ini.

"Tidak apa-apa Nuna... Aku hanya ingin memasak untuk Johnny Hyung.." Ujarnya pelan.

"Saya akan membersihkan luka anda dulu nyonya.." Wanita cantik itu tampak berjalan dengan cepat mengambil kotak P3GK yang tidak terlalu jauh dari dapur.

.

.

.

Lelaki manis itu masih diam saat wanita cantik itu membersihkan luka pada jemarinya, sesekali meringis kesakitan saat alkohol itu digunakan untuk membersihkan lukanya. Lalu membalutnya dengan hansaplast.

"Nah selesai.." Ujar Irene, bahkan wanita cantik itu tersenyum senang. Matanya teralih menatap Lucas, tidak biasanya dia diam seperti ini, sudah beberapa minggu ia bekerja di rumah ini, lelaki tampan itu biasanya sangat cerewet, bahkan Irene sudah menganggap Lucas seperti adiknya sendiri. "Kenapa bisa sampai seperti ini Nyonya Lucasㅡ."

"ㅡ Panggil aku Lucas saja, tanpa nyonya.." Lelaki manis itu memotong ucapan irene.

"Baiklah..." Irene menghela napas pelan, masih mengamati wajah Lucas yang terus menunduk. "Apa terjadi sesuatu Lucas?." tanya nya lembut.

"Aku tidak tahu Nuna, entah perasaan ku tidak enak seperti ini..." Lelaki manis itu menyentuh dadanya sendiri, entah kenapa ia merasa akan ada suatu yang buruk. Tapi Lucas tidak tahu apa itu, dan untuk siapa itu.

"Mungkin anda butuh istirahat.." Wanita cantik itu mengusap lembut lengan Lucas, lalu tersenyum kecil. "Latihan memasaknya bisa kita lanjutkan besok, tidurlah kamu terlihat pucat lucaseu.."

"Kamu harus tetap sehat demi mereka okay?." Jemari Irene beralih mengusap lembut perut Lucas yang terlihat semakin membesar, mengingat usia kandungannya kini telah memasukin minggu ke 26.

"Terimakasih Nuna.." Lelaki manis itu tersenyum lemah, mencoba menyingkirkan pikiran-pikiran buruk yang ada dikepalanya saat ini, sepertinya ia perlu menghubungin suami tampannya itu sebelum tidur.

SUGAR DADDY •°• JohnCas [Johnny × Lucas]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang