Jodoh Untuk Minhyun -1/2- (MinHwan)

451 58 45
                                    

"sialan, dasar sahabat tidak setia"

Dulu

"ingat jangan ada yang pacaran sampai tamat kuliah" -kim jonghyun-

"ingat prinsip kita, jomblo sampai sukses" -hwang minhyun-

"yoi, uke berkualiatas mana ada mau hidup dari nol" -kim mingyu-

"maka dari itu, kita mesti sukses dulu, dan dapat uke berkualitas tinggi, bukan kaleng-kaleng" -kang daniel-

"yooo!!!" mereka bersorak kompak mengikrarkan janji persahabatan mereka di tepi pantai, dengan bertumpuk kaleng bir yang seharusnya belum boleh mereka kosumsi.

Sekarang

"iya sayang, nanti aku jemput" -kim jonghyun-

"iya, aku tidak lupa janji kita. Nanti malam aku kerumah kamu" -kim mingyu"

"bikin listnya nanti ku belikan, jangan marah-marah mulu" -kang daniel-

"ya ya ya ya, beginilah sahabat, bahagia diatas penderitaan sahabatnya" -hwang minhyun-

Setelah selesai bertelfonan dengan calon masa depan masing-masing, mereka ber 3 menatap minhyun yang sibuk mengaduk minumannya.

"kalian sahabat tidak setia, dulu janji ngejomblo bareng, lah sekarang" minhyun merebahkan kepalanya kemeja. Dulu mereka sangat sering berkumpul, sekarang ketiga sahabatnya sibuk dengan pacarnya masing-masing.

"bukan gitu rubah gurun, kau saja yang terlalu lama megang prinsip jomblo, ingat umur, mau jadi perjaka tua kau" daniel menatap malas sahabatnya itu.

"lagian kita janji ngejomblo kan sampai tamat kuliah, ini kita sudah berdasi, sudah saatnya cari calon masa depan hyun" daniel dan mingyu kompak mengiyakan ucapan jonghyun.

"tapikan kita masih kuliah, kalian sadarkan kita masih kuliah, ku.li.ah" minhyun meneguk habis minumannya, dia terlihat sangat kesal.

"iya kuliah, tapikan kuliah lanjutan minhyun, kita itu nyambung S2 saudara hwang minhyun, sedangkan kita berjanji cuma sampai tamat kuliah, nyambungnya tidak dihitung" mingyu mulai gemas dengan sahabatnya yang masih setia menjomblo, padahal dialah yang paling sukses di Antara mereka.

"kau kan ceritanya bos kita ber 3, jadi seharusnya lebih banyak yang nempelkan, Masa iya kau kalah sama kita hyun" jonghyun menatap lekat minhyun yang mulai mengutak atik ponselnya tidak jelas.

"padahal dulu kita bikin usaha dengan modal yang sama banyak, tapi kenapa cuma punya minhyun yang berkembang pesat begini"

"makanya kalo usaha itu pake strategi kang daniel, bukan asal bikin doang"

"kita pakai strategi juga tuan hwang" mereka protes atas ucapan yang dilayangkan bos mereka itu.

"ya mungkin darah pengusaha appa mengalir sempurna ke aku, apa lagi perusahaan appa sekarang aku yang pegang" minhyun sedikit menyombongkan dirinya dengan wajah super flatnya.

Ketiga sahabatnya hanya menghela nafas, sudah bosan dengan ucapan minhyun yang tak jauh dari kata 'sahabat tidak setia'. Mereka memang mempunya jadwal berkumpul pada hari tertentu. Atau lebih tepatnya pada hari kuliah mereka yang bertepatan pada hari jumat dan sabtu.

Karna pada saat inilah mereka bisa membuang title atasan dan bawahan. Jonghyun, mingyu, dan daniel memang bekerja dibawah minhyun. Usaha mereka gulung tikar karna berbagai alasan, dan akhirnya mereka malah melamar kerja pada perusahaan minhyun, yang dengan senang hati di tampung minhyun. Hanya saja jonghyun dipindahkan ke perusahaan appa minhyun, yang dulunya jonghyun hanya menjadi pengganti sekretaris appa minhyun, sekarang naik jabatan menjadi sekretaris minhyun di perusahaan appanya.

Love Is a Beutifull PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang