Mungkin seseorang pernah datang dalam hidupmu, kemudian pergi tanpa meninggalkan jejak yang bisa kau ikuti langkahnya. Dia menghilang, setelah kau dibuat tertawa olehnya yang kau kira akan selalu seperti itu untuk keesokannya. Dalam hati kau bertanya. Untuk apa ia singgah kalau pada akhirnya akan pindah? Seolah hati yang ia singgahi hanyalah sebuah rumah kosong tak berpenghuni, yang membuatnya merasa tidak perlu meminta izin ketika pergi.
Seolah.. ini semua hanya permainan yang dianggapnya sebuah lelucon tak berarti.
Teruntuk hati yang pernah disinggahi lalu ditinggal pergi, Bangunlah. Tak ada untungnya meratapi semua yang hanya berlaku sementara. Kau baik-baik saja ketika ia belum singgah, dan tentu kau akan baik-baik saja ketika ia pergi berpindah. Rapatkanlah hatimu, kunci dan jangan lagi membukanya untuk sembarang orang. Hatimu adalah rumah yang terlalu berharga untuk diinjak oleh orang yang hanya singgah untuk menghibur diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temaram
PoesíaSajak selalu bisa mewakili rasa yang sulit dijadikan kata. Pertemuan dan perpisahan, seperti halnya matahari terbit yang cepat atau lambat juga akan tenggelam membawa senjanya. Menjadi bisu. Hanya meninggalkan jejak kata.
