n

85 28 34
                                    

Sorot cahaya Bulan merambat lurus masuk lewat celah jendela kamarku.

Memberikan satu titik terang yang kontras dengan ruangan minimalis tanpa penerangan ini.

Gelap, Bulan itu satu - satunya penerang yang hadir ketikatidak ada satupun benda hidup atau mati yang dengan sukarela menemaniku.

Sebenarnya bukan seperti itu, hanya saja aku enggan di ganggu. Lebih tepatnya enggan ditemani.

Aku hanya ingin berjalan sendiri tanpa di temani, berjalan di lorong kegelapanku sendiri.

Karena ini takdirku, jalan yang ku pilih dua tahun lalu.

Mungkin kalian penasaran,

Atau mungkin terheran - heran.

Jadi, mau mendengar ceritaku?

Ah, aku ralat. Membaca ceritaku, maukah kalian?

***

Namaku Adara, tepatnya Adara Milena Ashalin.

Tidak ada yang spesial dariku, setidaknya itu menurut pandanganku.

Cantik, bahkan di sekolahku ada yang jauh lebih cantik. Lisa namanya.

Pintar, dibanding aku, Laila-anak guru Fisika ku lebih unggul lima langkah.

Kaya, oh ayolah aku saja hanya tinggal di rumah biasa. Berangkat sekolah saja masih naik metromini.

Tapi entah karena apa, aku disandang sebagai 'Best Visual SMA Atlanta'.

Aku tidak pernah tau alasan mereka menempatkan namaku pada gelar tidak resmi itu.

Sampai seseorang yang mengaku sebagai anak Suroso mengatakan apa yang selama ini aku pertanyakan.

Aku terkenal karena kebaikan.

B a i k.

Satu kata itu menurut mereka menggambarkan diriku. Tapi bagiku tidak.

Aku mempertanyakan dua hal setelah itu terungkap.

Mengapa aku dianggap baik?

Dan

Apa mereka tidak mengenalku jauh?

- d o y o u -
k n o w
w h o
iam
?

A/N

voment nya yaa
tq.

-bouo alpenliebe

ANTARTIKA SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang