Who? (MinHwan)

668 83 42
                                    

"siapa disana?"

Jaehwan merapatkan jaketnya, dia memang masih berada di kampus menunggu sahabatnya, kang daniel.

Jaehwan menatap orang itu lagi yang menatapnya tajam, hari hampir mununjukkan tengah malam dan orang itu berdiri di tempat yang tak memiliki cahaya sedikitpun tetapi matanya masih terlihat jelas oleh jaehwan.

Jaehwan sedikit takut karna samar-samar ia melihat orang itu membawa suatu benda seperti pisau daging yang mungkin saja dia fungsikan untuk mengoyak tubuh seseorang.

Jaehwan berdoa agar sahabatnya itu cepat muncul, karna jaehwan sungguh sangat ketakutan, walaupun orang yang dilihatnya itu tak bergeming dari tempatnya.

Jaehwan memalingkan wajahnya sebentar mencari keberadaan sahabatnya, kemudian melihat kembali orang itu.

Hilang

Dia hilang bagai ditelan malam, setelahnya jaehwan dikejutkan dengan kedatangan daniel dibelakangnya.

"lu kenapa jae"

"tadi ada orang yang berdiri disana"

"ah masa, tidak ada tuh"

"tadi ada kang daniel"

"eh tapi lu tau ga jae"

"tau apa?"

"lu taukan fenomena minhyun sunbae"

"yang mana"

"itu lo, setiap ada yang menyatakan cinta padanya, entah besok atau lusa orang itu akan meninggal dengan organ dalamnya hilang, dan katanya kalau itu perempuan akan diperkosa dulu"

"hng, jangan ingetin ah daniel"

"tiati jae, lu sama nanyeon sama-sama suka minhyun kan, pikir-pikir dulu sebelum menyatakan cinta, ntar lu kehilangan nyawa, soalnya byk psykopat yang terobsesi dengannya"

Jaehwan memang menyukai seseorang yang dipanggil daniel dengan minhyun sunbae tadi, dia dan sahabatnya yang lain yaitu nayeon memang memilih bersaing secara sehat untuk mendapatkan hati sunbaenya itu.

Tapi kejanggalan yang terjadi setelah orang menyatakan cinta pada sunbae itu sangat aneh, semua orang yang menyatakan cinta padanya akan tewas dalam kurun waktu 3 hari, mungkin saja mereka tewas setelah menyatakan cinta, besok, atau besoknya lagi.

Minhyun sendiri sudah melarang orang untuk menyatakan cinta padanya sampai ia memajang pengumuman di mading jika dilarang menyukainya, sampai terdengar kabar minhyun sempat stress dan dirawat karna pihak keluarga korban datang padanya dan meminta pertanggung jawaban pada minhyun.

Pihak polisipun tidak bisa menahan minhyun karna pemuda itu tidak terbukti bersalah, ia hanya korban dari keganasan fansnya.

Itulah berita yang sedang banyak dibicarakan dikampusnya, entah itu benar atau tidak.

Tapi dengan melihat minhyun orang bisa mengatakan jika berita itu benar, minhyun jadi jarang masuk kampus dan matanya terlihat seperti orang kurang tidur karna terlalu banyak pikiran.

Semua mahasiswa/i hanya bisa menatap prihatin pada minhyun karna Minhyun selalu disalahkan atas perbuatan psykopat itu, mungkin minhyun terlalu baik hingga banyak yang menyukainya.

-**-

Jaehwan berjalan dilorong kampusnya, dia tidak sengaja berpapasan dengan minhyun, minhyun hanya menunduk, dia seperti orang ketakutan, jaehwan ingin sekali menyapa tapi dia urungkan karna melihat kondisi minhyun yang seperti itu.

"jjaeni jjaeni"

Jihun menusuk-nusuk pipi tembem jaehwan karna sang empunya dari tadi tak merespon panggilannya.

Love Is a Beutifull PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang