#3

65 9 1
                                    

tlangg ...

tlanggg...

jjdduuaagghh..


mobil Alphard putih itu berguncang- guncang seakan mobil berbodi besar dan berat itu hanya sebuah minuman kaleng tipis yang terkoyak-koyak oleh angin.
Sampai seluruh body mobil hampir terangkat, mengikuti arah angin badai yang sedang bergejolak tak tentu arah.

"Hah.. apa yang sedang terjadi? "
kata Lily sambil mengedarkan pandangan panik ke seluruh atap mobil.

Kevin langsung berdiri didepan jasad kedua orang tuanya, melihat mobil yang didalamnya terdapat Lily seorang diri tak berdaya.

"Nggak! nggak! jangan! Lily masih ada dalam mobil. Aku nggak boleh biarin apapun terjadi kepadanya."
Kevin berusaha menghampiri Lily secepat mungkin.

Dilain sisi Lily memejamkan mata. Menyatukan kedua telapak tangannya, lalu berdoa dengan sungguh-sungguh dan penghayatan berkatalah Lily,
"Tuhanku, Lily mohon jangan sakiti keluarga Lily lagi, Lily hanya ingin pulang dengan keluarga Lily dengan selamat. Lily janji tidak akan makan coklat terlalu banyak lagi, Lily juga janji akan menurut dengan kakak Kevin." permohonan gadis kecil berumur 8 tahun secara tulus dan benar-benar polos.

Zrruunnggg...
wuusshhh...
zhrraaatt...
wung... wung... wung...
wung... wung... wung...
wuusshhh... wuuusshh...
zhrraat...


Sesuatu yang aneh tengah mengelilingi mobil, berputar-putar dengan cepat sekali hingga menciptakan cipratan angin bewarna hitam pekat.

Kevin mengernyitkan mata, maksud menelaah apa yang sedang mengelilingi mobil. "Tidak..tidak..tidak..CUKUP!!" teriak Kevin tiba-tiba saat ia tahu bahwa ternyata ada bayangan hitam pekat sekali, melesat kesana kemari mengelilingi mobil, posisi badai tak kunjung reda.

"Pergi! apapun kau itu!" teriak Kevin lantang. Tapi bayangan itu tak kunjung memudar.

Tiba-tiba Kevin bersujud putus asa posisi lutut di bawah dengan wajah melas memohon.
"Aku mohon jangan ambil Lily juga, hanya ia yang tersisa."

Baru saja Kevin selesai berucap.

"Ya Tuhan!" Duaghh.. pyass
Kevin saking terkejutnya tidak bisa mencerna apa yang ia lihat, langsung terjatuh kebelakang, tak percaya apa yang sedang ditatap Kevin sekarang.

Mata Kevin membulat sempurna sambil terus memandangi ke arah bayangan hitam itu karena bayangan yang semula bergerak tak tentu arah mengelilingi mobil tiba-tiba saja diam dan berbalik melihat ke arah Kevin.

Mata Kevin membulat sempurna sambil terus memandangi ke arah bayangan hitam itu karena bayangan yang semula bergerak tak tentu arah mengelilingi mobil tiba-tiba saja diam dan berbalik melihat ke arah Kevin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil malah berguncang-guncang semakin cepat, cepat dan cepat sampai terdengar suara jeritan Lily.

"Aahhkkk... tolong..! kakak Tolooongg...!!"
Lily berusaha dengan sekuat tenaganya untuk bertahan dan meminta pertolongan.

"Lily... itu suara Lily..!!"
Kevin langsung berdiri dan memaki.

"Iblis s*alan cepatt pergiii!! jangan ganggu adiku. Pergi!!!"
Kevin mengumpat sambil jari telunjuk tangan kanan Kevin, menunjuk tepat ke arah bayangan hitam yang terus masih saja memandanginya itu.

Saat Kevin menyuruh bayangan hitam itu pergi. Tiba-tiba ada suara nyaring yang memekikan telinga membuat telinga menjadi terngiang seperti tertusuk-tusuk.

Ngiinggg....nggiinnggg....ngiinng...ngiiingg.....ngiiing....ngiiinngg...nngggiiing...

"Ahhkk.. hentikan! dasar Iblis s*alan. Hentikan!!!!" Kevin menjerit kesakitan sambil menutupi ke dua telinganya.

Zrrruunnggggg... Pyyaaaaaasssss...
Ppyyaarrrr.....

Tiba-tiba datanglah cahaya putih yang menyinari bagian dalam mobil sampai benar-benar menyilaukan mata.
Anehnya gara-gara cahaya tersebut, mobil seketika berhenti terguncang, bayangan hitam yang mengelilingi mobil, lenyap bagai ditelan Bumi .

Kevin langsung menghampiri mobil , membuka pintu samping mobil segera meraih dan mendekap Lily.
"Lily...lily.. lily.. kamu baik-baik saja? sambil menepuk-nepuk pelan pipi sebelah kanan sang adik. Sayangnya Lily sudah tidak sadarkan diri.

Entah sebuah kebetulan atau apa, tapi badai mulai mereda dan berhenti, seakan datangnya cahaya putih tadi mengusir berbagai kemalangan yang tengah menimpa keluarganya.

Ngiung..ngiung...ngiung...ngiung...
🚑🚑🚑🚑🚑
(Mobil ambulance datang, mobil polisi datang)


Tidak berselang lama, bantuan mulai berdatangan.

~ Flashback Off ~

Author POV
Sudah seminggu kejadian itu telah berlalu, di setiap pagi Kevin terbangun dari tidurnya. Ia tidak pernah atau masih belum bisa sama sekali melupakan setiap detik yang terjadi malam itu. Dan sejak saat itu pula Kevin berjanji pada dirinya sendiri bahwa, IA TIDAK AKAN PERNAH LAGI MENINGGALKAN ADIKNYA SEORANG DIRI LAGI KAPANPUN, APAPUN DAN BAGAIMANAPUN KEADAANNYA.

Dan dari situlah berawal sikap overprotektifnya kepada Lily .

Apalagi Lily baru saja keluar dari perawatan intensifnya di rumah sakit ternama, Kevin baru akan benar-benar memperbolehkan adiknya pulang, jika menurutnya Lily sudah pulih. Meskipun dokter sudah memperbolehkannya pulang sejak 2 hari yang lalu, tapi Kevin tetaplah Kevin.

Dan di situlah akhir dari awal-awal menyedihkan.


[♡Tolong tinggalkan komen kalian dan suka jika kalian mau. Dan silahkan membaca dengan nyaman ceritanya. Ikuti juga Instagramku "dewiayu_sim" Terima kasih!
Sayang kalian♡

♡Please leave coment and like if you want. And please enjoy the story too. Follow my Instagram
"dewiayu_sim" Thank you very much!
Love you guys♡]


Only You Are Left (COME BACK!) Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang