24

627 58 25
                                    

Haruskah aku menyatakan putus di depan Jungkook dan melanjutkan percintaanku dengan Suho? Lebih setuju aku dengan Jungkook atau dengan Suho? -Tzuyu.
























Keesokan harinya, Tzuyu, Irene, dan Suho bersiap-siap ke tempat wisata yang mereka tujukan. Tzuyu membawa kamera dan disimpan di dalam tasnya.

"Tzu, Irene, katanya Rei pengen ikut," jawab Suho mendadak.

"Ehhh??!!!" Keduanya terkejut.

"Tunggu si Rei kenapa bisa tau kalau kita mau jalan-jalan seperti ini?" Tanya Irene.

"Hmmm aku yang kasih tau hehe. Habisnya kesian, katanya Rei sendirian di rumah." Balas Suho.

"Arrgghh lo selalu kasih tau apa-apaan ke orang lain gak temen gak sahabat." Ucap Tzuyu.

"Lah memangnya kenapa?" Suho menaikkan kedua alisnya.

"Ahh gimana ya kalau ada dia? Ish pokoknya jalan-jalan gue jadi keganggu. Tolong bilang ke Rei jangan ikut-ikutan alesannya Suho dan Tzuyu mau kencan. Ini sekarang ngomongnya pake gue lo. Titik." Tegas Tzuyu.

Suho langsung menge-chat Rei dan Rei membalasnya.

"Udah Tzu katanya gak apa-apa gak jadi ikut."

Tzuyu hanya bisa diam dan menatap dengan marahnya.

"Sudah deh jangan berantem pagi-pagi begini. Yuk cepet Suho, Tzu."

Suho dan Tzuyu mengikuti Irene di belakang. Mereka akhirnya segera menaiki taksi yang tadi sudah dipesan sama Irene.

"Gimana nih menyatakan putusnya di depan Suho atau Jungkook nih. Mana besok udah mau pulang ke Seoul. Hmmm mending Suho aja deh. Ok hari ini gue harus bisa. Alesannya apa dong :'(." Batin Tzuyu.

Sampai di wisata yang mereka tujukan, Suho membayar 3 tiket di loket.

"Tzu tumben ngantri banget ya." Ucap Irene melihat keramaian di sekitarnya.

"Kan ini weekend terakhir. Orang-orang pada menghabiskan waktu untuk liburan. Dan juga sebentar lagi mau kembali bersekolah."

"Iya sih. Halah kenapa harus sekolah."

"Gak boleh gitu Irene. Ingat ini sekarang udah kelas 3 SMA  dan mau menjenjang kuliah harus banyak belajar."

"Kau kira-kira mau kuliah di mana?"

"Pengennya di Seoul International University."

"Oo kalau aku maunya di Taipei University."

"Aku sedih entah kuliahnya aku akan di situ atau ngga."

"Ada apa Tzu memangnya?"

"Rencananya Appa dan Eomma ku akan bekerja di Los Angeles atau negara lain dan aku, kakakku juga akan melanjutkan jenjang di situ. Entah jadi atau ngga jadi. Semoga saja tidak jadi."

"Ahh Tzu yang sabar ya."

"Aku juga sedih meninggalkan lingkungan dan teman-teman di Seoul. Apalagi Suho dan kau." Tzuyu langsung nangis begitu saja.

"Aish jangan nangis Tzu. Kita semua ada di dalam hatimu. Kau tidak perlu nangis Tzu. Mungkin kalau Appa dan Eomma mu menyuruh pindah agar kau mendapat banyak teman baru lagi. Pasti ada tujuan orang tuamu mau pindah. Lagian nasibku juga sama sepertimu Tzu. Ingat tidak waktu SD kelas 5 yang aku ceritakan?"

"Ahh sudah lupa."

"Aku berumur 8 tahun, masih kelas 2 SD dan kakakku kelas 2 SMP. Kami pada saat itu masih tinggal di Singapura. Setelah kepergian Appa ku, Eomma memutuskan ingin pindah ke Taiwan. Tetapi aku dan kakakku tidak ingin pindah ke Taiwan karena lebih ingin di Singapura. Ternyata Eomma ku mempunyai tujuan di sana yaitu pertama karena pekerjaannya, mendapat teman banyak, dan ingin membahagiakan aku dan kakakku di Taiwan. Dan pada akhirnya aku, kakakku dan Eomma ku pindah ke Taiwan dan tinggal di rumah yang tidak terlalu mewah. Tapi tujuan Eomma ku itu menjadi kenyataan di depan mataku sendiri. Aku juga sangat bersyukur karena memiliki teman sepertimu Tzu." Jelas Irene dengan panjang lebarnya.

 Get Marry to Me Tzuyu 💘💖~JungkookieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang