PMDK PTN.
Emang ada ya, PMDK PTN? Ada. Buktinya saya daftar, wkwk.
Jarang banget, PTN yang mengadakan seleksi PMDK.Meskipun ini pakai nilai raport dan di PTN, ini bukan SNM ya.
Pendaftaran PMDK PTN ini dibuka sekitar setelah pengumuman SNM.Jadi, waktu saya dinyatakan gagal SNM dan SPAN. Saya langsung daftar tiga seleksi. SBMPTN, UMPTKIN, dan PMDK PTN ini.
Di universitas mana? Sebut saja universitas A.
Nggak saya sebutkan, karena ada kejadian tak terduga, wkwk.Saya tau ada PMDK PTN ini dari teman saya yang memang membidik univ tersebut. Awalnya, saya nggak ada niatan mendaftar ini. Sama sekali.
Dikarenakan waktu itu uring-uringan sendiri akibat penolakan yang bertubi-tubi, dan tiba-tiba saya ingat ada seleksi ini. Tanpa pikir panjang, langsunglah saya mendaftar. Berbarengan dengan UMPTKIN.Alasan lain mengapa saya mendaftar, karena pakai raport.
Seleksi ini nggak gratis, bayar 200ribu. Nggak apa-apa, karena saya punya simpanan ditambah uang bantuan KIP.
Saya waktu itu masih ambis sekali dengan yang namanya PTN. Jadi, saya benar-benar nggak pikir panjang pas daftar seleksi ini.
Nggak tanya-tanya siapapun, nggak baca secara detail tentang seleksi itu, nggak bilang siapapun. Teman-teman juga nggak ada yang tau.
Buka web, daftar dan langsung ke bank dalam seharu. Hari itu saya ke dua bank, BNI dan bank Jateng, untuk membayar UMPTKIN juga.
Lalu, setelah pulang dari bank. Saya dapat pin pembayaran yang digunakan untuk login.
Sebelum bayar, nggak bisa login dan pilih jurusan. Awalnya hanya isi data saja.Ada hal yang diluar dugaan saya ketika login.
Pilihan prodinya hanya D3 AKUNTANSI dan D3 TEKNIK MESIN.
Saya sempat scroll sampai ke bawah. Tapi nggak ada lagi, hanya dua itu saja.Kaget dong. Saya kira seleksi itu untuk semua prodi dan S1. Ternyata bukan.
Sebenarnya ini karena keteledoran dan ketidaktelitian saya. Saya nggak baca-baca dulu tentang seleksi itu. Yang saya liat cuma batas akhir pendaftarannya saja.
Saya buru-buru daftar karena hari itu juga deadlinenya."Gila, tau begini tadi saya nggak daftar." pikir saya waktu itu.
Akhirnya, karena terlanjur sudah bayar. Dan daripada sia-sia, saya lanjutkan saja lah pendaftarannya.
Sudah pasti saya pilih Akuntansi. Masa mau Teknik Mesin, wkwk.Dalam proses mendaftar online, ada disuruh mengupload sertifikat kerjuaraan/prestasi sebagai pendukung. Dan artinya itu opsional, boleh di isi boleh tidak.
Karena saya nggak punya sertifikat apapun nggak saya isi dong.Ketika akan finalisasi, nggak bisa.
"Duh, apalagi ini!"Kolom sertifikat itu merah, tulisannya
"Mohon masukan sertifikat kejuaraan." begitu kurang lebihnya.Loh, saya bingung dong. Di ulang-ulang tetap sama, nggak bisa finalisasi juga. Kolomnya tetap merah.
Akhirnya saya e-mail panitia PMBnya dan tanya lewat Fanspage resmi univ itu.
Dapat balasan, katanya tetap bisa walaupun nggak menginput sertifikat. Dilewati bisa katanya.Saya sudah jelaskan kalau nggak bisa. Tapi nggak dibantu.
Ya sudah, saya upload saja di kolom sertifikat.
Loh, katanya nggak punya? Iya
Terus?Kalian tau apa yang saya upload?
Bukan sertifikat kerjuaraan, prestasi atau apalah itu.
Saya upload scan KIP.
Iya, KIP. Kartu Indonesia Pintar, yang kebetulan ada di galeri HP saya.
Karena buntu, ya sudah saya masukan itu saja. Daripada nggak bisa dan nggak jadi daftar. Eman-eman guys 200rb, wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] Habiskan Jatah Gagalmu
NonfiksiSecarik perjalanan menggapai bangku kuliah yang banyak diwarnai kegagalan. Ujian ini itu, digantung beberapa hari, minggu, bahkan bulan. Namun, hasilnya tetap lima huruf yang saya dapatkan "GAGAL". Hal itu sempat membuat mental saya jatuh pada titik...