Akhir Cerita 2

782 121 38
                                    

"Eomoni, jangan pergi! Jiyeon jangan tinggalkan aku!" Taehyung berteriak, dia mengetuk pintu mobil SUV hitam yang membawa kekasihnya itu dengan kencang. Taehyung melihatnya, Jiyeon disana. Jiyeon disana duduk diam seakan tidak melihat Taehyung yang sejak tadi terus berteriak memohon memintanya untuk tidak pergi.

"Jiyeon!!"

Mobil itu melaju perlahan meninggalkan rumahsakit, Taehyung berlari mengejar mobil yang membawa Jiyeon. Dia berusaha menghentikan SUV hitam yang terus saja melaju bahkan tanpa perasaan SUV hitam itu malah mempercepat laju kecepatannya.

"Taehyung!"

Tuan Kim dan nyonya Kim berlari mengejar Taehyung yang terus mengejar mobil Jiyeon yang semakin jauh meninggalkan rumahsakit. Mereka berusaha menahan Taehyung agar tidak terus berlari mengejar mobil yang membawa Jiyeon pergi.

"Jiyeon argh!! Jangan pergi!" Jin menarik Taehyung dengan kuat, dia menahan tubuh adik bungsunya yang terus memberontak itu sekuat yang dia bisa. "Hyung lepas! Jangan biarkan Jiyeon pergi! Jiyeon!!"

Taehyung terus berteriak, dia terus berusaha keluar dari cengkraman Jin yang terus menahannya. Kakak sulungnya itu begitu kuat menahannya, entah darimana kekuatan yang Jin dapat kenapa dia bisa sekuat ini. Taehyung tidak bisa terlepas, dia tidak bisa mengejar mobil yang membawa Jiyeon pergi. Ini tidak benar, Taehyung tidak boleh diam saja dia harus pergi tapi...

Arghh!!

Taehyung berteriak dalam tangis. Jiyeon pergi, kekasihnya pergi begitu saja. Taehyung bahkan tidak bisa menghentikan mobil itu untuk tidak pergi meninggalkannya, Taehyung gagal untuk membuat Jiyeon bertahan.

"Jiyeon!"

Jin mendekap Taehyung dengan erat, dia memeluk tubuh adiknya yang menangis histeris itu lebih erat lagi dari sebelumnya.







"Maaf Taehyung, maafkan aku! Aku bukan lagi Jiyeon yang dulu. Aku sungguh tidak sanggup bersanding denganmu melihat keadaanku seperti ini!"

Jiyeon menundukkan kepalanya, dia menyembunyikan tetes airmata yang terus mengalir dari hazel indah itu. Jiyeon berusaha menulikan telinganya, dia berusaha untuk tidak berbalik dan melihat bagaimana Taehyung terus mengejarnya. Jiyeon meremas selimut yang menutupi kedua kakinya, melampiaskan seluruh perasaan nyerinya pada remasan itu.

***

7 tahun kemudian.

Kaki tinggi itu melangkah dengan pasti memasuki sebuah departemen store di kota ini. Bibirnya terlukis tipis saat melihat sosok wanita berambut cokelat yang begitu sibuk memilih sayuran. Dia membandingkan antara tomat yang berada di tangan kanan dan kirinya dengan seksama.

Sosok itu terkekeh pelan, ini sudah lama waktu berlalu namun kenapa tingkahnya malah tidak berubah.

"Lama tidak bertemu Jiyeon noona!" ucapnya membuat sosok yang dia panggil noona itu berbalik dengan kaku.

Brak!

Dua buah tomat itu terjatuh dari tangannya, Jiyeon terdiam kaku melihat sosok tinggi yang berdiri dengan senyuman yang masih sama mempesona seperti saat itu.

"T-taehyung?"

Benarkah? Pria tampan itu Taehyung? Bagaimana bisa Taehyung dapat menemukannya disini? Jiyeon masih belum terlepas dari keterkejutannya, dia tidak mampu berkata apapun saat Taehyung berlari dan memeluknya dengan tiba-tiba.

"Noona!"
"Aku sangat merindukanmu Jiyeon."

Jiyeon tidak menyambut ataupun membalas pelukan Taehyung, dia hanya terdiam membiarkan Taehyung yang memeluknya. Dia tidak mampu menggerakkan bibirnya untuk membalas perkataan Taehyung walaupun dia ingin sekali mengatakannya.

Pretty Noona [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang