Sebelum membahas seleksi masuk PTN, saya ingin membahas tentang Bidikmisi dulu karena saya baru ingat ternyata sebelum mendaftar seleksi yang pertama saya lakukan yaitu mendaftar Bidikmisi:)Happy reading...
Bagi yang belum tau apa itu Bidikmisi, Bidikmisi bisa dikatakan seperti bantuan/beasiswa bagi anak dari kalangan tidak mampu yang ingin melanjutkan kuliah dari pemerintah.
Salah satu persyaratannya yaitu, jumlah seluruh penghasilan Ayah dan Ibu kurang dari 3 juta rupiah. Untuk yang lainnya silakan dicek sendiri di web bidikmisibelmawa.
Bidikmisi ini ditujukan untuk anak yang akan mendaftar PTN/PTS (calon mahasiswa baru). Jadi, pendaftaran melalui web Bidikmisi itu sendiri sebelum diadakannya seleksi yaa.
Oke, lanjut ke cerita saya mendaftar Bidikmisi.
Sekitar libur semester satu pada kelas 12 itulah waktu saya mengurus-urus berkas yang akan dibutuhkan seperti SKTM, scan PBB, rekening listrik, foto rumah, dll.Ketika saya pertama tau tentang Bidikmisi memang langsung ada niatan untuk mendaftar karena keluarga saya tergolong tidak mampu.
Kalau tidak salah bulan Desember saya mulai mengurus semua berkas bersama dengan 3 teman saya yang lain.
Ketika saya akan mendaftarkan diri, pasti terlebih dahulu saya bilang ke orang tua kalau saya ingin mendaftar Bidikmisi. Saya menjelaskan tentang Bidikmisi secara detil kepada Bapak. Namun respon beliau biasa saja, tidak menanyakan kemana saya akan mendaftar atau ke kampus apa saya akan mendaftar. Dari sini saya sudah ada perasaan dapat penolakkan untuk kuliah nih hehe.Ya, saya juga tau pasti Bapak juga bingung mengenai biaya jika saya kuliah nanti. Meskipun saya sudah bilang kalau pakai Bidikmisi bisa gratis, pasti masih harus mengeluarkan biaya awal dan untuk sehari-hari jika saya ngekos, kira-kira begitu yang difikirkan Bapak.
Meski begitu, saya tetap mencoba mendaftar Bidikmisi. Kan nasib siapa yang tau?
Belum apa-apa saya sudah pusing sekali ketika itu, mulai dari SKTM yang salah terus yang membuat saya bolak-balik ke kelurahan, scan ini itu dan PBB yang harus minjam ke pemilik rumah karena saya ngontrak. Itu yang paling bikin greget sih, karena pemilik rumahnya juga agak boleh-nggak boleh minjemin waktu itu. Tapi akhirnya boleh juga Alhamdulillah.Saya mendaftar secara kolektif oleh sekolah, jadi diberikan deadline sendiri oleh BK. Tapi waktu itu karena ketidaktahuan saya, saya kira deadline itu bener-bener dari pusat, ternyata cuma dari sekolah.
Kalau yang dari pusat ketika itu masih lama sekali sih, bisa juga daftar mandiri kok lewat webnya langsung.Beberapa hari setelah pengumpulan berkas, saya mengisi data secara online lewat web dengan di pandu guru BK di ruang komputer sekolah.
Banyak dari sekolah saya yang mendaftar Bidikmisi, jadi bergilirlah prosesnya.Setelah selesai mendaftar, saya mendapat KAP dan PIN. KAP dan PIN inilah yang nanti digunakan dalam seleksi sebagai pemohon Bidikmisi.
Oh iya, dari yang saya tau. Akun Bidikmisi ini bisa diperbaharui untuk tahun selanjutnya jika tidak terpakai di tahun sebelumnya (like, gapyear gitu). Seperti kakak kelas saya yang masuk daftar Bidikmisi 2018 disekolah saya, padahal dia lulusan tahun 2017. Tapi saya kurang tau berapa kali bisa pembaharuannya.
By the way, maaf ya di sensor nama, foto, dll wkwk. Untuk privasi saja:)
Saya newbie yang sedang belajar menulis, selalu terbuka dengan kritik dan saran.Untuk updatean selanjutnya masuk dalam bahasan seleksi.
Beberapa seleksi yang saya ikuti adalah SNMPTN, SPAN-PTKIN, PMDK-PTS, PMDK-PN, PMDK-PTN, SBMPTN, UM-PTKIN, dan SM.Saya memang nggak mendaftar SIMAK UI, UTUL UGM, USM PKN STAN atau yang lainnya karena beberapa alasan. Tapi saya ingin mencoba itu semua tahun depan, jika ada kesempatan yaa hehe.
Boleh juga kok, kalian berbagi cerita mengenai perjalanan kalian untuk mendapat bangku kulah dikolom komentar.
Beri vote dan komen untuk cerita saya ya:)
Terima Kasih~Hansaram~
![](https://img.wattpad.com/cover/155690364-288-k953438.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] Habiskan Jatah Gagalmu
Non-FictionSecarik perjalanan menggapai bangku kuliah yang banyak diwarnai kegagalan. Ujian ini itu, digantung beberapa hari, minggu, bahkan bulan. Namun, hasilnya tetap lima huruf yang saya dapatkan "GAGAL". Hal itu sempat membuat mental saya jatuh pada titik...