Chapter 28: My Sister

7 4 0
                                    

Depan Museum, pukul 10: 12 KST, 29 November 2013.

Tiga orang yang ditunggu Jin Hee tiba di museum. Sun Woo terus-terusan merapihkan pakaiannya, sebuah perasaan yang sulit diutarakan, karena akhirnya akan bertemu dengan sosok itu lagi. Yoon menyambut ketiganya dengan membawakan dua payung.

Pasangan suami istri itu tampak manis saat berada di bawah payung yang sama. Sementara Sun Woo dan Yoon diam karena tak saling mengenal satu sama lain. Dibawanya mereka melewati pintu masuk khusus pegawai.

***

Jin Hee duduk sendirian, sesaat setelah Soo Yi meninggalkan ruangan. Jin Hee menunggu dengan gugup di ruangan hangat itu.

“Nona?” panggil Yoon lembut membuka pintu.

Napasnya mendadak sesak, membuat tubuh menjadi berat untuk berbalik. Jin Hee memutar kedua bola mata mencoba mencari cara untuk bernapas.

Entah kenapa? Suara derap langkah itu terdengar memilukan baginya.

“Jin Hee?” sambung suara lembut yang begitu dirindukannya. Suara itu menggema di ruangan, menciptakan kekuatan di hati.

“Kakak?” Jin Hee tertunduk. Pundak kecilnya membuat Sun Woo berlinang. “Kak Sun Woo?” panggil Jin Hee berbalik saat melihat pria berkemeja biru muda yang memanggilnya barusan.

“Adikku?” ucapnya perlahan melangkah tertatih. Jin Hee melangkah menuju Sun Woo dadanya masih sesak seolah tercekik sesuatu.

“Kakak?” Jin Hee berlari, tak sanggup bertahan. Dilemparkan tubuh kecil itu ke pelukan Kakak yang sangat dirindukan. “Maaf … maafkan aku! Aku benar-benar minta maaf,” racaunya membuat Sun Woo tak tahan dengan tangisannya.

“Jin Hee ... Lim Jin Hee?” panggilnya memegangi wajah mungil Jin Hee yang terlihat sangat muram, “Apa kau sakit?”

“Tidak, Kakak bagaimana? Apa kau sakit? Kau pasti sakit!” Suaranya gemetar berkabut tangisan.

“Kita sakit!” ujarnya singkat memeluk Jin Hee dalam-dalam.

Di luar ruangan, Ji Yeon yang tak tahan melihat keharuan itu lekas berhambur ke pelukan Dong Soo dan menggenggam pelan tangan Yoon yang tengah menangis haru sendirian.

Jin Hee merasa tak sanggup menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, keduanya hanya menghabiskan waktu saling menyapa dan jelas Sun Woo pun tak ingin merusak moment ini dengan pertanyaan yang bisa merusak semuanya.

***

08 Desember 2013.

Beberapa hari berlalu, kakak beradik ini masih lengket seperti lem. Hari ini Jin Hee mengirim pesan kepada Kakaknya yang masih tinggal di rumah pemberian Min Joon. 

Jin Hee berencana untuk bertemu di rumah lama mereka, pertemuan dua kakak beradik itu menciptakan sebuah jalinan yang dalam antara saudara tiri yang saling menjaga.

“Kopi?”

“Aku tidak minum kopi!” jawab Sunwoo sambil membaca buku di halaman rumah mereka.

“Sepertinya Eun Ji dan Jung Hee, selalu memberikanmu teh!” goda Jin Hee tertawa, membuat Sun Woo menutup bacaannya.

“Aah … Yoon, bisa buatkan aku teh?” panggilnya saat melihat Yoon yang keluar dari rumah, “Tempat ini tidak banyak berubah!” celetuk Sun Woo melihat Jin Hee yang tersenyum damai menatap jalanan sepi sambil memeluk tubuhnya sendiri, “Kau kedinginan?”

“Tidak!”

“Kau pasti kelelahan karena membersihkan rumah. Tempat ini tidak terlalu banyak berubah.”

“Yamoto, Kim dan Yoon yang membersihkan tempat ini. Tapi, di mana kau menemukan kunci rumah? Aku pikir sudah hilang.”

“Di kotak tempat kau menyimpan barang-barangmu dulu?”

“Aaah. Jadi kuncinya di sana? Apa kau tahu kata sandi kotak itu?” Jin Hee meremehkan.

“Tidak!” singkat Sun Woo membuat Jin Hee heran.

“Lalu? Di mana kotak itu sekarang? Bagaimana kau bisa membukanya?”

“Ouch, adik kecilku ini banyak bicara rupanya."

"Katakan padaku."

"Min Joon yang membawanya, dia juga yang membukanya!” Sunwoo melirik Yoon yang mulai menghampiri mereka.

“Ya? Min Joon?” Sinisnya.

“Kenapa? Sepertinya kau selalu tidak suka saat aku menyebut namanya?” kata Sun Woo melirik Jin Hee sembari tertawa kecil.

“Tidak!” tegasnya melihat Yoon yang sudah ada di dekat.

Yoon meletakkan cangkir teh dan mendapatkan ucapan ringan beserta senyum ramah Sun Woo. Meski Yoon melangkah masuk ke dalam rumah, pandangan Sun woo semakin terlihat oleh Jin Hee.

“Yoon menyukai Kim …,” bisik Jin Hee beranjak dari duduknya.

“Apa maksudmu? Kenapa kau mengatakannya padaku?” ucap Sun Woo mengejar Jin Hee yang berjalan sedikit cepat diiringi tawa yang mengganggu, “Kau keterlaluan!” seru Sun Woo saat masuk ke dalam rumah.

Jin Hee duduk di ruang tamu. Pandangannya menebar. Seolah film, ingatan tentang rumah ini menyebar. Ingatan kosong saat Sun Woo yang menggantikan sosok Ayah sekaligus Ibu baginya.

“Aku ingin tinggal di sini lagi,” ujarnya ringan menatap Sun Woo penuh harap.

“Bukankah kau harus kembali ke Jepang?”

“Kak, sejujurnya aku tidak tahu harus memulai ini darimana? Tapi, aku mohon berhentilah berteman dengannya, jika kau tidak mau tinggal di sini bersamaku. Kita bisa pergi ke Jepang bersama-sama,” abai Jin Hee meminta.

“Jika tidak tahu harus memulai tidak perlu ceritakan apa pun.”

“Ini tentang kak Min Joon dan kelurganya?”

“Aah, jika tentang hal itu? Aku sudah tahu,” sela Sun Woo menatap Jin Hee. Ia terdiam mendengar ucapan singkat Sun Woo, “Apa yang sudah kuketahui adalah yang sebenarnya terjadi dan apa yang kau ketahui hanyalah apa yang dinginkan oleh Ibunya Min Joon,” lanjut Sun Woo terdengar dewasa.

“Apa maksudmu?”

“Tentang alat pelacak dan sebagainya. Aku sudah tahu semuanya,” ucapnya memalingkan wajah ke lain arah.

“Kau juga tahu jika Ayahnya yang meminta Min Joon meletakkan alat itu di mobil orang tua kita?”

“Tentu saja! Tapi, itu bukan penyebab kecelakaan.”

“Mana mungkin?” sangkal Jin Hee.

“Jin Hee, Ibu Min Joon sudah mengakui semuanya,” ucapnya membuat Jin Hee kebingungan. “Dan Min Joon pun sudah menceritakan kepadaku. Semuanya .…” 

“Apa dia juga menceritakan jika Ibunya yang terlibat dalam kecelakaan yang menimpamu?” tanya Jin Hee menginterogasi. Sun Woo mengangguk. “Apa kau tahu? Wanita itu yang memberitahukan bahwa kau adalah saudara tiriku dan .…” Jin Hee terhenti saat menyadari sesuatu yang janggal, “tapi, kenapa?”

“Ibunya mengidap gangguan jiwa! Min Joon terlihat sangat menyesal,” katanya meyakinkan Jin Hee, “Dia juga sudah mengaku mungkin cintanya kepadamu, bukan sebuah cinta yang sesungguhnya, tapi dia tetap berharap bisa memulainya lagi denganmu!”

“Omong kosong. Dia hanya sedang mencoba membela kedua orang tuanya Kak, kenapa kau percaya ucapannya?” ujar Jin Hee menolak pernyataan Sun Woo. “Lalu, apa alasanmu menyembunyikannya dariku?”

“Tentang apa?”

“Bahwa dulu kita tetangga wanita gila itu. Ibuku terlibat masalah karena wanita gila itu.” Lekas berdiri dan menampakkan mental emosional. “Aku, aku pergi dulu!” singkat Jin Hee memakai mantelnya dan berjalan ke luar rumah.

“Kau mau ke mana? Aku belum menjawab pertanyaanmu,” cegat Sunwoo.

“Menemui Song Hye Sun!” abainya.

“Jin Hee!” Sun woo menghampiri. “Yoon tahan dia!” serunya saat melihat Yoon masuk melewati Jin Hee.

Yoon memanggilnya dan tak mendapat respons dari wanita yang sudah melajukan mobilnya. Kini tak tahu harus berbuat apa. Sun Woo kebingungan. Jin Hee sudah berubah, dia bukan gadis yang dulu dikenalnya. Ada benih kebencian saat Min Joon hadir dalam percakapan mereka. Sudah tak tampak seperti saudaranya lagi, lebih pada orang asing yang ingin balas dendam.

~~~~~♪♪♪~~~~~

Love Sign [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang