Prolog

12 2 0
                                    

"Maaf aku yang selama ini jahat. Padahal kamu gak salah apa-apa, tapi aku terus nyakitin kamu. Harusnya aku bersyukur tuhan pertemukan anugrah terindahnya padaku. Tapi aku terlambat menyadarinya. Apa masih ada kesempatan untuk aku lagi...?"

Ia menangis meraung ditengah alam yang mulai sunyi. Meremas setiap rumput yang tumbuh di tempat itu.

Ia memeluk sesuatu yang terlambat ia sadari bahwa orang itu sangat berarti. Meratapi atas semua yang terjadi.

Derap langkah kaki terdengar samar ditelinganya. Dan akhirnya sesuatu menyentuh bahunya. Ia menoleh.

Senyuman manis terlintas dibibir indah seorang yang teramat berharga.

"Jangan menangis. Aku di sini..."

AlgioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang