Kemarin adalah momen seorang Deane dibuat kaku oleh sang brengsek Bray. Cukup rumit kisah cintanya. Mencintai Dav nyaman bersama Bray.
***
Sekolah hari senin. Tiana membuka-tutup tasnya mencari senjata perang upacara. Topinya tak kunjung ditemukan juga. Menghampiri sosok Dea adalah obat segala deritanya.
"Na!lo kemarin kenapa ninggalin gue?trus kenapa gue jadi pulang sama Bray."
"Eh De gue mau pinjem topi dong."
"Ana..gue lagi tanya,,"
"Ihh sekarang mau nanya apa mau buat gue celaka?!"
"Gue ada satu."
"Ya udah sini."
"Trus gue pake apa?"
"Yah lo pinjem kek. Atau beli."
"Ohhh enak lo ya,,,gak mau gue."
"Yah Deaaa..pliss"
"Nggak. Makanya anak sekolah itu teliti jangan asal nyoret jawaban!."
Begitu sampai bel berbunyi mengagetkan keduanya.
"Ih kan Dea,,""Salah lo sendiri. Kenapa jadi marah gitu sih."
***
"Yang masih dikelas cepat. Sudah mau mulai!" Pak kiler OSIS baru mulai muter kelas. Ga nyangka rotannya besar gila.
"Yah payah. Mati guaa."
"Butuh apa sih ribut aja tu mulut."
Si songong brengsek Bray. Tidak suka keributan. Tapi sukanya ribut sendirian."Gue butuh topi. Lo ada gak?"
"Ada."
"Pinjem dong yah?"
"Ada syaratnya."
"What?"
"Nanti lo bilangin ke Dea, gue ngajak dia ketemuan di parkiran. Gimana?"
Seketika napas terhenti. Menghadirkan detak jantung tak berarti. Yang ada hanya kecemburuan hati, Tiana.
"O o okeh." Menarik napas panjang mulut Tiana mangatup menahan isak kecemburuan.
"Nih."
Upacara berlangsung.
***
"Andai dunia milik sendiri
Ingin sekali menghadirkannya untuk diri ini
Tidak bahagia seorang diri
Karna ada teman hati""Ih kenapa gue jadi puitis gini sih!"
Cekcok dalam hati. Ingin mengumbar luka. Namun dengan siapa. Dengan Deane yang disukainya? Tidak. Mungkin dengan kaca, dia akan mendengarkan. Tiana benar-benar mencintai untuk kesekian kali.
***
Setelah selesai upacara. Untuk pertama mungkin terakhir Tiana memegang topi milik Bray.
"Gue cinta." Mencium topinya lalu membiarkannya tersejuk oleh angin. Di atas meja Bray Tiana meneteskan air mata.
Syarat Bray telah tersampaikan. Kali ini si Ana jadi dibuat penasaran apa mau Bray. Apa Brayen suka Dea? Tiana sama sekali tidak mengerti keadaan ini. Ada yang cinta. Benci. Patah hati. Lalu akan ada apa lagi?.Cinta apa rumus matematika?yang dibaperin kga baper. Yang kga d baperin cinta mati. Amsyok!ada aja gitu ujiannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Deane's Live
Teen FictionBuat David lo bener sih tp lbh banyak gobloknya. Taunya cuma sakit. Apa lo pernah tanya ke Dea? 'De lo pernah sakit g klo gue deket sama dia?' Ga pernah kan. Maka dr itu pengakuan antara mundur dn kembali lagi itu maksdnya apa? Sama aja lo mainin pe...