Kebodohan Terakhir

39 3 0
                                    

Biasanya kau tertawa tiap kali mengingat wajahku saat dijatuhi kotoran burung
Saat itu kau menertawaiku sampai asam lambungmu kambuh

Kau selalu menyangka itu adalah burung gereja
Aku menyangkal itu adalah burung merpati
Kita berdebat hingga pelayan membawa menu kesukaan yang dipesan
Dan akhirnya kita sama sama sepakat bahwa itu bukanlah seekor ayam

Kita tertawa
Entah sebab lucu atau rasa lapar yang memang membujukmu untuk berhenti

Sebelum hari ini
Selalu ada cara baik untuk memulai menunggu pesanan denganmu

Kita sama sama diam
Meski tidak ada lulucon yang di sajikan
Kita langsung diam
Mungkin sudah terlampau lapar pikirku untuk berdebat tentang kotoran burung lagi denganmu

Sebuah pesawat kertas kau lipat menampung kata kata bosan
Sebadan bunga dihadapan, terlalu layu untuk dijadikan topik pelarian meja yang kaku

Sepertinya kita membutuhkan kebodohan yang lain untuk menciptakan perbincangan
Meski kau dan aku sama sama tau
Ada kebodohan yang mesti kita sajikan
Bahwa diam diam mencintai
Adalah kebodohan yang paling sukar untuk ditertawakan

Redalah Rindu Yang Ku Sekap Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang