08

370 30 0
                                    

Malam ini udara terasa dingin dan suasana sedikit mencekam, padahal malam ini langit di hiasi banyaknya bintang yang bertaburan namun hawa mencekam sangat terasa sekali saat ini, terlebih dari kediaman mewah seorang pejabat daerah kota Seoul.

TAP...

Seorang pemuda bermata tajam dengan mengenakan kemeja putih yang kancingnya terbuka di bagian dadanya terlihat berdiri di sisi pagar rumah seorang pejabat daerah kota Jeju, dengan ditemani empat orang temannya yang ditangan mereka masing-masing memegang senjata tajam dan api.

"Mingyu, Hoshi apakah kalian sudah mematikan seluruh alaram dan kamera pengintai di rumah ini?" tanya Wonwoo dingin.

"Masalah itu kau tenang saja, aku dan Hoshi sudah mengerjakan yang kau pinta dan sebentar listrik di kediaman ini akan padam" jawab Mingyu seraya tersenyum memperlihatkan deretan gigi runcingnya.

Dan perkataan pria bergigi runcing itu benar terjadi, seluruh listrik dirumah ini padam bahkan pagar listrik yang melindungi sekitar rumah mati, para penjaga serta penghuni rumah ini terlihat mulai panik.

"Vernon dan Kau Baek-ah, apakah kalian sudah siap?" ujarnya pada kedua pria yang berdiri disamping nya.

"Ya." Sahut Vernon yang sudah mengeluarkan kedua pistolnya.

"Jangan banyak bicara lagi, Wonwoo cepat kita selesaikan pekerjaan kita karena setelah ini aku ingin bersantai di mansionku" Gumam Baek-ah seraya mengeluarkan dua buah pistol dari balik jas hitam miliknya.

"Tenanglah sobat, jangan terlalu terburu-buru" Ujar Mingyu santai.

Pemuda bermata kelam itu mengeluarkan pistolnya.

"Mari kita bersenang-senang teman-teman"

"Oke!" sahut Hoshi seraya memakai topeng begitu-pun dengan ke empat temannya untuk menutupi jati diri mereka semua.

Ke lima orang itu langsung menyerang tanpa ampun siapapun yang mereka temui, padahal target dari pemuda bermata tajam itu adalah sang pejabat daerah kota Jeju tapi ia beserta teman-temannya tetap membunuh orang-orang yang dianggap pengganggu bahkan binatang peliharan seperti kucing dan anjing di kediaman ini-pun dibunuh.

DOR!DOR!DOR!

"Matilah kalian semua," teriak Mingyu senang saat menembakkan pelurunya beberapa kali dan menembus tubuh para penjaga yang ditemuinya.

"Jangan buang-buang pelurumu, cukup sekali tembak dan membuat mereka mati tak perlu menembaknya beberapa kali" dengus Baek-ah sambil menembak para penjaga.

"Diam kau! Jangan rusak kesenangan ku" Sahut Mingyu kesal.

Vernon meggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua temannya yang bisa-bisanya bertengkar ditengah situasi seperti ini.

SRAAKKKCRAATTT

"AAAAAA!" Jerit kesakitan dan pilu terdengar menggema di seluruh lorong kediaman mewah ini.

Merasa ada bahaya mengancam pria paruh baya itu berusaha menyelamatkan istri dan kedua anaknya dengan meminta mereka berlari menyelamatkan diri lewat pintu belakang ditemani oleh beberapa bodyguard pilihannya.

"Ayo, cepat bawa istri dan anak-anakku keluar dari rumah ini! Aku yakin ini pasti ulah mereka" teriaknya panik.

"Tapi Tuan"

"Cepat jangan banyak bicara lagi, kau dan an-"

BRAKKKK!

Pintu ruang utama terbuka karena ditendang kuat oleh pemuda bermata tajam yang seluruh tubuhnya sudah bersimbah darah dari korban yang telah dibunuhnya.

My Life Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang