Teruntuk,
Lelaki hebat yang jauh di sana.Apa kabarmu di sana?
Aku harap kabarmu akan baik dan semakin baik lagi.Berat rasanya aku kehilangan dirimu, sosok yang selalu aku impikan untuk selalu bersama. Aku pernah bermimpi suatu saat kita akan menikah dan memiliki dua anak. Satu mirip denganmu, dan satu mirip denganku. Kita tinggal di sebuah rumah sederhana, menciptakan kebahagiaan yang selalu kamu bicarakan. Lucu, bukan?
Mungkin saat kamu mendengarnya kamu akan tertawa, mengejekku.Ya, aku tahu, aku terlalu berharap pada sebuah mimpi. Namun jika itu terjadi aku lebih suka jika kedua anak kita itu mirip denganmu.
Mimpi itu terasa nyata. Saking nyatanya air mata pun jatuh, membasahi seluruh permukaan pipiku. Ketika mataku terbuka aku mulai menangis tersedu-sedu. Perasaanku campur aduk antara sedih dan bingung. Aku sangat menyayangkan hal itu. Karena aku sadar sebelum aku mewujudkannya kamu malah pergi, meninggalkanku sendirian di sini.
Aku tak tahu apakah aku bisa bahagia kali ini? Apa artinya kebahagiaan tanpa kamu terlibat di dalamnya.
Inginku sampaikan padamu, sebuah perasaan yang tak pernah berubah sejak 6 tahun lalu. Yang tak pernah kuutarakan pada siapapun, dan tak pernah ada satu orang pun yang tahu. Perasaan rindu yang menggelitik relung hatiku yang paling dalam. Yang sanggup membuat air mataku jatuh. Mungkin kamu merasa bosan mendengarnya, tetapi mulutku tak akan pernah berhenti mengatakan hal ini sampai kapanpun.
Aku mencintaimu sampai detik ini.
Tertanda,
Mita Listiana****
Masih prolog, yah.
Nggak boleh spoiler ataupun menghujat
Bisa berubah suatu saat
Selamat membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle 2 (Inseparable)
RomanceSEQUEL OF MIRACLE Romance+Fantasy [Follow penulis terlebih dahulu sebelum membaca] Akan kuceritakan sebuah kisah. Tentang bintang, bulan, dan matahari. Bintang merasa kesepian tanpa ada bulan di sisinya, malamnya terasa kosong karena hanya dia yang...