03

491 53 4
                                    

Author Pov
.
.
Sunhye memandang sekeliling ruangan kamar dengan perasaan takjub. Kamar ini begitu luas dan mewah sekali dengan barang-barang mewah yang terpajang menghiasi kamar, dari mulai sebuah lampu kristal besar Swarovski tergantung ditengah ruangan, kasur berukuran king size dengan kelambu berwarna emas.

Ditengah kamar terdapat meja kecil dengan dua buah sofa panjang berwaran merah marun dan ketika melihat kesisi ruangan akan ada sebuah lemari pakaian yang besar dan jika dibuka didalamnya mungkin terdapat pakaian mahal dan disamping lemari pakaian terdapat meja rias dengan banyaknya kosmetik ternama juga kotak perhiasan diatasnya. Sungguh mewah kamar ini dan mata Sunhye benar-benar dimanjakan oleh kemewahan yang tersaji disekelilingnya.

Sunhye baru tersadar kalau kini dirinya sudah berganti pakaian mengenakan piyama tidur berwarna putih dengan lambang Mawar merah dibelakangnya.

Nyuttt~

Kepalanya terasa sakit dan ingatannya tentang pembantaian keluarganya, pelelangan dirinya lalu dibeli oleh seorang pria bersurai abu keunguan dengan banyak tatto ditubuhnya serta kedua kuping yang banya tindikannya dan berakhir ditempat ini, melintas didalam otaknya bagaikan sebuah filem.

Tapi dimana pria bersurai abu keunguan  itu? Saat terbangun Sunhye tak menemukannya sama sekali, terlebih saat baru sampai di kediaman mewah ini, ia langsung jatuh pingsan. Sunhye memejamkan kedua matanya, dia mendesah cepat dan berusaha meredam rasa sakit dihatinya mengingat hanya satu malam kehidupannya berubah 180 derajat. Kini  Sunhye seorang diri tanpa adanya keluarga, saudara, teman dan bahkan kini ia sudah menjadi milik pria yang bernama Kim Taehyung, suka atau tidak dia harua menerima kenyataan pahit ini.

Sunhye merasa hidupnya sudah tak berarti lagi dan kematian mungkin lebih baik untuknya karena ia sudah tidak memiliki arti lagi untuk hidup terlebih alasan untuk menjalani kehidupan karena Sunhye tidak memiliki tujuan dan harapan, Sunhye benar-benar putus asa dan menyerah untuk hidup padahal hanya dirinya-lah yang tersisa dari keluarganya.

Tap...

Gadis cantik bersurai panjang ini melompat turun dari ranjang lalu berjalan kearah jendela besar yang tertutup tirai berwarna cokelat dengan corak bunga momoji. Tangan kanannya terulur menyingkap tirai jendela dan jari jemarinya memegangi kaca jendela kamar yang berembun dan saat disentuh terasa sedikit dingin, iris hitamnya menatap keluar jendela menatap jutaan rintik hujan yang membasahi kota. Ternyata saat ini tengah turun hujan dan langit juga terlihat gelap.

"Hujan." Gumamnya pelan.

Sunhye berdiri diam menikmati pemandangan hujan yang tersaji didepannya. Sampai kegiatannya terusik dengan suara pintu kamarnya yang terbuka.

CKLEK...

Beberapa pelayan datang membawa makanan dan meletakkannya diatas meja yang terletak ditengah kamar, Sunhye menutup kembali tirai jendela lalu berjalan kearah meja.

"Selamat menikmati hidangannya Nona. Tuan Kim meminta Nona untuk menghabiskannya, jika anda tidak memakannya dan menghabiskannya maka Tuan Kim akan menghukum kami semua." Ucap salah satu pelayan sopan, Sunhye duduk dimejanya perlahan dan pandangan matanya terlihat kosong.

"Baik aku akan memakannya, terimakasih" Ucap Sunhye datar.

Para pelayan hanya membungkukan badannya lalu pergi meninggalkan Sunhye sendirian dikamar. Sunhye menatap tak selera masakan yang tersaji dimeja, perasaan laparnya menguap entah kemana padahal dirinya belum makan apapun semenjak dibawa pergi kerumah bordil. Mulutnya enggan untuk mengunyah makanan dan perutnya menolak untuk diisi apapun tapi jika ia tidak memakannya maka pria yang dipanggil Tuan Kim orang yang sudah membelinya akan menghukum para pelayan yang tak bersalah itu. Satu potongan besar steak daging Sunhye masukkan kedalam mulutnya dan dikunyahnya pelan walaupun sebenarnya ia enggan untuk memakannya dan hal itu dilakukan Sunhye berulang-ulang hingga semua makanan yang tersaji diatas meja habis masuk kedalam perutnya. Sunhye meminum cepat wine merah digelasnya hingga beberapa tetes keluar dari mulutnya.

My Life Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang