Bagian 2: Pertemuan Kawan Lama

936 72 1
                                    

Sebelum membaca ada baiknya untuk vote terlebih dahulu

Dan jangan lupa tinggalkan komentar

****

Apa yang aku harapkan sekarang?

Mengulang kembali rasanya sulit

Namun kalau harus menunggumu kembali pun percuma, aku tak akan bisa

-Miracle

*****

Jessy dan Dimas terkejut setelah mendengar penjelasan Mita. Sementara wanita itu kembali memakan makanannya dengan santai. Beberapa saat mereka berdua saling melempar pandangan. Tanpa disadari ucapan mereka berdua sedikit menyinggung masalah pribadi Mita, membuka kembali luka lama yang wanita itu sudah berusaha untuk tutupi.

"Ma-maaf, Mit. Gue nggak bermaksud buat ngungkit hal itu," ucap Jessy gugup.

"Gue juga. Kita mana tau pacar lo udah meninggal, soalnya lo nggak pernah cerita apapun tentang dia," jelas Dimas canggung.

"Nggak masalah.", jawabnya enteng.

Walaupun Mita berkata begitu, raut wajah Mita perlahan berubah masam. Tangannya mengaduk-aduk minumannya malas. Jessy sudah mengenal Mita selama setahu, tapi sampai detik ini ia sama sekali tidak tau apapun tentang teman sekantornya ini. Menurut Jessy, Mita itu orang yang tertutup, ia tak pernah mengatakan masalahnya ke siapapun. Jangankan di rumah , di kantorpun ia seperti itu. Bukannya tak percaya, hanya saja Mita lebih suka memendamnya sendiri tanpa melibatkan orang lain.

"Kalo boleh tau cowok lo meninggalnya kenapa?" tanya Dimas mengorek informasi. Jessy yang ada di samping ikut menyimak, ia tak mau salah mengucap lagi.

"Hm... Dia meninggal karena kanker darah, udah 6 tahun yang lalu," jawabnya.

"Hah! Lo pacaran udah dari SMA?" Dimas menganga.

"Ya."

"Gue akui kesetiaan lo sama cowok itu, Mit. Gue salut." Pria itu mengangkat kedua ibu jarinya.

"Noh, Jess. Contoh si Mita. Dia tipe-tipe cewek setia. Emangnya elo. Baru seminggu jadian besoknya putus," celetuk Dimas ke Jessy.

"Namanya juga jodoh. Kalo nggak cocok ya berhenti, kalo cocok ya lanjut," jawab Jessy.

"Iya. Tapi kebanyakan nggak cocoknya. Hahaha," gurau pria itu.

Mita terkekeh pelan."Parah lo, Dim. Jangan gitu, temen gue tuh," belanya.

"Emangnya elo, Dim. Ditinggal mulu sama cewek. Hahaha." Jessy membalas perkataan Dimas. Pria itu tertohok.

"Jahatnya." Dimas tertunduk malu.

Drrt drrt drrt drrt

Mita menengok tasnya, ponselnya berbunyi,menandakan ada panggilan masuk. Tangannya pun terulur ke dalam tas mengambil ponselnya. Tanpa melihat siapa si penelpon Mita langsung menekan tombol hijau lalu menempelkannya tepat di telinga.

"Halo?"

"Halo, Mita? Ini gue Wenda."

"OMG! Wenda?" pekik wanita itu, disaksikan oleh teman-temannya. "Apa kabar?"

"Baik kok. Lo sendiri?"

"Baik juga. Btw, gimana honeymoon-nya. Berjalan lancar nggak?"

"Lancar dong. Selancar jalan tol," guraunya.

Miracle 2 (Inseparable)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang