Hari sabtu minhyun kembali bertemu dengan sosok kim jaehwan, dia terlihat lebih kurus dari terakhir minhyun bertemu dengannya. Minhyun memberhentikan mobilnya dan keluar untuk menemui jaehwan yang berjalan dengan lesu."jaehwan!" jaehwan menoleh kearah sumber suara.
"iya hyung?"
"mau ikut makan dengan kami? Kau tahukan mereka membawa pacar, dan aku sendiri, jadi aku ingin kau ikut"
"maaf hyung, jae harus pulang"
"nanti hyung antar pulang, mau ya ya ya" minhyun sedikit memohon pada pemuda itu.
"hng.... baiklah hyung, jangan lama-lama ya" minhyun menggandeng tangan jaehwan memasuki mobilnya, disana sudah ada jonghyun dan minki. Jaehwan duduk disebelah minki di kursi belakang.
Cukup lama mereka menghabiskan waktu bersama, hingga jam menunjukkan pukul 9 malam. Jonghyun dan minki memilih memakai taksi karna rumah mereka yang berbeda arah.
Jaehwan menatap jam cemas, dia takut pulang, hari ini jadwal appanya pulang kerumah, dia memilin2 ujung kemeja yang ia pakai, ia benar-benar takut.
Minhyun yang sejak tadi curi-curi lihat kearah jaehwan mulai penasaran, apa yang membuat jaehwan sampai seperti itu.
"kau baik-baik sajakan?"
"i..iya hyung aku baik-baik saja"
Minhyun lagi-lagi memberhentikan jaehwan didepan rumah itu, minhyun tak ingin bertanya, ia hanya penasaran, setelah jaehwan turun ia menjalankan mobilnya perlahan, setelah dirasa jaehwan mulai memasuki perkarangan rumah itu ia keluar dari mobilnya dan melihat apakah jaehwan benar2masuk kerumah itu.
Seperti dugaannya jaehwan memasuki rumah itu tapi sepertinya jaehwan masuk melalu pintu belakang. Beberapa menit kemudian, terdengar jeritan dari dalam rumah itu, minhyun sedikit terkejut, jika dia tak tahu ada orang didalam rumah itu, mungkin sudah disangkanya setan.
Dari jeritan itu minhyun tahu jika itu suara jaehwan. Dia ingin masuk, tapi dia tidak tahu apa yang akan dia temui didalam rumah itu, bisa-bisa membahayakan nyawanya. Jika minhyun boleh menebak dari cerita daniel kemungkinan jaehwan sedang di siksa oleh appanya.
Minhyun mengepalkan tangannya kuat, kemudian berlalu dari sana, sebaiknya ia pulang terlebih dahulu.
-**-
Selama dikantornya minhyun menunggu informasi masalah rumah yang akan dibelinya itu, ia harus secepatnya mendapatkan rumah itu, walau dengan biaya yang cukup besar.
Setelah sebulan menunggu akhirnya orang suruhannya bisa bernegosiasi masalah rumah itu dengan pemiliknya.
Jonghyun sedikit terkejut dengan harga rumah yang akan dibeli minhyun, itu sangat tidak wajar dengan kondisi yang seperti dilihatnya dalam foto.
"hyun, yakin mau beli ini rumah, kayak rada rada gimn gitu ya, seperti ada penunggunya"
"jangan aneh-aneh kim jonghyun, sudahlah mana berkas yang harus ku tanda tangani?" jonghyun meletakkan berkas yang dari tadi dipegangnya di hadapan minhyun.
"jadi yakin ini hyun?"
"iya, yakin sekali malahan"
"Okelah aku tidak bisa melarang kalau atasan maunya begitu"
Minhyum tersenyum miring, teman-temnnya cukup menurut padanya kalau dijam kantor, tapi jangan harap di waktu libur.
-**-
Hari sabtu datang kembali, minhyun menunggu jaehwan di koridor kampus, tapi sampai sorepun pemuda itu tak kunjung terlihat hingga minki mengahampiri minhyun, minki memang ada sedikit kegiatan dikampus pada jadwal-jadwal tertentu.
![](https://img.wattpad.com/cover/152536463-288-k78068.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is a Beutifull Pain
Fanfichanya kumpulan cerita nista dengan tokoh utama kim jaehwan.& hwang Minhyun