Algio 5

7 1 0
                                    

  Tiga lelaki di meja itu dengan tenang memakan makan malamnya. Ria mengambil air dan menuangkannya di setiap gelas anak dan suaminya.

  Ketiganya memang santai menikmati makan malam. Namun, yang satu ini tak memakan secuil pun makanannya. Wajahnya lesu dan ia hanya mengacak-acak makanannya.

"Kenapa gak dimakan sayang..? Dari tadi mama liatin kamu cuma mainin terus makanannya."

"Lang gak selera ma.."
"Tumben, biasanya kamu paling antusias ngabisin kalo mama udah masak sate. Ada apa..?"

Ia memandang mamanya. Lalu tersenyum.
"Mama sayang lang kan..?"
Mamanya menyergit.
"Tumben kamu nanya? Ada apa nih..?"

"Udahlah ma, paling juga ada maunya tu anak."
Ia menatap kakaknya tajam.
"Sirik ae lo kutub. Ma.., mama sayang galang kan ma..? Kalo galang minta beliin laptop lagi boleh gak..?"

Papa yang sedari tadi hanya menyimak kini memandang putranya heran.
" bukannya laptop kamu masih bagus? Kamu baru beli kemaren."
"I..iya sih pa."
"Terus kenapa minta lagi..?"

  Galang menggaruk kepalanya dan menggigit bibir.
"A..anu pa. Itu laptopnya buat temen galang."

Sontak semua menatapnya bingung.
Ia menghela nafasnya.
"Tadi lang gak sengaja jatuhin laptop temen. Jadi dia minta ganti. "

Semua mengangguk.
"Bolehkan pa..?"

"Gak usah beli. "
Galang memandang kakanya yang satu lagi.
"Pake punya aku aja."
"Serius lo bang? Yang baru kan?"
Ia hanya mengangguk.
"Ayah baru beliin minggu lalu. Belum aku pake. Entar kamu ambil aja di lemari."
"Wah serius lo bang..?
The best deh lo bang.."
Ia memeluk abangnya. Dan hanya dibalas senyuman.
*****
Tiga cogan tengah duduk di ruang tengah dengan kegiatan masing-masing. 

  Galang yang bermain game online.
Orang yang dijulukin si kutub, ia sibuk membalas line dari orang gila yang terus mengganggunya. Sedangkan yang paling anteng si abang menonton tv.

"Fan.."
Merasa namanya dipanggil ia menoleh.
"Gimana..?" Katanya lagi.

Hufff.. ia menghela nafasnya.
"Gue gak tau bang mau gimana. Yang jelas gue udah usaha buat dia jauh. Tapi dia tetep nekat."

"Hidup lo apes banget fan. Cewe mulu."
"Kaya lu gak aja nyet."
"Gue mah beda. Mana pernah gue ribet sama cewe."
"Alah masa..? Terus yang nangis-nangis, ngurung diri sampe mogok makan waktu itu siapa..?"
"Lo gak solmet ah. Kok lo bocor sih."
"Kamu pacaran lang..?"
Ia terdiam.
"Em.. a.. anu bang..gak pacaran kok.."
"Dia gk pacaran bang. Tapi dianya kebaperan ."
"Cih anjir lo emang mulut gk bisa diem."
"Galang..!"
Ia langsung bungkam.
"I.. iya bang maaf."
"Saya gak papa kalo kalian pacaran. Tapi harus siap dengan konsekuensinya."
Kedua adiknya mengangguk.
"Iya bang."
.....
Galang merebahkan tubuhnya yang sudah lelah ke ranjang tersayang.
Akan tetapi ia teringat sesuatu. Ia mencari sesuatu.
"Arfan....!!! Lo kemanain headsed gue?!!"
Teriaknya dari kamar.
"Noh ditong sampah. Tadi gue pake gak berfungsi... gue buang akhirnya." Teriak Arfan dari ruang sebelahnya.
"Gue gak mau tau pokoknya lo gan.."

"Jangan berisik!!"
Teriak orang dari balkon kamar.
"Kutub sialan cari masalah sama gue bang.."
"Besok gue ganti anjir suara lo bikin kuping gue pekak." Ucap Arfan dari kamarnya.
"Udah kan..?"
"Hehe.." ia hanya menyengir.

AlgioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang