Part 3
Sudah seminggu Rain terus membawakan Sehun bekal tanpa absen. Yang diberi bekal juga tidak pernah menolak meskipun terpaksa. Dengan segala ekspresi malas dan kesal saat menerima bekal pemberian Rain itu.
Namun hari ini Rain harus absen dahulu karena semalaman ia bergadang untuk mengerjakan tugas yang harus dikumpulkan pagi-pagi dan membuatnya tidur larut malam sehingga ia harus telat bangun tidur.
Untungnya Rain sempat menge-chat Sehun jika ia tidak memasakkan bekal untuknya dengan alasannya. Sehun hanya membaca, tak apalah tapi setidaknya Sehun sudah tahu alasan Rain tidak memberikannya bekal.
Namun hari ini juga Rain sangat kesal. Bagaimana tidak kesal jika ia sudah lelah bergadang semalaman hanya untuk membuat tugas. Bukan hanya itu Rain juga harus bangun telat dan terpaksa tidak memasakkan bekal untuk Sehun dan sekarang dosennya tidak masuk karena sedang cuti berlibur keluar negri dan membuat tugas yang ia kerjakan semalaman tidak dikumpulkan. Sakit gaes.
"Ingin memaki tapi takut dosa. Kalo gak dimaki tapi pengen memaki." Gerutu Rain yang sedang berjalan menuju kantin.
Banyak orang yang menyapanya dengan sebagian murid lelaki, karena Rain sangatlah diidamkan oleh para kaum adam. Kecantikannya juga yang membuatnya dikenal oleh kalangan lelaki. Rain terus-terusan menggerutu tanpa ingin menjawab sapaan itu atau sekedar senyum.
"Sabar. Sabar. Rain sabar disayang Sehun." Gumamnya sambil mengelus dadanya. Banyak orang yang memperhatikan karena merasa aneh Rain berbicara sendiri dan juga karena Rain berbicara bahasa asal negaranya.
"Sabar. Selalu sabar. Terus sabar. Jangan sampe kebablasan ngegolok dosen."
"Untung cantik. Jadi sabar."
Rain sampai dikantin kampusnya. Keadaannya tidak terlalu ramai karena pasti sebagian mahasiswa sedang ada kelas.
Ia kemudian mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat duduk. Rain terlonjak senang saat sosok yang sedang ia cari berada dikantin juga. Hanya dengan melihat wajahnya membuat kekesalan Rain lenyap. Dengan semangat ia menghampiri segerombolan lelaki yang sedang bercengkrama.
"Hallo," sapanya lalu duduk disisa bangku panjang yang kosong. Tepatnya disamping Sehun.
Yap. Rain mencari lelaki ini. Lelaki yang saat ini sedang tertawa bersama dengan sahabatnya, namun saat ia datang tawanya berubah jadi tatapan datar dengan tatapan tajam yang menusuk.
"Apakah kau ini peramal yang selalu tahu tempat kita berada?" Tanya Chanyeol dengan kekehan kecil.
Rain menggeleng cepat. "Aku sedang lapar,"
Chanyeol mengangguk-ngangguk.
"Apa kau senang aku berada disini?" Tanya Rain kepada Sehun yang berada disampingnya.
Sehun diam. Tatapannya lurus kedepan.
"Tentu aku senang!"
Rain menoleh. Bukan-bukan. Yang menjawabnya bukan Sehun melainkan Kyungsoo yang berada dihadapannya.
"Aku tidak bertanya kepada kau." Celetuk Rain.
Wajah Kyungsoo sedikit kecewa namun sudut bibirnya mengulum senyum. Ia kemudian mengangguk, "ah sepertinya aku terlalu percaya diri."
Merasa keadaan menjadi canggung, Baekhyun yang duduk disamping kiri Kyungsoo memulai topik pembicaraan lain.
"Ya! Aku lapar, apa hari ini kau tidak membawakan bekal? Bukankah belakangan ini kau membawa bekal?" Tanya Baekhyun kepada Sehun.
Kini semuanya menatap kearah Sehun, termasuk Rain. Rain beralih menatap Baekhyun seraya meminta penjelasan.
Baekhyun termenung sebentar, lalu sedetik kemudian ia terkekeh.
"Ah, akhir-akhir ini Sehun selalu memberikan bekal kepada kami. Mungin sudah sekitar satu minggu. Entah itu diberi siapa." Jelas Baekhyun.
Kini Rain menatap Sehun lekat, lalu sedetik kemudian ia mengangguk kecewa. Ah, sepertinya ia tahu bekal siapa yang dimaksud.
"Ah, bekal?"
Jleb,
Hati Rain terasa sesak. Jadi itu alasannya ia menerima makanannya. Rain kira Sehun yang memakannya. Ah, ternyata itu diberi kepada sahabatnya.
Sehun tetap diam, tatapannya juga tetap tajam.
"Apa kau tidak membawa bekal hari ini?" Kini Chanyeol yang bertanya.
Sehun terdiam, lalu kemudian ia menggeleng santai.
"Wae!?" Seru Chanyeol.
"Ti--" ucapan Sehun terpotong atau lebih tepatnya dipotong oleh Rain.
"Aku tidak sempat memasaknya. Jika kalian yang memakan bekal itu maka lain kali aku akan memberikan bekal khusus untuk kalian. Secara langsung." Ujar Rain lalu bangun dari duduknya.
"Aku permisi. Sepertinya disini membuat mood ku bertambah buruk. Aku pergi," setelah mengucapkan itu Rain pergi meninggalkan tatapan bingung dari mereka.
Air mata Rain turun tanpa izin dari pemiliknya. Dasar tidak sopan.
Rain mengendus kesal saat bayangan Sehun yang menerima bekalnya dengan malas atau kesal. Ia kemudian menghapus air matanya dengan kedua telapak tangannya kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY IDOL is MY BOYFRIEND
Fanfiction(WARNING CERITA TELAH DIUBAH.⚠️) Awal kisahnya adalah disaat Rain diselamatkan oleh sekelompok lelaki yang sangat terkenal, tak hanya dikenal dikampusnya tetepi dikenal juga oleh berbagai negara. Apalagi saat melihat ketampanannya dan juga kehebatan...