Part 4

2.9K 82 0
                                    

Diana POV

Rasanya akhir - akhir ini aku merasa mual dan Alfred berinisiatif untuk mengantarku ke dokter tetapi aku tidak mau di periksa oleh dokter

" Diana, sebaiknya aku antar kau ke rumah sakit. Sudah beberapa hari ini kau mual"

" Aku tidak mau ke dokter! Aku baik - baik saja, Alfred!"

Alfred terlihat mengalah dan ia tidak mau berdebat denganku.

" Baiklah kalau kau tidak mau ke dokter. Aku tidak mau memaksamu"

" Terima kasih Alfred. Kau memang pengertian terhadapku"

Kami saling berpelukan dan Alfred menciumku dengan mesra.

***

Satu jam kemudian aku tiba di kantor. Aku melihat Jim sedang berada di ruangannya.

" Maaf aku terlambat datang"

" Tidak apa - apa. Silakan kau mulai bekerja"

Aku bersyukur Jim tidak memarahiku. Ia sangat sabar menghadapiku dan aku beruntung memiliki bos sepertinya.

Saat aku mulai bekerja, aku merasa Jim mengawasiku dan aku sangat gugup. Tiba - tiba ia menghampiriku dan ia berdiri di depan pintu

" Aku lihat pekerjaanmu sangat bagus. Aku harus berterima kasih kepada Alfred karena telah memilihmu menjadi sekretarisku"

Aku bersyukur Jim menyukai kinerjaku. Aku yakin Alfred pasti senang melihatku bersungguh - sungguh dalam bekerja.

" Apakah nanti malam aku bisa mengajakmu makan malam?"

" Maaf sepertinya aku tidak bisa karena aku ada janji dengan Alfred"

" Baiklah kalau begitu. Selamat bekerja"

Jim kembali ke ruang kerjanya dan aku melanjutkan pekerjaanku.

***

Jim POV

Rasanya hatiku sangat bahagia bisa melihat Diana dari dekat. Meskipun saat ini ia berhubungan dengan Alfred, tetapi aku berharap semoga mereka bahagia.

Tiba - tiba ponselku berbunyi dan aku langsung mengangkatnya.

" Halo"

" Hai Jim, aku Winnie"

Aku sangat terkejut mendengar suara Winnie. Sudah lama kami tidak berjumpa. Ia adalah Winnie Faulkner.  Mantan kekasihku saat kami kuliah.

" Hai Winnie, apa kabarmu?"

" Aku sangat baik, bagaimana kabarmu?"

" Aku sangat baik. Apakah nanti malam kita bisa makan malam bersama?"

" Tentu saja. Kau ingin kita makan malam dimana?"

" Bagaimana kalau di restoran seafood dekat rumahku?"

" Baiklah kita makan malam disana"

" Aku tunggu jam 7 malam"

" Oke, sampai berjumpa nanti malam"

Setelah selesai menelfon, aku melanjutkan pekerjaanku.

***

Jam 7 malam aku sampai di restoran. Aku melihat Winnie terlihat sangat cantik dan ia tidak pernah berubah dari dulu.

" Hai Jim! Akhirnya kita bertemu lagi"

" Kau terlihat sangat cantik"

" Terima kasih Jim"

" Apakah kau sudah lama menunggu di sini?"

" Tidak, aku baru tiba di sini"

" Rasanya menyenangkan bisa bertemu denganmu setelah sekian lama kita tidak berjumpa"

" Aku baru hari ini tiba di New York. Kebetulan perusahaanku meluncurkan produk baru dan aku ingin kau hadir di acara peluncuran produk terbaruku"

Winnie memberiku undangan untuk hadir ke acara peluncuran produk terbarunya. Aku merasa ini kesempatanku untuk mengajak perusahaannya untuk  bekerja sama dengan perusahaan ayahku.

" Winnie, aku ingin mengajak perusahaanmu untuk bekerja sama dengan perusahaanku"

" Wow! Sangat menarik jika bekerja sama dengan perusahaanmu"

" Aku yakin dengan kerja sama yang kita jalin pasti akan menguntungkan perusahaan kita"

" Aku setuju denganmu. Besok kau datang ke perusahaanku jam 8 pagi. Kita bisa membahas kerja sama yang akan kita lakukan"

" Baiklah, besok aku akan datang ke perusahaanmu"

Tidak beberapa lama pelayan datang membawakan pesanan kami dan kami mulai makan bersama sambil melanjutkan pembicaraan tentang bisnis

SECRETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang