The Little Dream Comes True

74 14 11
                                    

Hari ini sekolah mengadakan acara kelulusan dengan tema prom night. Para murid kelas dua belas yang baru saja selesai berhadapan dengan soal ujian mulai memasuki gedung diselenggarakannya acara. Para gadis mengenakan gaun-gaun cantik sementara yang lelaki mengenakan jas.

Kepala sekolah naik ke atas podium, memberi selamat pada kelas dua belas sebelum akhirnya bertanya dengan nada rendah: "Kira-kira mau jadi apa kalian lima tahun lagi?"

Ternyata pertanyaan itu mengganggu benak seorang gadis yang tengah mengunyah beberapa potong kue sambil tertawa dengan teman-temannya. Namanya Anindya Serafina Lim.

Sera menghentikan kegiatan mengunyahnya lantas mengambil jus dan tanpa disuruh, pikirannya berkeliaran mencari tahu apa yang akan dia lakukan lima tahun mendatang.

****

5 years laters

Hey, siapa yang menyangka jika pertanyaan lima tahun lalu di acara prom night membuat Sera mati-matian mengejar mimpi? Sebenarnya mungkin saja tak ada yang percaya. Kenapa? Karena Sera terkenal bar-bar, bermulut pedas dan acuh terhadap sesuatu yang serius. Dia juga sangat tenang. Bahkan ketika seorang teman sekelasnya kerasukan, Sera adalah yang paling tenang dan santai sementara yang lain meringkuk ketakutan. Gadis Lim itu akan maju menghadap si korban roh jahat lantas tersenyum remeh dan menggeplak kepala si korban dengan santainya.

"Maaf, itu cara yang kutahu untuk mengusir setan selain dengan doa." Begitu ucapnya saat ketua kelas mengomeli karena si korban pingsan.

"Makasih, Ra! Setannya sudah keluar," lapor seorang teman yang ternyata bisa melihat roh halus. Sera mengedikkan bahu lalu kembali ke tempat duduknya.

Sekarang? Usianya menginjak dua puluh tiga tahun, tahun pertama setelah wisuda dari kampusnya yang biasa-biasa saja. Sera bahkan lulus dengan ipk pas-pasan seperti yang pernah dia bayangkan. Tapi, Sera bahagia dengan pekerjaannya sekarang.

"Sera, tolong data make-up baru yang masuk hari ini," ujar seorang karyawan tempatnya bekerja. Sera mengganguk, mengambil map di atas meja dan pergi menuju gudang.

Sera bekerja sebagai salah satu karyawan di sebuah perusahaan make-up dan dia bertugas sebagai pendata sekaligus yang menguji apakah produk yang masuk itu pantas digunakan atau tidak.

Mimpinya dulu tidaklah seperti ini, di bayangannya dulu mungkin saja dia bertemu lelaki tampan lalu dijadikan kekasih. Tolong jangan tertawa, ini memalukan.

Sera tidak pernah membayangkan jika dia akan menjadi salah satu karyawan teladan selama lima bulan berturut-turut, padahal jelas dia baru saja bergabung. Si bos pun sempat menawarkan Sera untuk mengambil bagian sebagai divisi utama perusahaan, tapi Sera menolak.

"Saya tidak mungkin harus mendahului teman-teman yang sudah lama bekerja di sini."

Si bos tersenyum makmum lantas membiarkan Sera dengan pekerjaannya.

Dulu Sera itu bermimpi akan bertemu para idolanya dari Negeri Ginseng. Bertemu para lelaki tampan yang pernah mengisi masa remajanya yang hampir hambar. Tapi, ternyata bulan lalu si bos berbaik hati untuk memberi Sera voucher liburan ke Korea. Ingin menolak seperti biasa tapi sayang, ini impiannya. Jadi dengan senyum lebar, Sera menerima hadiah tersebut.

Jadwal ke Korea adalah besok dan hari ini Sera bekerja lebih keras agar dia dapat berlibur dengan tenang. Ah, sebenarnya beberapa teman karyawan sempat iri dengan Sera karena baru satu tahun bekerja dia langsung mendapat hadiah. Tetapi, setelah melihat kinerja dari gadis itu, mereka hanya diam sambil mengelus dada kagum.

"Sera, jangan terlalu keras hari ini. Besok kamu harus pergi 'kan?" tanya seorang temannya.

"Justru karena besok aku akan liburan, hari ini kuselesaikan pekerjaanku." Sera tersenyum tipis sebelum akhirnya melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda karena makan siang.

Future DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang