04. Auto Accepted

1.4K 160 168
                                    

Psst...
Ada Figo tuh di atas! 😂🤣

Ada yang kenal???

Coba bantu yang lain buat kenalan deh...

***

Bee baru akan beranjak dari ruangannya, namun dihentikan oleh suara panggilan telepon.

Bee mengangkat alis, karena nomor tersebut tidak terdaftar di ponselnya.

"Selamat pagi, dengan Gaby."

"..."

"Lui?" Bee tersenyum kecil,"ada apa ya?"

"..."

"Hari ini? Wah gue masih duty sampai siangan gitu."

"..."

"Yaudah kalau gitu setelah kerjaan gue beres nanti langsung ke sana. Send location aja."

"..."

"Manis sekali, selamat Beraktifitas."

Bee menyimpan kembali ponselnya.

"Manusia seramah itu ngapa mau maunya aja kerja sama manusia sejenis kanebo kering begitu. Heran gue." Bee melangkah, dia akan menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat hari ini.

*

Siang harinya, Bee hendak ke rumah Rae, seperti yang dia bicarakan dengan Looey di telpon, karena tidak juga di kirimin alamat, Bee meminta Figo yang melakukannya.

"Gaby."

Bee menghentikan kegiatannya, dia berbalik.

"Eh, Dimi. Udah balik? Kapan?"

Lelaki yang sudah berdiri di hadapan Bee pun tersenyum.

"Semalam, gue langsung masuk aja hari ini, gue kangen lo."

Bee terkekeh, "masasih? Emang disana gada cewe cantik? Sampai sampai lo bisa kangen gue?"

"Banyak. Tapi yang cantiknya pas di hati gue cuma lo."

"Halah, gombal." Bee melet lalu tertawa.

"Ehm, permisi." Serentak Bee dan Dimi menoleh kearah seseorang yang menginterupsi mereka.

"Maaf mengganggu. Benar dengan Nona Gaby?"

Bee mengangguk.

"Kalau begitu mari ikut saya." Kata lelaki itu, tapi Bee yang heran, juga tidak mengenali orang itu sama sekali tidak menggubris. Gadis itu tetap berdiri di tempatnya.

Tersadar bahwa tidak ada yang mengekorinya di belakang, pria itu berbalik dan benar, Bee hanya berdiri sambil memberi pandangan aneh.

Si laki-laki tersenyum kikuk. Dia kembali berjalan mendekati Bee.

"Maaf saya lupa memperkenalkan diri." Lelaki itu menunduk,"saya Stephen. Saya diminta Tuan Rae untuk menjemput anda Nona."

"Rae?" Tanya Dimi tiba-tiba.

"Lo kenal Rae?" Tanya Bee pada Dimi.

"Ah, mungkin orang yang berbeda." Bee menatap lurus ke arah Dimi, merasa ada yang coba Dimi sembunyikan.

"Saya bisa sendiri. Ini saya mau ke sana."

"Tapi Tuan berpesan agar Nona datang bersama saya. Mari Nona, tuan sudah menunggu."

"Saya bisa sendiri Stephen." Tegas Bee sekali lagi.

"Saya mohon pada Nona untuk ikutlah dengan saya, jangan persulit saya Nona." Stephen memasang wajah memelas, berharap mampu mengubah pikiran Bee.

#3 Bee's Attack (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang