25.

18 3 0
                                    

Veno masih kesana kemari mencari Joya, Veno merasa putus asa karena tidak juga menemukan Joya. Berkali kali menghubungi Joya tetapi tidak aktif.

" Joy, kau kemana sih " Veno berjalan pulang kerumah, dia memutuskan untuk pulang saja. Bukannya tidak peduli, tapi mau bagaimana lagi. Tidak mungkin dia lapor polisi, apa yang akan Veno katakan pada polisi. Akan tampak konyol jika dia berkata kekasihnya hilang karena menghadiri pesta atau di culik pria lain, lagipula baru beberapa jam yang lalu Joya hilang.

Veno menggaruk tengkuknya, malam ini terasa dingin. Dia merapatkan jaket yang dia kenakan untuk kesekian kalinya. Veno memperhatikan wanita yang berjalan di depannya, langkah wanita itu tampak tidak simetris. Rupanya heels sepatunya patah sebelah, wanita itu sepertinya menggigil kedinginan.

Dia menghentikan langkahnya untuk melepas sepatu yang dia kenakan, Veno memperhatikan dengan seksama.

" Joy " teriaknya

Ternyata benar wanita itu adalah Joya, " Veno " bibirnya bergetar menahan dingin.

Veno segera menghampiri Joya, " Joy kau kemana saja? Terjadi sesuatu kan? Apa kau terluka?"

Joya tidak menanggapi pertanyaan Veno, tangisnya pecah. Joya menangis seperti anak kecil di pelukan Veno. Veno mengusap kepala Joya berusaha menenangkan Joya. Veno melepas jaketnya untuk di pakaikan ke tubuh Joya, tubuhnya sedingin es fikir Veno.

" kau kedinginan kan " tanya Veno pada Joya ketika dia sudah mulai tenang. Joya hanya mengangguk, " apa yang terjadi? Bagaimana bisa kau jalan kaki ke sini?" Veno berjongkok di depan Joya yang duduk di kursi pinggir jalan, Veno menggenggam tangan Joya berusaha membuatnya hangat.

Saat itulah Joya mengungkapkan semuanya, bahwa dia di tipu oleh pria yang bernama Jason.

" aku hanya ingin mencari Nana dan mengajaknya pulang. Tapi kata Jason dia pergi bersama temannya, aku tadinya ingin mencari Nana sendiri tapi Jason mencoba meyakinkanku bahwa dia tau dimana Nana berada jadi aku ikut dengannya. Aku tidak tahu jika dia hanya menjebak ku "

Flashback on

Joya mengikuti Jason masuk ke dalam motel, mereka berdua mencari dari ruangan satu ke ruang yang lain tetapi tidak kunjung bertemu dengan Nana. Joya senakin panik ketika tidak menemukan sahabatnya, Joya semakin curiga dengan pernyataan Jason bahwa dia tahu keberadaan Nana.

Joya menghentikan langkahnya di hadapan Jason, " ku tanya kau sekali lagi, kau benar benar fau dimana Nana berada?"

" hei kenapa kau marah marah seperti ini, kau mencurigaiku ya?"

" aku tidak berkata bahwa aku mencurigaimu, tapi kenyataan yang kita lihat saat ini. Apa kita menemukan Nana?"

Joya kesal setengah mati, dia berjalan meninggalkan Jason berniat untuk keluar dari motel sial ini. Jason berdecih melihat sikap Joya, dia menarik lengan Joya mendorongnya masuk ke salah satu ruangan motel.

" Yaa !! Apa yang kau lakukan " teriak Joya

" menurutmu apa? "
Jason masih memegang kedua tangan Joya yang berusaha melepaskan diri.

" aku akan triak " ancam Joya

" triak sesukamu, gadis sombong "

" aku akan menghajarmu " ancam Joya sekenanya

" dengan senang hati " ejek Jason, Joya merasa terprofokasi dia menginjak kaki Jason membuat heelsnya patah. Jason mengaduh kesakitan membuat cengkramannya terlepas dari Joya, hal itu membuat Joya bisa kabur dari Jason.

Joya berlari keluar ruangan, sedetik kemudian dia kembali ke dalam sambil melepas sepatunya.

" ku bilang aku akan menghajarmu " Joya memukuli Jason berkali kali tepat di kepalanya menggunakan sepatunya. Setelah puas, Joya segera berlari keluar motel dengan langkah terseok seok karena sepatunya patah.

Flashback off

Dust in the wind 🌪️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang