CHAPTER 10

5.8K 376 53
                                    

ACE POV

ONE YEAR LATER...

Saya terbangun apabila terdengar suara menagis Adrian dari bilik nursery yang terletak di sebelah bilik saya sahaja. Dengan keadaan yang masih mengantuk saya paksa diri untuk pergi tengok Adrian yang sedang menagis.

"Hey, buddy. What's wrong?" Saya ambil Adrian dari baby coats lalu pujuk Adrian supaya berhenti menagis. "What's wrong buddy?" Adrian terus menerus menagis.

"Why is he crying?" Suara kakak saya Ava kedengaran yang baru muncul dengan muka yang baru bangun.

Kedua kakak saya Ave dan Ava sedang bercuti di LA sambil-sambil tolong saya jagakan Adrian kalau saya pergi kerja. Selalunya Martina yang tolong jagakan Adrian tapi memandangkan kakak saya ada di sini saya minta tolong dorang yang jagakan Adrian sementara Martina saya bagi cuti panjang. Kini, sudah setahun berlalu dan sampai sekarang saya tidak tahu di mana Estella berada sekarang. Dante pun tidak dapat kesan di mana Estella sekarang. Usia Adrian juga sudah 1 tahun dan hari demi hari Adrian membesar dengan sihat.

"I don't know. He just keep crying." Bilang saya kepada Ava sambil memujuk Adrian supaya berhenti menagis.

"Maybe he want to drink milk or his diaper full. Check his diaper Ace." Arah Ava terus saya ikut cakap Ava. Rupanya diaper Adrian penuh tu la anak saya menagis.

"Let's daddy change your diaper buddy." Tanpa buang masa saya terus tukar diaper Adrian. Selepas tukar diaper baru Adrian berhenti menagis. Lega saya rasa bila Adrian berhenti menagis. "Thanks sis." Ucap saya kepada Ave.

"If not because your stupid contract Adrian mother must be here already. Taking care of Adrian." Perli Ave terus saya jelling tajam arah kakak saya.

"I was fool that time. I didn't realize she become important person in my life." Bilang saya sambil melepaskan keluhan yang lemah.

Saya mengaku saya memang bodoh waktu itu untuk melepaskan Estella pergi dari hidup saya sedangkan tanpa saya sedar wanita itu telah menjadi seorang yang sangat penting and berharga dalam hati saya. Kalau bukan sebab ego saya mesti Estella masih ada di sini dan kami sama-sama menjaga Adrian tapi semuanya sudah terlambat.

"That your price making her heart broken little brother. Do you know how hard for her to leave her own son?" Tanya Ave dengan nada yang sedikit geram dengan saya.

"I know this is my fault but I won't give up until I found her. Adrian will grow up with both of your parents." Tekad saya.

"Even without a wedlock?" Tanya Ave.

"I..." Saya kematian ayat untuk balas pertanyaan Ave. Bersediakah sudah saya untuk mengakhiri zaman bujang saya?

"See. I think better Estella never been found." Bilang Ave dengan selamba terus saya tengok Ave dengan pandangan yang tajam.

"You supposed to support me finding Estella not break my hope to find her." Bilang saya dengan nada yang dingin.

"You will only hurt her with all your action Ace." Balas Ave tidak mahu mengalah. "You don't love her Ace. Your action will only hurt her more than you have done before. She deserve to be happy." Bilang Ave lagi.

"No. I won't stop finding her even takes a damn fucking another years." Bilang saya dengan nada yang serious.

"How about if she already moved on? What is she already married? One year can changed her heart Ace." Bilang Ave. Saya merengus kasar bila Ave sebut kemungkinan Estella sudah berkahwin dengan lelaki lain. Kenyataan itu agak pahit untuk saya telan.

"I won't let anyone get her. She is mine." Bilang saya dengan nada yang tegas.

Malas mahu bertikam lidah dengan Ave saya terus keluar dari nursery bersama Adrian. Saya letak Adrian di atas katil saya yang besar itu. Saya tengok jam sudah pukul 7.00 AM jam 8.00 AM saya kena masuk office. Dengan pantas saya masuk bilik air tapi sebelum pergi mandi saya letak bantal di kiri dan kanan Adrian supaya dia tidak jatuh dari katil.

Setelah 10 minit saya segarkan badan saya baru saya keluar dari bilik air lalu pergi walk in closet saya. Di dalam closet saya ada sebahagian baju-baju milik Estella dan saya tidak mahu membuangnya sebab saya akan pastikan suatu hari nanti Estella akan ke penthouse ini. Siap sahaja saya pakai baju terus saya dukung Adrian lalu bawa dia pergi bawah di mana Ave dan Ava sedang menyiapkan sarapan untuk kami.

"Good morning." Sapa saya lalu letak Adrian di baby chair.

"Got any news about Stella?" Tanya Ava sambil menyuapkan bubur ke mulut Adrian.

"Dante still haven't found her." Jawap saya.

"Oh, I hope you will found Stella soon because whatever happen she still Adrian birth mother." Bilang Ava. Sejak saya tertikam lidah dengan Ave tadi pagi kami berdua tidak bertegur langsung.

"Thanks sis. I have to go now because I have meeting this morning. Please, look after my son." Bilang saya bersiap-siap mahu pergi kerja.

"Sure." Balas Ava.

"Daddy have to go now son. I will see you later buddy." Saya mencium dengan penuh kasih sayang dahi Adrian. "I will go now."

Tiba sahaja saya di office meja saya penuh dengan fail-fail yang memerlukan tandatangan dari saya. Nampaknya saya kena extra working la hari ni sebab beberapa hari ni saya tidak masuk office sebab jaga Adrian yang demam tumbuh gigi. Walaupun ada kakak saya yang boleh jagakan Adrian tapi saya mahu jaga Adrian sendiri.

Sedang saya sibuk menandatangani beberpa documents tiba-tiba pintu bilik saya diketuk.

"Come in." Jawap saya tanpa melihat siapa yang mahu jumpa saya.

"I'm sorry for disturbing you sir but someone want to meet you." Bilang Grace setiausaha saya yang sudah bekerja dengan saya selama 4 tahun.

"Who?" Tanya saya.

"She said her name is Julie." Bilang Grace.

Tangan saya secara automatic terhenti saat Grace menyebut nama orang yang mahu jumpa saya tu. Setelah sekian lama nama itu saya tidak dengar tiba-tiba nama orang itu muncul semula.

"Ask her to come in." Arah saya terus Grace pergi panggil Julie masuk jumpa saya. Apa tujuan Julie mahu jumpa saya?

"Hai Ace." Saya dongak kepala saya saat mendengar suara yang sudah lama saya lupakan dari kamus hidup saya.

"Julie."

"Thank you for letting me meet you." Bilang Julie dengan senyuman. Mungkin dulu saya akan cair dengan senyuman wanita itu tapi sekarang senyuman itu umpama racun untuk saya.

"What do you want Julie?" Tanya saya dengan nada yang dingin.

"Won't you invite me sit first?" Bilang Julie dengan yang tidak lekang dengan senyumannya. Menyampah pula saya tengok senyuman dia ni.

"Have a sit." Pelawa saya acuh tak acuh.

"Thank you Ace." Bilang Julie lalu duduk di hadapan saya.

"Straight to the point. What do you want Julie?" Tanya saya dengan nada yang dingin.

"I want us back together. I know I make mistake in the past, I cheat behind your back with your best friend I realize I love you Ace. Please give me one more chance to redeem my mistake I have done to you." Rayu Julie. Saya tergelak dengan apa yang baru dicakap oleh Julie. Back together? Dia ingat senang-senang saya mahu balik dengan dia.

"Wow, what a great drama you make Julie. I'm impressed with your acting." Saya terus ketawa. Muka Julie berkerut tengok reaksi saya.

"I tell you the truth Ace. I want you back baby." Rayu Julie lagi terus saya tersenyum sinis dengan Julie.

"I don't want you bitch. For me I already erased you from my live. I don't need a women who is doesn't have loyalty in her." Bilang saya dengan nada yang tidak berperasaan. Saya dapat melihat ada cecair jernih yang jatuh dari mata Julie. Kalau dulu saya mungkin akan terkesan dengan air mata itu tapi kini perasaan itu sudah lesap.

"Is that mean I never get a second chance?" Tanya Julie dengan nada yang sayu.

"Never in my life, I want to gives you a second chance. Never." Bilang saya.

"I understand." Bilang Julie dengan nada yang sedih lalu dia lap muka dia yang sudah basah dengan air matanya sendiri. "Whose baby is this?" Tanya Julie yang mungkin ternampak gambar Adrian di atas meja saya.

"That is my son." Jawap saya dengan selamba.

"You have a son?" Tanya Julie dengan nada yang tidak percaya.

"Yes, I have a son. You can see yourself that my son picture." Jawap saya dengan selamba.

"And I guess that must be his mother." Bilang Julie sambil tunjuk gambar Estella yang saya ambil sewaktu saya bawa Estella jalan-jalan di park. Setahun lalu sejak Adrian hadir dalam hidup saya gambar Adrian saya letak di atas meja kerja saya dan juga wanita yang telah berjaya mengetuk pintu hati saya Estella. "Are you married to her?" Tanya Julie.

"Soon to be." Bilang saya dengan yakin. Walau apa pun terjadi saya akan pastikan Estella kembali ke pangkuan saya.

"Congratulation for you Ace. I wish you live happily with you soon to be wife and your son." Ucap Julie dengan nada yang sayu.

"Thank you. I wish you the same." Bilang saya dengan ikhlas.

"I think I should go now." Bilang Julie lalu berdiri.

"Thank you and I'm sorry Ace." Julie hulur tangan dia untuk bersalam dengan saya.

"I hope you will find some who will love you more than me." Bilang saya sambil menyambut salam Julie.

"Thank you. Goodbye Ace." Julie mengorak langkah meninggalkan office saya sehingga dia lesap disebalik pintu. Satu pertemuan yang tidak dijangka. Tiba-tiba telefon saya berdering dan tanpa melihat nama pemanggil saya terus jawap panggilan telefon itu.

"Ace speaking." Jawap saya dengan anda yang professional.

DANTE: It's me sir. I have found Miss Estella.

"Where is she now?" Tanya saya dengan tidak sabar. Setelah sekian lama akhirnya Dante berjaya menemui Estella.

DANTE: She lives at Kansas Town right now sir.


"Prepared everything because we will be going to Kansas." Bilang saya kepada Dante.

"DANTE: Yes sir.

Talian dimatikan.

"Now, you can't escape from me again baby girl. I will take you home with me." Bilang saya sama diri saya sendiri sambil tersenyum kecil. My baby girl will be back in my arms again.


To Be Continued...

Stay Tuned...

BABY CONTRACT (COMPLETED)Where stories live. Discover now