Melepasmu

832 134 44
                                    

"Arti bunga itu adalah penyembuhan dan perhatian yang luas. Sakit berarti luas noona, hati yang menjerit karena tajamnya sembilu kerinduan juga terasa sakit kan? Kesedihan yang bagaikan mawar berduri, bukankah itu juga menyakitkan? Aku ingin seperti bunga itu-- menjadi penyembuh untuk hatimu yang menjerit sakit, menjadi obat untuk luka dari kesedihan yang kau rasa. Aku ingin menjadi Blue Salvia untukmu."

Deg!

Jantung Jiyeon seperti berhenti berdetak. Dia menatap gugup pada Taehyung yang masih menatapnya hangat. Kalimat ini entah kenapa menghangatkan namun tetap terasa nyeri.

"Tae.."

"Itu yang mau aku katakan pada gadis yang ku cintai noona." Ucap Taehyung disertai kekehan khasnya. Dia memperlihatkan senyum kotak mempesonanya membuat Jiyeon semakin merapatkan bibirnya.

Hatinya mencelos tidak rela saat rangkaian kalimat indah itu tidak di tunjukan untuknya. Dia menggelengkan kepalanya menepis perasaan aneh yang mengganjal dihatinya saat mendengar kalimat lain yang Taehyung ucapkan.

Taehyung bukan ingin menjadi blue salvia untuknya tapi untuk gadis lain. Untuk sesaat Jiyeon merasa bahwa gadis itu adalah dirinya, dia merasa cinta Taehyung itu untuknya tapi kenyataan harus menyandarkan nya bahwa bukan dirinya yang Taehyung maksud.

'Kenapa aku merasa tidak rela?'

"Noona!"

"N-ne?" Jiyeon tersadar dari lamunannya. Dia menatap Taehyung yang tadi mengguncangkan bahunya pelan. Bibir itu melukiskan senyuman untuk Taehyung rasanya dia begitu enggan untuk menanggapi perkataan Taehyung.

"Bagaimana noona?"

Lagi Taehyung bertanya. Jujur saja dia sangat ingin mengutarakan perasaan nya. Dia ingin menjadi penyembuh untuk Jiyeon, dia ingin menjadi painkiller untuk setiap rasa sakit yang Jiyeon rasakan.

'Aku mencintaimu noona, tapi entah kenapa begitu sulit untuk bibirku mengatakan kejujuran itu padamu.'

"Jika aku menjadi gadis itu aku pasti menjadi gadis yang paling beruntung."

'Noona gadis beruntung yang dicintai oleh laki-laki penakut seperti ku.'

"Kau mencintainya tanpa syarat ataupun mengharap balasan. Dan itu adalah hal tersulit dalam mencintai." Tambah Jiyeon membuat Taehyung mengerinyit heran.

"Wae?"

"Karena cinta memiliki sisi egois Tae, siapapun pasti ingin memiliki dia yang dicintainya."

'Tapi tidak semua orang bisa memiliki dia yang dicintainya, noona.'

***

Jiyeon terdiam menatap dua buah kardus besar diatas ranjang. Dia melirik pada semua barang pemberian Jin yang akan dia masukan kedalam sana.

Perkataan Taehyung waktu itu benar-benar mengusik hati dan pikirannya. Yah Taehyung benar semanis apapun racun tetap saja akan membunuh.

Kisah cintanya dengan Jin sudah berakhir, cinta yang berawal manis itu tidak berakhir dengan manis. Jin memilih untuk melepaskan rasa cintanya, dia memilih Irene dan mengakhiri kisah sepuluh tahun mereka.

Pretty Noona [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang