Jim POV
Aku tidak menyangka jika wanita yang kucintai dari dulu saat ini menjadi sekretarisku. Ini semua karena Alfred yang memilih Diana untuk bekerja di perusahaan ayah.
" Aku harap kau dan Diana dapat bekerja sama dengan baik"
Diana terlihat tidak suka dan ia mengalihkan pandangannya ke arah Alfred.
" Kau tenang saja. Kami akan bekerja sama dengan baik"
" Baiklah kalau begitu. Aku tinggal dulu. Selamat bekerja Diana"
Aku sangat terkejut melihat Alfred yang mencium Diana. Rasanya aku sangat cemburu melihat kemesraan mereka.
Setelah Alfred pergi, aku melihat Diana terlihat gugup.
" Aku beritahu tugasmu selama menjadi sekretarisku. Aku harap kau bisa bekerja dengan baik"
" Aku akan menunjukkan padamu bahwa aku bisa bekerja secara profesional"
" Bagus! Aku tunjukkan ruanganmu"
Rasanya hatiku berdebar saat Diana berada di dekatku. Wangi tubuhnya sangat menggodaku dan rasanya aku ingin membaringkan tubuhnya di atas meja.
" Sepertinya aku sudah paham dengan tugasku"
" Baguslah, kalau begitu silakan mulai bekerja"
Rasanya aku tidak fokus bekerja karena pikiranku hanya tertuju kepada Diana. Aku mengintipnya dari balik tirai jendela.
Ia terlihat sangat cantik. Rasanya aku ingin menghampirinya tetapi aku tahan karena aku tidak ingin mengganggunya.
***
Tepat jam 11 siang, Diana keluar dari ruang kerjanya. Aku langsung menghampirinya dan mengajaknya makan siang bersamaku.
" Diana, maukah kau makan siang denganku?"
" Maaf, sepertinya aku makan siang sendiri"
Diana pergi meninggalkanku dan rasanya aku sangat kecewa saat ia menolak untuk makan siang bersamaku.
***
Diana POV
Rasanya sangat menyebalkan ketika Jim mencoba untuk mendekatiku. Sepertinya aku harus terbiasa bertemu dengannya setiap saat.
Tiba - tiba ponselku berbunyi dan aku langsung mengangkatnya.
" Halo"
" Diana, bagaimana kerja mu hari ini?"
" Sangat lancar dan tidak ada kendala"
" Aku harap kau betah bekerja sebagai sekretaris Jim karena tidak semua orang cocok bekerja dengannya"
" Memangnya apa yang terjadi?"
" Dari dulu Jim selalu berganti sekretaris karena menurutnya tidak ada yang bisa bekerja sesuai aturannya"
Aku tidak menyangka jika Jim merupakan pria yang sangat perfeksionis dalam bekerja. Semoga saja Jim tidak memecatku karena selama ini aku selalu mengacuhkannya
" Diana...apakah kau masih mendengarku?"
" Iya...alfred..."
" Jam 5 sore aku jemput kau di kantor. Lalu kita makan malam"
" Oke"
" Sampai jumpa Diana"
Rasanya aku terjebak dalam situasi yang membuatku bingung untuk menentukan pilihan.
***
Jim POV
Saat aku sampai di kantin, aku melihat Diana yang sedang memainkan sendok dan ia terlihat melamun
" Bolehkah aku makan siang bersamamu?"
Diana terlihat terkejut dengan kehadiranku. Lalu ia memperbolehkan ku untuk makan siang bersamanya.
" Tentu saja boleh"
" Terima kasih Diana"
Diana terlihat gugup saat aku berada di depannya. Ia mulai memainkan anak rambut sambil mengalihkan pandangannya.
" Aku harap kau betah bekerja denganku"
" Tentu saja"
Kami sibuk dengan pikiran masing - masing. Aku senang bisa makan siang bersama Diana.
" Sepertinya aku harus kembali ke ruangan"
" Baiklah"
Setelah selesai makan siang, kami kembali ke ruang kerja. Aku melihat Diana melepas ikat rambutnya dan ia menggerai rambut pirangnya yang sangat indah.
" Aku sangat suka melihat rambutmu seperti itu"
Diana terlihat salah tingkah dan ia membetulkan rambutnya. Lalu aku pergi meninggalkannya dan melanjutkan pekerjaanku.
****
Tidak terasa sudah jam 5 sore dan aku melihat Alfred menjemput Diana dan mereka pulang bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRETS
RomanceDiana Elizabeth Perry, seorang wanita yang banyak menyimpan rahasia. Salah satunya yaitu ia memiliki banyak hubungan dengan pria yang berbeda. Hingga menyebabkan ia hamil di luar nikah. Apakah ia akan menemukan ayah dari anak yang di kandungnya? Ata...